Pagi ini adalah jadwal sesi pemotretan untuk persiapan launching produk Dia Tea.Segala persiapan sedang dilakukan oleh beberapa orang mulai dari beberapa kamera dan juga tampak beberapa lampu dengan ukuran cukup besar berdiri dalam satu ruangan mengarah ke depan seorang Lelaki yang sedang mengenakan jaket kulit yang tengah bertengger di atas motor gede berwarna merah. Lelaki berwajah cantik ini berpose sambil memegang botol minum berisikan cairan berwarna coklat dengan rasa teh yang khas.
Ya Adam alias Amanda sedang melakukan beberapa pose dengan dan berbagai ekspresi,Ini adalah pengalaman pertamanya menjadi seorang model agak sedikit kikuk dan kaku memang.
Tapi arahan dari sang fotografer yang profesional membuatnya tampak lihai melakukannya padahal dulu saat masih berperan menjadi dirinya sendiri Amanda jarang mengambil foto selfienya sendiri.
Tampak dari kejauhan Arya sedang memantau proses memotretan tersebut sambil sesekali mengintip hasilnya dan berbisik bisik kepada sang fotografer untuk mendapatkan hasil foto yang sesuai dengan keinginan hatinya.
"YA oke cukup.Persiapan untuk set selanjutnya" ucap fotografer memberi arahan pada teamnya.Tampak beberapa orang tengah memindah motor merah saksi bisu yang turut serta menjadi model.Memindahkan beberapa barang kini stage pemotretan berubah bertemakan seolah olah sedang berada di pantai dengan kursi khas pantai untuk berjemur dan juga payung di sebelahnya.
Amanda kini telah berganti kostum dengan baju khas pantai celana pendek dan juga sebuah topi berwarna cream.Sebenarnya tadi sang foto grafer memintanya untuk bertelanjang dada agar tampak seolah dia habis berenang.Tapi tentu saja Amanda menolaknya dia beralasan kalau dia memiliki tubuh kurus tanpa otot kotak kotak di perut.
Saat Adam alias Amanda hendak memasuki stage tiba tiba Arya melihat salah satu tiang dengan lampu berukuran kucup besar bergoyang secepat kilat Arya bergerak menarik tangan sang model baru agar tak tertimpa tiang lampu besi.
"BRUKKK" Suara terjatuh dari dua tubuh Yang jatuh saling menimpa.Tubuh Amanda terjatuh tepat di atas tubuh Arya.Amanda yang terkejut tampak menutup kedua matanya yang berasa tepat di atas dada Arya.Entah kenapa Arya yang melihat ekspresi wajah Adam tampak tersenyum menurutnya ekpreasi ketakutan Adam sangatlah manis untuk kategori seorang Lelaki.
Tiba tiba mata indah itu mulai terbuka dan memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan.Mata indah dan bulu mata yang lentik itu membuat sebuah gumpalan berwarna merah dari dalam dada Arya mampu berdentum kacau.
"Maaf Pak Arya ,,Apa bapak baik baik saja?"ucap salah satu kru membuat adegan ini menjadi tampak canggung.Amanda mulai bangkit,Begitu pula dengan Arya yang mulai mendapatkan kembali kesadarannya setelah sepersekian detik tadi dirinya terpesona oleh Lelaki cantik dihadapannya.
"Maaf Pak Arya,Anda tidak terluka kan..?" Amanda cukup khawatir pada Arya.Arya yang bangun hanya mengangguk.
"Terima kasih sudah menolong saya.Kalau tidak mungkin saya sudah tertimpa tiang itu"
"Untung saja kau tak apa apa aku sudah mengontrakmu cukup mahal" Arya tertawa kecil menyindir Adam.
"Kalian bereskan kekacauan ini kita break dulu" Perintah Arya kepada para kru.
***
Arya dan Adam kini berada di cofee shop yang berada di depan studio untuk menghilangkan ketegangan.Arya memesan secangkir espreso,sedang Adam yang tak suka kopi memilih memesan segelas hot coklat.
Saat pesanan mereka datang mata Adam masih memandang ke suatu arah.Matanya tertuju ke sebuah etalase yang menampilkan beberapa jenis kue yang berjejer rapi dengan berbagai rasa.Arya yang menangkap kemana tujuan mata Adam mengerti dan memintanya untuk memesan salah satu.
"Sepertinya air liurmu akan menetes pesanlah satu cake yang kau mau.." Amanda melikir ke arah Arya
"Maaf mereka begitu menggoda..Apa anda juga mau satu?"
"Aku tidak terlalu suka manis" Arya menggeleng.
Amanda tersenyum dan mulai beranjak memilih cheescake favoritnya.
Arya yang melihat senyuman dan kebahagiaan Adam hanya karna sebuah cake tampak heran tapi sedetik kemudian dirinya ikut tersenyum geli.
Arya melihat Adam kembali kemeja dengan membawa sepotong chees cake dengan selai stawberri di tengahnya.Dia mengamati wajah ceria Adam saat menikmati cheescakenya seolah tak mau membaginya dengan siapa pun.
"Pelan pelan saja makannya aku gak minta.." Adam hanya tersenyum mendengar kata kata Boss sekaligus rekan bisnisnya.
Amanda begitu menikmati cake favoritnya setelah berbulan bulan tak pernah di sentuhnya.Walaupun cake ini terasa enak entah kenapa dirinya merindukan cheescake buatan mama Ani.Tanpa sadar cream itu tertinggal di wajahnya saat dia dengan semangat menyuap potongan demi potongan cake kemulutnya.
"Itu creamnya.."Arya memberikan tissue kepada Adam untuk mengelap butter cream di wajahnya.Namun Adam hanya mengelap mulutnya asal.
"Bukan disitu tapi disana"Arya menunjuk wajah Adam dan lagi lagi Amanda mengelap di area yang salah.
Karna sedikit gemas Arya mengambil tissue lagi dan menghapus noda di wajah adam.Amanda yang terkejut dengan perlakuan Arya sedikit merasa kikuk merubah wajahnya menjadi tomat karena merasa malu.
Arya yang menyadari perubahan wajah Adam juga ikut salah tingkah.Arya pun pamit untuk ke toilet.Ditoilet Arya heran dengan dirinya sendiri mengingatnya terasa lucu mana mungkin dia merasakan getar getar di dada kala berdekatan dengan seorang Lelaki.Dia mencoba melupakan perasaannya tapi setiap kali melihat senyum seorang Adam entah kenapa perasaannya menjadi sulit di artikan.
"Apa perlu aku ke psikiater?? mustahil aku punya perasaan seperti ini aku kan masih normal."Arya mulai mencuci wajahnya dengan air untuk mengembalikan ke warasannya..