Eza terbangun Dari tidurnya, ia melihat tubuhnya ditutup selimut tebal dengan tangan irawan yang masi memeluk pinggang nya.Eza melirik jam dimeja,masi pukul 04.00 dini hari,eza merasakan tubuhnya terasa remuk redam.Ah...sakit Sekali... rintihnya,tanpa terasa beberapa bulir airmata sudah jatuh dipipinya mengingat kejadian Semalam.Meski itu kewajiban nya dirinya merasa bersalah.
"kamu sudah bangun Sayang, ini masi dini Hari."irawan ikut terbangun Karna wanita dipelukannya menangis."kamu kenapa.. " ia membalikkan tubuh eza agar menghadap kearahnya, ia dapat melihat jelas istrinya itu tengah menangis.ia mengusap pipi eza dengan perlahan,"apa begitu sakit, aku Minta maaf Sayang.. " irawan langsung merasa bersalah, ia membawa eza kedalam pelukan nya.Eza hanya terdiam dalam pelukan. "apa Kamu mau Mandi,hmm..biar Aku siapkan air hangat ,"
"hmm... aku ingin Mandi Untuk solat subuh... " eza melepas pelukan irawan Dan mencoba berdiri,tapi ia malah tidak bisa berjalan,"auwh..." ia mengerang Dan meringis kesakitan,irawan pun ikut bangkit Dari tidurnya, "duduklah dulu, Aku akan menyiapkan segalanya Dan membantumu Mandi... "irawan memakai Pakaian nya Dan pergi kedapur Untuk memasak air. Tak lama ia masuk kekamar lagi membawa seember air panas, ia menyiapkan air itu dikamar Mandi."ayo, airnya sudah selesai," serunya seraya menggendong eza kedalam kamar Mandi. Ia memandikan eza dengan lembut, "apa masi sakit... "
"tidak terlalu mas, tapi masi sedikit sakit... "
"Kamu yakin tidak apa apa..? "irawan Mulai khawatir Dan ia begitu merasa bersalah,ini yang pertama bagi eza, seharusnya ia lebih hati-hati. "hmm....sebentar lagi juga tidak terasa sakit mas.. "eza masi menunduk malu,meski ia tidak menyukai irawan tapi lelaki yang menjadi Suami nya kini begitu penyayang Dan pengertian padanya, anggap lah ini nilai positif Untuk irawan Dan ia harus Mulai menerimanya.Eza sudah selesai subuhan,irawan masi Mandi jadi eza beranjak kedapur menyiapkan sarapan pagi dengan langkah tertatih.Tak lama irawan keluar Untuk bersiap menemui eza didapur, ia melihat sprey yang terdapat bercak bercak darah,irawan tersenyum Dan menggulung sprey itu Untuk dicuci.
"sarapan mas.. " eza tersenyum melihat suaminya datang, irawan tersenyum sambil membawa sprey Untuk dicuci. "Iya Sayang, mas mau menggiling Cucian dulu,"
"kenapa mas, itu.. "eza menunjuk sprey yang dibawa suaminya, "ah... Ada bercak darah Sayang. biar mas masukan ke mesin cuci..."
"biar Aku aja mas... "
"tidak. biar mas aja... " irawan berlalu sambil tersenyum, tak lama ia menyusul eza Untuk sarapan pagi.
Sementara Di lab vicky merasa hampa, sudah 5 Hari wanita yang dicintainya tidak masuk kerja.Ia seakan ingin Gila, kerja juga tidak fokus.Pagi ini ia berada diruang pengamatan tempat eza Biasa kerja, disana Ada Lina Dan Reka."aku kira bapak yang akan menikah dengan eza,... " Reka menghampiri Vicky yang Terus melamun ditempat yang biasa diduduki eza. Vicky melirik sekilas, "emm... seharusnya.. "jawabnya singkat. Lina menoleh kaget Dan mendekati atasan yang Menaungi nya itu, "apa bapak pacaran dengan eza?.. "
"Entahlah, Kami tidak pernah meresmikan apapun. Bagi ku Dia sudah sepenuhnya memenuhi hatiku, seluruhnya.... "Vicky bicara tanpa menoleh, ia Seperti sedikit melantur.
"Aku sudah mengetahui nya sejak lama, Dari binar mata kalian Jika bertatapan, Dan juga.... eza tidak pernah seceria itu sejak dulu, Aku mengenalnya... "vicky menoleh kearah Reka dengan serius,"apa Kamu tau Dia pernah punya kekasih...? "
"tidak, Dia tidak menyukai Hal Seperti itu.. Bukan berarti Dia tidak menyukai seseorang, Dia pernah menyukai beberapa orang... tapi hanya Di pendam,ia hanya sibuk dengan buku Dan buku...dia juara kelas,bahkan sampai bekerja ia tetap yang terbaik.. "Reka tersenyum mengingat temannya itu...
"lalu... apakah bapak mencintai nya... "lina sudah duduk didekat Vicky sambil menopang dagunya dengan Tangannya. "aku Memang mencintanya... lama, sudah sangat lama... "
"kenapa tidak bapak perjuangkan, kasian eza yang harus menikah tanpa cinta... "Reka menatap serius atasannya itu, Vicky menoleh sebentar. "aku terlambat, Dan Semua tidak mudah Reka...,meski begitu... hatiku sudah milikinya, begitupun hatinya...aku sudah memilikinya... "
"ah... so sweet.. "Lina tersenyum senyum mendengarkan perkataan vicky, Vicky langsung tersipu malu.
"sepertinya tidak butuh waktu lama bapak mengenal eza, apalagi meluluh kan hatinya." Reka Mulai berceloteh lagi, "hmm... sedangkan kak rendy Dan bagas yang mengejar Dia Duluan bahkan tidak dilirik nya." Kali ini lina menimpali Dan Vicky langsung menoleh, "apa rendy Dan bagas pernah menyukai eza,? "
"begitulah... "
"tapi eza tidak menerimanya, Dan juga pak tetra..."Lina kembali berucap namun dipotong vicky, "Aku sudah mendengar yang itu, tapi rendy Dan bagas Aku baru dengar,meskipun bu Nining pernah mengungkit nya waktu apel pagi Saat aku baru masuk .. "
"bagas ditolak mentah mentah, nah Kalo rendy...hanya sebatas kakak bagi eza, itu yang Kami tau..." Vicky menganggukan kepalanya,"ah... begitu rupanya. "
"lalu Cara apa yang bapak pakai Untuk meluluh kan hati sipendiam itu... " Lina kembali menatap serius vicky, "tidak ada, Kami hanya sudah mengenal Jauh Sebelum ini.... " Vicky tersenyum simpul, mengingat wajah Bidadari hatinya.