Chereads / Mawar yang terluka / Chapter 2 - Seseorang yang terlupakan

Chapter 2 - Seseorang yang terlupakan

Siapa orang ini, apa yang diinginkannya?

Mengapa dia mengikutiku?

Mungkinkah dia akan berbuat sesuatu padaku?

Arumi berpikir keras berusaha mengenali orang yang berdiri tegap didepannya, dengan tinggi 187 cm, kulit putih, rambut hitam bergelombang, matanya yang tajam sanggup menembus pertahanan arumi.

Siapa pria ini, kenapa dia mengikutiku...

Arumi membatin dalam hatinya penasaran.

ah sudahlah semakin keras aku berusaha mengingat semakin lama aku seperti patung berdiri.

Oh hai, kamu siapa?

kenapa mengikutiku apa ada masalah?

Arumi mencoba berbasa basi membuka percakapan diantara mereka.

Kenalkan aku Anggara, kamu boleh panggil angga atau gara juga boleh.

maaf dari tadi aku memperhatikanmu sendirian. Tidak baik perempuan secantik mu berkeliaran diluar. Ada banyak mata yang akan menguntitmu termasuk aku. hihihi "ujar Anggara memecah kesunyian.

oh ya angga apa kita pernah bertemu atau saling mengenal sebelumnya?

aneh rasanya tiba-tiba kamu mengikutiku?

Kamu arumi kan,

aku mengenal setiap kata tentangmu. yah anggap saja aku pemuja rahasiamu yang telah berani menampakkan diri. 😂😂

Ah kamu angga, bisa aja.

yah lumayanlah candamu cukup menghibur perjalananku. hmmm tunggu dulu kata-kata pemuja rahasia???? Arumi menaikkan sedikit alisnya berpikir sejak kapan pria ini menguntit eh menjadi pemuja rahasianya.

terserahmu angga apa namanya, yang pasti kenapa kamu mengikutiku? apa kamu nggak ada kerjaan hingga mengikuti seorang gadis di tengah malam begini.

Anggap saja aku adalah pangeran berkuda yang datang menjemput putri cantik 😅.

aku sengaja datang ke kantormu dan menunggu sampai kamu pulang, yah lumayan lama sih aku menunggu sampai-sampai nyamuk pun sudah bosan melihat muka jelek ku.

Muka jelek "pikir arumi, dia tidak tau betapa sempurna muka yang menempel di wajahnya..

aku pikir kamu terlalu merendah dengan wajahmu ini, siapapun dia pasti akan berpikir sama denganku wajahmu sungguh sempurna 'arumi tak sadar mengeluarkan kata pujian untuk angga.

hahahhha, angga tertawa mendengar kata-kata arumi.

oh ya segitu tampankah diriku ini arumi?

sudah jangan menggodaku, wajahmu tidak tampan tapi jelek. muka arumi mulai memerah kesal bercampur malu.

Hahahha ya terlihat jelas dimukamu wajah mu memerah.. ucap angga

Andai kau tau arumi, aku sudah lama mencarimu dan mengikutimu, baru sekarang aku punya keberanian untuk menemuimu tapi sepertinya kamu sudah melupakanku. Anggara berujar dalam hatinya. yah aku lah pecundang itu yang telah meninggalkanmu 5 tahun lalu dengan kesedihan dan rasa bersalah... maafkan aku arumi