Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 56 - Menyerahkan diriku...

Chapter 56 - Menyerahkan diriku...

Eza menggeliatkan tubuhnya,namun gerakannya terasa terhalang. Eza pun membuka mata nya melihat diantara remang remang kamarnya, ia berada dalam pelukan lelaki. Astaga... eza hampir melompat kaget, namun tangan irawan terlalu kokoh memeluknya.ia ingat Semalam ia pingsan Karna kelelahan, Dan sekarang ia mendapati dirinya tertidur dalam pelukan irawan yang tak lain Suami nya kini. hmm... eza hanya menghela nafas, ia tidak ingin membangunkan irawan yang terlihat Lelah, ia melirik jam dimeja dekat ranjang nya, masi pukul 4 dini Hari.Eza kembali menatap wajah irawan,jika aku menikah dengan Vicky pasti aku akan tersenyum Bahagia setiap Kali bangun Dan melihat wajahnya.Eza kembali berangan,ia mengingat Saat ia tertidur berdua ditaman kota,tidur dipelukan lelaki yang sangat dicintainya, Saat terbangun senyuman Vicky lah yang membuat hatinya Bahagia.... ah menyedihkan....bisik eza lirih,Sadarlah za, lelaki yang tengah memelukmu kini... dialah Suami mu... kalimat itu mengalir begitu saja dihatinya.Merasa Seperti diperhatikan, perlahan irawan membuka mata nya, "kamu sudah bangun Sayang... apakah masi Lelah... " eza terkejut begitu irawan membuka matanya, mengusap pipinya lembut Dan bertanya dengan suara lembut,tanpa bisa langsung berkata eza hanya mengangguk pelan. "ehm... su sudah mas, Aku sudah baikan.. "jawabnya gugup.Irawan tersenyum memandangi wajah istrinya, ia mengeratkan pelukan nya,eza ingin memberontak tapi ia tidak ingin menyinggung perasaan irawan. " hmm...seperti ini dulu. masi terlalu pagi Sayang. "Ucap irawan sambil mencium aroma tubuh eza dengan serakah.Eza merasa risih, namun ia bisa apa... irawan berhak Atas dirinya kini...

***

Sudah 3 Hari eza menjadi Istri irawan, namun Keduanya Belum melakukan Hal apapun mengingat Belum ada cela Dan waktu yang Tepat.Jika malam pertama eza tidak sadarkan diri,malam kedua mereka sibuk membuka kado Dan bercengkrama dengan keluarga,saat kelelahan mereka tidur Seperti malam pertama tanpa kejadian apapun.Sekarang malam ketiga, beberapa keluarga sudah kembali kerumah masing masing,Rere mama eza juga ikut mengantarkan saudara mereka bersama andi. Tinggallah mereka berdua dirumah sebagai pasangan pengantin baru, awalnya eza merengek pada mama Dan kakaknya Untuk tidak meninggalkan mereka berdua, tapi mamanya menolak, Karna ia tau Keduanya pasti sungkan melakukan Hal intim mengingat Keduanya masi berada dirumah eza.Jika orang yang menikahi nya itu Vicky mungkin eza tidak separno ini, dengan senang Hati ia berduaan dengan lelaki yang dicintainya itu, tapi sekarang ia ditinggalkan dengan lelaki yang tidak pernah ia harapkan meski pun sekarang lelaki itu berstatus Suami nya.

"Aku mau Mandi dulu... " eza menoleh ke arah irawan yang duduk diranjang,pria itu tersenyum Dan menarik tangan eza dengan Tiba-tiba.Eza terperanjat kaget, ia terduduk dipangkuan irawan, irawan bisa melihat jelas wajah istrinya itu kini.Hasratnya bergejolak semenjak ia melucuti Pakaian eza pada malam pertama. Tapi ia tidak ingin gegabah, itu akan membuat eza takut apalagi ia tau wanita yang menjadi istrinya itu menyukai pria lain, Untuk itu ia bertanya meminta persetujuan eza. "apakah Kamu ingin memberikan aku hakku.. " tanyanya sembari mengusap pipi eza dengan lembut,eza tertunduk Diam, matanya sudah menggenang butiran airmata, Tess..!! air mata itu pun menetes diwajah putihnya, irawan mengusap lembut airmata itu.Aku mencintaimu vicky... sangat.... desir hatinya begitu pilu. "tidak apa Jika Kamu Belum siap, mas akan menunggu.." irawan mengusap kepala eza dan mengecup kening eza dengan lembut, eza menghela nafas berat, ini sangat sangat membuatnya sakit.....ia menggenggam tangan irawan Dan tersenyum pilu, "lakukanlah mas, Aku istrimu.... itu hakkmu Dan sudah kewajiban ku..., " eza berucap menahan gejolak hatinya, ia bahkan tidak menolak.... Jika pun ia menolak harus sampai kapan. Irawan pria normal Dan sudah sah menjadi Suami nya, salah Jika ia tidak ingin irawan menyentuhnya... yang harus ia lakukan adalah mencoba menerimanya, irawan laki laki baik, Agama nya juga baik, satu hal aku yang harus menerimanya Dan menjauh kan pikiranku dari vicky... bisiknya sendiri. "Kamu yakin.? "

Eza mengangguk pelan disambut senyuman irawan yang Bahagia menerima Lampu hijau dari wanita pujaannya itu. Tak lama irawan mencium bibir mungil itu,walau sedikit kaku eza mencoba menerimanya. perlahan Keduanya pun larut semakin dalam menuju ke intiman yang seharusnya sudah terlaksana, Maafkan Aku Vicky.... Aku mencintaimu... sangat mencintaimu... nafasnya berderu menahan sakitnya, karna ini yang pertama bagi dirinya.Malam semakin larut, Dan Keduanya masih bergelut diatas ranjang,eza hanya perlu menerima... apa lagi yang harus ia lakukan.