Malam semakin larut dan jam ditangan arumi telah menunjukkan pukul 11 malam, jam yang cukup malam bagi seorang gadis masih berada diluar.
Hari ini memang arumi memilih untuk lembur dari jam biasanya agar pekerjaannya yang menumpuk bisa selesai sesuai tuntutan bos. Juga pilihannya untuk lembur agar menambah pundi-pundi uang yang akan diterimanya nanti.
Dengan tergesa-gesa arumi membereskan barangnya dan segera bergegas keluar dari kantor. Di tengah perjalanan menuju koridor kantor otaknya berpikir bagaimana dia akan pulang, masih adakah kendaraan umum yang lewat tengah malam begini? Akankah uang beberapa lembar tinggal ribuan itu cukup untuk bayar taksi?
Ach sudahlah jika tak ada angkot aku bisa berjalan kaki gumamnya.
Sambil terus berjalan menuju jalan utama, arumi terus mengotak atik handphonenya berharap ada yang menyapa sekedar bertanya kabarnya atau ada seseorang yang akan menjemputnya. Tanpa dia sadari ada yang memperhatikannya dari kejauhan dan sungguh sesuatu yang janggal memperhatikan seorang gadis tengah sendirian di tengah malam.
10 menit, 20 menit berlalu tak satupun ada kendaraan yang lewat dan akhirnya
ya sudahlah mungkin kali ini aku harus jalan kaki pulang itung-itung olahraga.
Dalam perjalanan pulang tiba-tiba dia merasa merinding dan merasa was-was, arumi kemudian mempercepat langkahnya dan terlihat seperti setengah berlari.
Tanpa disadarinya seseorang yang memperhatikannya dari tadi ikut berjalan cepat mengejarnya.
dan ya dengan sekejap orang tersebut sudah berada di belakangnya,
tiba-tiba pundaknya dipegang dan ia merasa nafasnya seakan berhenti dan seketika kakinya merasakan goncangan yang begitu kuat.
Hai, sendirian? Tak baik bagimu berjalan di tengah malam sendirian, boleh ku temani?
tenang aku nggak macam-macam kok 🤗 "ucap pria yang sudah ada disampingnya.
Tak sadar arumi mengangkat wajah dan melihat siapa yang bicara, oh Tuhan sempurnanya ciptaanMu ini. Arumi berujar dalam hati.
Ach tunggu dulu siapa orang ini, kenapa dia mengikutiku? apa yang diinginkannya?