Arumi sangat tegang menunggu jawaban dari pak bos yang satu ini, apa dia menyukainya atau tidak. Jangan sampai dia tidak menyukainya, bisa tamat aku. Pikir Arumi.
Hmmmmmm lumayan juga hasilnya, gumam Jeko dalam hati.
Plok plok plok. Jeko berdiri dengan tepuk tangan dan senyum puas. Seketika itu juga suasana di ruangan penuh dengan warna gembira.
Aku puas dengan kerja timmu Arumi ini luar biasa. Tak salah perusahaan ini mengandalkanmu untuk proyek kali ini. Selamat Arumi... Puji Jeko.
Syukurlah, raut wajah Arumi tersenyum lepas sambil mengurut dada menandakan ketegangan yang baru saja dirasakannya membuat jantungnya berdegup kencang.
Sekretaris Lie segera kirimkan file ini pada klien dan atur jadwal pertemuanku dengan mereka. Perintah Jeko pada sekretaris Lie.
Baik pak segera saya lakukan. Lie menjawab dengan penuh keyakinan.
Arumi dan timnya sangat gembira mendengar kata-kata Jeko. Dan tak sengaja Arumi menatap Dityo dengan penuh arti, mata mereka beradu dan seperti mereka sedang mengatakan sesuatu yang orang lain tidak dapat mendengarnya..
Yah mereka sepasang kekasih yang sedang merasakan kebahagian melebihi yang lain dan sayangnya kegembiraan itu harus mereka pendam terlebih dahulu sampai hanya mereka berdua saja.