Eza merebahkan tubuhnya diatas ranjang, Saat itu tiba tiba mamanya masuk kedalam kamar dengan wajah merah menahan emosinya.
"eza, apa apaan ini, Kamu membatalkan pertunangan dengan irawan,apa masalah nya Hah..." mamanya berkata dengan sedikit membentaknya, eza terduduk ditepi ranjang mendengarkan omelan itu, Dan Andi pun datang mendengar teriakan itu.
"Ada apa ma, kenapa marah marah ke eza.. " seru Andi seraya menatap bingung kearah adiknya.
"Kamu Tanya adik kesayangan Kamu itu, apa masalahnya membatalkan pertunangannya..."
Andi menoleh ke eza menuntut jawaban Serta penjelasannya. Eza menghela nafas berat, " ma, eza Ngak bisa melanjutkan pertunangan ini, eza enggak punya perasaan Sama Sekali ke irawan,eza enggak mau menyakiti nya ma, " serunya dengan suara yang hampir hilang namun terdengar jelas,menahan Gemuruh dihatinya.
"sekarang mungkin perasaan itu enggak ada za,tapi Jika Kamu jalani perasaan itu akan tumbuh sendiri,Lagian irawan itu baik...apa yang kurang,pekerjaannya tetap.Za ayolah,jangan buat mama begini Nak... " Andi hanya bisa terdiam mendengarkan pertengkaran mereka berdua, ia tau menjurus kemana Hati adiknya itu.
"ma,eza menyukai orang lain. Eza mencintai orang lain, eza hanya ingin dialah yang akan menikah dengan eza." suaranya serak ditengah isak tangisnya.Rere terdiam cukup lama, ia Belum juga berkata."eza sudah Jauh menyukainya Sebelum Perjodohan ini,ma izinkan eza bersamanya, eza Mohon... " Kali ini ia memohon dengan mamanya itu, Andi menunduk Diam,airmatanya jatuh begitu mendengar permohonan menyedihkan itu.
"Siapa orang itu...? " Tanya rere dengan dingin.
"Dia Vicky MA, atasannya sekaligus orang yang menemani eza waktu sakit dulu... " Kali ini Andi bersuara mewakili adiknya.Rere menatap Andi dengan serius, "Kamu tau eza menyukainya.. "
"ehm, Jauh Sebelum mereka dijodohkan,Vicky orang yang selalu mengerti eza ma,tidak kah bisa mama pertimbangkan.. " Rere merosot ke lantai mendengarkan ucapan putra nya kini,Andi mendekati mamanya. "Kamu tau seberapa dekat nya hubungan mama dengan orang tua irawan, mama tidak ingin menyinggung perasaan nya Nak, cobalah mengerti.Kamu tau konsekunsi nya membatalkan pertunangan secara sepihak.. "
"mama tidak perlu khawatir Jika masalah hantaran yang sudah mereka berikan, Aku sendiri yang akan mengembalikan nya Dua Kali lipat atau tiga Kali lipat... " eza menambahkan.Rere pun menatapnya dengan sinis, "za,ini Bukan hanya masalah hantaran atau apapun, ini masalah malu Dan dihinanya keluarga Kita.Tolonglah Nak,mengerti bagaimana rasa malu yang harus mama tanggung, ditambah persahabatan Kami yang hancur... bukankah irawan juga baik, Kamu hanya perlu menerimanya.. " Eza terdiam, begitupun Andi,"tidak ada yang berubah za,dia tetap calon Suami mu, tidak peduli Kamu menyukainya atau tidak,Menikah lah Jika tidak ingin melihat mama mu ini Mati... " bulir airmata Terus begulir dipipi eza mendengar ucapan terakhir orang tuanya.Andi pun tidak dapat berkata Kata, ia merasa Sedih Untuk adiknya itu.
"Besok pergi lah Untuk prepare kartu undangan kalian,pernikahan akan Kita majukan.. " seru rere dengan dingin, eza menoleh kearah mamanya. "ma tidak perlu dimajukan,eza akan coba jalani,sesuaikan saja dengan tanggal yang ditentukan..."
"tidak, mama akan majukan tanggal nya... " seru rere beranjak pergi dari kamar eza, eza melorot kelantai meringkuk memeluk lututnya. Andi mendekati nya, " Berusahalah menerimanya dek, mungkin sedikit dipaksakan,tapi yakin lah mama hanya ingin yang terbaik untukmu.." Eza mengangguk pelan, setidaknya aku sudah berusaha meski tak sesuai harapan... bisiknya.
Tiba-tiba ponselnya berdering Saat eza masi melamun meringkuk ditempat tidur nya.Sebuah panggilan masuk dari vicky, eza menghapus sisa air matanya Dan menggeser ikon hijau Untuk menjawab panggilan itu.
๐ assalamualaikum cantik
๐Waalaikumsallam kak,
Eza menjawabnya dengan suara yang ditekankan agar tidak terdengar bahwa ia sedang menangis.
๐"apa Kamu sibuk??
๐ehm, enggak Kok kak, lagi Ngak sibuk.ada apa menelpon kak..?
๐ tidak ada apa apa hanya merindukamu.
๐Benarkah
๐ ehm...
Keduanya pun hanyut dalam pembicaraan seru, hingga eza melupakan Sejenak kesedihannya.Sebenarnya aku sedikit memikirkan mu, hatiku terasa tidak tenang tentangmu batin Vicky yang masih bertelponan dengan eza.
๐ Kamu baik baik aja kan?
๐ ehm, Aku baik.
๐ ya sudah kakak tutup dulu...
Eza tersenyum Setelah Vicky memutuskan panggilan, kenapa Dia selalu tau perasaan ku,Dia bahkan menghibur ku seolah tau Aku sedang menangis.ah...Tidakkah ini terlalu menyakitkan.... lirihnya.Ia beranjak dari tempat tidur meraih jacket kulitnya,mengganti kaos Dan celana jeans,merapikan rambut Dan memakai jilbab dengan cepat. Eza meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan orang rumahnya,ia memacu Kencang motornya.