Eza sudah menelpon irawan Untuk datang kerumahnya sore ini, ia ingin membicarakan perihal resepsi bang Dodi yang akan ia hadiri Besok.
"Ada apa Sayang,kok Tumben Minta Aku dateng..? " irawan duduk disebelah eza yang sudah menunggu diruang keluarga. Dirinya sudah terbiasa dengan panggilan irawan terhadapnya.Awalnya eza Agak ragu Untuk menyampaikan maksudnya, tapi ia juga tidak ingin jadi sorotan Jika hadir sendiri atau menggandeng vicky, sebab semuanya tau Dia sudah tunangan Dan akan menikah.
"mas, Besok temen aku Ada acara nikahan,Mas mau ikut ya nemeni Aku kondangan... " serunya dengan pelan Dan manja, irawan terkekeh lucu dengan sikap calon istrinya kini."Mesti ya mas ikut.. " seru irawan menggoda eza yang menggigit bibir bawahnya."ehm... Kalo tidak mau juga tidak apa, aku pergi saja dengan kak Vicky.. " Kali ini dirinya yang menggoda calon Suami nya, muka irawan pun berubah gelap mendengarkan ucapan eza. "tidak.. mas akan ikut.. " jawabnya Ketus,eza tersenyum usil, ternyata tidak buruk menggoda calon Suami nya.Andi mengamati Keduanya yang masih berbincang Dari ruang tamu, hatinya sedikit lega,karna eza bisa tersenyum bersama irawan, meski ia tidak menyimpan perasaan apapun setidaknya ia sudah berusaha menerima.
***
Eza memakai Gamis terbaiknya, hijabnya ia tata sedemikian rupa. Wajahnya sedikit ia poles dengan make up tipis.Tutorial make up yang ia pelajari dari lina,selama ini wajahnya selalu polos tanpa bedak, akhir akhir ini lina mengajarkannya supaya eza terbiasa. Dia Memang teman terbaik, gumamnya menatap hasil polesannya dengan kagum.Eza memilih high heels yang sesuai bajunya. Dia memiliki banyak koleksi heels dilemari sepatunya, itu salah satu hobby nya.Dan ia pun mengenakan heels yang cukup tinggi mengingat ia akan berjalan bersama irawan yang cukup tinggi darinya.
"eza, irawan uda dateng tuh... " Andi berteriak memanggil adiknya yang tak kunjung keluar kamar, eza pun melangkah keluar menemui irawan diruang tamu.
"Ayok Kita berangkat... " serunya mengejutkan irawan yang menatap nya cukup lama.Irawan begitu terpesona dengan penampilan eza malam ini. "kenapa,? kaya hantu ya..?" Tanya eza dengan sewotnya Karna irawan Terus menatapnya."Enggak, Kamu cantik Sekali.. " seru irawan seraya tersenyum Dan menggandeng eza Untuk pergi segera.
Mereka bertemu dengan gerombolan teman eza yang sudah menunggu Untuk beriringan menuju lokasi Pesta bang Dodi. Tak lama mereka sampai dilokasi, Lina yang bergandengan dengan bagas meyenggol bahu eza. "cantik banget neng malem ini, iri deh. ternyata Kamu Kalo dandan aku kalah Jauh... " lina nyerocos mengomentari penampilan eza, eza terkekeh menanggapi nya, "meski enggak dipoles Aku uda cantik juga Kali lin,hehehe..." lina menyeringai sinis, "PeDe amat bu... "
"ember kan... " eza lantas tertawa Lepas,irawan menoleh kearahnya Dan eza langsung menutup mulutnya dengan satu tangan. Lina menoleh kearah irawan, "duh, mas nya ganteng,... baru liat ini Kalo mas tunangannya eza,"irawan tersenyum menanggapi ucapan lina, "mas awasi nih Anak, Dia terlalu banyak yang naksir,takutnya dibawa Lari entar... " serunya melemparkan candaan ke irawan. Wajah eza kontan memerah saking shock nya mendengar candaan lina yang,aduh Entahlah. Ih dasar mulut comberan...gerutunya kesal.Irawan malah tersenyum saja.
Mereka masuk ke altar tempat Resepsi digelar, Sebelum itu mereka mengisi buku tamu. Beberapa pasang mata tampak memperhatikan eza,sicantik yang Nampak bersinar Dari yang lain. Meski tertutup,wanita ini punya aura berbeda dari penampilan nya.
"eza, hay... " vicky melambai kan Tangannya kearah wanita yang menjadi Bidadari dihatinya. Eza menoleh dengan tersenyum lebar, "kak Vicky, hey kak krish... " ia juga menyapa krish yang berada disamping vicky. Untuk sesaat kedua pria ini tertegun menatap eza, Benarkah itu eza si jenius dilab, Dia cantik Sekali... Seperti purnama.Dengan tatapan takjub, Keduanya masi enggan mengalihkan pandangan nya dari eza.
Irawan menatap beberapa pasang mata melihat lebih kearah calon istrinya, termasuk vicky... laki laki yang begitu disukai eza.Rasanya ia begitu marah Ada pria memuji eza selain dirinya, tapi Apalah daya,ia hanya bisa bersabar, tetap menggandeng tangan eza dan itu sudah mengatakan Kalo wanita cantik ini miliknya.
"lain Kali Jangan Kamu pakai lagi heels setinggi ini... " serunya berbisik kearah eza disela Sela menyantap hidangan.Eza menatap aneh ke irawan, "kenapa, ini sesuai denganku yang mungil, Lagian terlihat bagus Jika aku berjalan disamping mas... "
"aku takut Kamu terjatuh, nanti kaki Kamu cidera Sayang... "eza menanggapi dengan senyuman kecil, "aku sudah terbiasa mas, Lagian Aku suka mengkoleksinya, jarang jarang Aku pakai.... tapi aku cukup lihai memakai heels. "
"tidak...! pakailah yang tidak terlalu tinggi,"
"kenapa...? " eza masi membantah Karna tidak mengerti maksud irawan. "aku tidak suka banyak orang menatapmu begitu Minat... "serunya lagi dengan wajah ditekuk, eza pun mengangguk.ia tidak ingin melanjutkan Karna ia tau irawan sedang cemburu.
Dari kejauhan Vicky masi memandangi wanita cantik, yang menjadi satu satunya wanita dihatinya. Kamu cantik Sekali, Andai purnama bisa kugapai aku hnaya ingin dirimu... batinnya.