Lina dan reka mulai berbisik bisik saat beberapa anggota baru yang akan bergabung dengan mereka berada satu barisan dengan mereka.
"selamat pagi semua..." pagi ini vicky tampak membuka apel pagi,disebelahnya berdiri lima staf lainnya."pagi pak..!!"jawab semua karyawan dengan kompaknya.
"hari ini kita kedatangan anggota baru di divisi kita,untuk itu mohon kerja samanya untuk anggota lama..." vicky pun mulai memperkenalkan karyawan baru tersebut satu persatu,Nining yang semula diam mulai angkat bicara pada tiga anggota cewek yang akan berada di lab."kita ada tiga anggota baru untuk lab,karna kebetulan eza sedang cuti mohon kalian anggota lama ambil alih sampai eza masuk.kalian anggota lama ada tiga orang jadi perorang ambil alih satu orang untuk kalian bimbing dan ajari....dimohon kerja samanya,karna saya tidak begitu sering dilab,dan juga eza masi cuti.Besok saat dia masuk dia akan ambil alih semuanya..." seru nining menatap penuh harap kepada ketiga karyawan lamanya."kalian selama ini bekerja paling nyaman saya lihat,semua masalah lab ada dipundak eza,saya bukan memuji dia...tapi kenyataan nya dia mampu menghandle semua,satu saja saya suruh kalian handle...berantakan.Untuk itu mohon kerja sama nya,jangan mempersulit eza,terutama kamu Rena."mata nining melirik kearah rena yang tampak gelagapan saat namanya disebut."gaji kalian sama,tapi beban terberat ada dipundak eza,dia tidak pernah protes,untuk itu sedikit saja bantu dia ...." kali ini nining mulai memuji eza terang terangan,ia sudah mulai menyukai eza,kemampuannya...itu luar biasa.Vicky tersenyum Mendengar nining begitu memuji eza,apalagi krish...dahulu wanita satu itu begitu tidak menyukai eza.Mungkin karna ia tidak menyukai tetra dan ammi sehingga eza terkena imbasnya.
Salah satu karyawan cowok yang masi baru begitu penasaran dengan sosok yang begitu dipuji pada apel pagi tersebut,apakah wanita itu begitu pintarnya.
***
Eza berjalan keruang keluarga,hari ini kakak dan mamanya akan pindah kerumah Kak Andi yang diberikan perusahaan.Padahal eza sudah melarang mereka pindah,karna rumah yang ditempati sekarang adalah hasil jerih payah kakaknya."kakak dan mama kenapa mesti pindah sih,kita masi bisa tinggal serumah,lagian rumah ini juga besar jika untuk kami berdua..."
"adikku sayang,kakak harus pindah kerumah dinas,lagian irawan akan sungkan jika satu rumah dengan mertua..."
"tapi rumah ini kan milik kakak,seharusnya aku dan mas irawan yang pindah...itu kewajiban dia mas..."Andi menghela nafas,eza berani berkata begitu saat irawan masi berada dalam kamar.ia mengelus lembut kepala adiknya,"ini rumah untuk kamu.Hadiah dari kakak,kakak sudah beli tanah untuk mendirikan rumah untuk kakak dan mama,lagian kamu adik kakak satu satunya,ini hanya perasaan takut seorang kakak.Kamu wanita,jika kamu mempunyai rumah ini sendiri suami mu tidak akan bersikap seenaknya,kakak hanya ingin kamu lebih dihargai,dan juga semua surat surat nya sudah atas nama kamu.Tolong jangan sampai dijual,kakak berikan untukmu sampai anak anakmu kelak..." eza mengangguk pelan,"hmm...baiklah kak.terima kasih.kakak terlalu baik padaku.Bahkan gajiku sendiri utuh karna kakak selalu menjejali uang untuk adikmu ini setiap bulannya..."
"kakak tidak ingin kamu kekurangan...gunakan tabungan itu saat kamu butuh..." Andi kembali mengulas senyumnya dan memeluk adik kesayangannya itu,tepat saat itu irawan sudah berada diruang keluarga.Mama eza juga baru dari dapur,"ah...irawan hari ini sepasaran kamu sama eza,nanti sore sebelum kami pindah kami akan mengantar kalian kerumah ibu kamu...adat orang jawa.Meski kalian akan tinggal disini,sepasaran akan tetap kita laksanakan hanya untuk syarat nya saja.Dan eza nanti kita masak untuk dibawa kerumah mertua kamu,Bersiaplah..." eza mengangguk mendengarkan ucapan mamanya,wanita setengah baya ini cukup datar pada eza,ia lebih mengutamakan kakaknya,tapi eza tidak merasa terkucilkan...sebab kakaknya begitu sangat sangat menyayanginya,walau mama nya acap kali marah.Untuk itu saat eza tau mamanya menjodohkannya ia hanya bisa menerima,sebab ia ingin dianggap anak yang berharga meski harus berkorban.
Eza pun bersiap memasak didapur,tak lama ia telah selesai mengemas berbagai lauk yang ia masak kedalam rantang makanan.Eza berjalan menuju kamar untuk bersiap,tak lama mereka berangkat menuju rumah irawan dengan didampingi mama,kak andi dan juga beberapa saudara mamanya.Eza merasa dag dig dug,mengingat ini yang pertama ia akan berbaur dengan keluarga irawan,..
"kalian kan akan tinggal dirumah eza ir,ini hanya syarat sepasaran saja.Kamu tau rumah ini memang milik kamu,tapi eza akan sungkan tinggal disini..." perkataan mama eza ini begitu menusuk hati bagi eza,ia wanita yang begitu pandai menguliti perkataan orang,dari nada bicaranya sudah dipastikan bahwa mama mertuanya ini tidak menyukai eza,begitu juga saudara iparnya yang lain.
"ibu tidak usah khawatir,mereka akan tinggal dirumah kami sekarang.Saya dan mama yang akan pindah.Lagian itu rumah milik eza,jadi tolong jangan begitu membebani adik saya..." nada bicara andi tak kalah ketus pada mertua adiknya,mereka kakak adik yang begitu pintar.Irawan menangkap gelagat aneh dari perbincangan mereka,"ah ma,tidak perlu berkata begitu,eza pasti senang jika tinggal serumah dengan mama.Tapi dia juga masih bekerja,dan tempat kerjanya lebih dekat dari rumahnya,untuk itu kami akan tinggal disana agar eza merasa nyaman..." irawan mengutarakan argumennya untuk menghilangkn kejengahan yang terjadi.Yang ia tau,mamanya bukan orang yang mudah,sulit bagi eza untuk beradaptasi.Meski perjodohan ini mamanya yang minta,tapi tidak dari hati.Karna ia melirik begitu menggiurkan mempunyai menantu eza yang begitu dianak emaskan oleh kakaknya.Mamanya seorang materialistis,ia tau itu....sebab mereka tau pundi pundi uang eza.Sayangnya irawan begitu tulus mencintai eza,....