Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 49 - Dilema

Chapter 49 - Dilema

Hah...aku dilema.... benar benar dilema.. batinnya.Vicky menyeka air matanya yang mengalir, ia mencoba bersikap tegar dihadapan eza. "Sudah Jangan menangis, kakak hanya bercanda.. " ia melepas pelukan nya Dan menyeka airmata di pipi wanita yang amat dicintainya itu."Dasar cengeng... " ia melemparkan senyuman Dan candaan ke eza yang ditanggapi dengan wajah kesal eza."kakak Jahat.. " eza memukul kecil dada vicky secara berturut dengan Tangannya.Vicky tertawa meski hatinya terasa sakit, setidaknya aku sudah berusaha....

"sudah selesai dramanya... " Tiba-tiba krish menyembul dari balik pintu, "astaga, kau mengagetkan saja krish... " seru Vicky yang tampak malu dengan kehadiran krish yang Tiba-tiba,ditambah tangan eza masi berada didada bidangnya...

"oh astaga, Aku tidak melihat apapun.. " bisik krish pada dirinya sendiri.Eza pun tersenyum malu, ia melepaskan Tangannya Dan kembali fokus pada pekerjaannya.

"Aku Tinggal dulu ya za... " Vicky mengusap puncak kepala eza dan berlalu meninggalkan eza sendirian.Ia duduk diruangan staff bersama krish. Ia sudah menceritakan segalanya pada krish,teman nya satu ini cukup baik sebagai pendengar.Krish juga yang menasihati vicky Untuk berjuang Dan tidak selalu menerima.Cintanya patut diperjuangkan....

"Bagaimana...? "krish menyilangkan Tangannya didada Dan Mulai bertanya kearah Vicky. Vicky menghela nafas berat, "Aku tidak tau, rasanya aku begitu egois Jika memintanya membatalkan pernikahannya.Kamu tau Dia berusaha membatalkan pertunangannya Demi aku, tapi aku menekan nya Untuk menerima.Dia bahkan putus Asa dan ingin mengakhiri hidupnya.Aku merasa bersalah Untuk semuanya krish.. "

"lalu cinta kalian akan berakhir Seperti ini... begitu..? " krish masi tidak mengerti dengan pemikiran vicky yang lebih memilih memikirkan perasaan orang dibanding perasaaannya.

"tidak...! Aku juga tidak ingin berakhir begini.Entalah krish... Aku teramat dilema. " vicky menyandarkan kepalanya dikursi membuang nafasnya dengan kasar.

"Entah mengapa, feeling ku berkata bahwa kalian akan bersatu.Mungkin keajaiban yang akan menyatukan kalian... Tenanglah, jodoh ngak akan kemana broo... " krish menyemangati vicky seraya tersenyum menguatkan nya.

Persiapan Untuk menyambut tamu yang tak lain pemilik perusahaan Dan pemegang saham pun sudah sangat perfect,semua bekerja keras. Karyawan Dan staff sudah melakukan yang terbaik Demi sebuah formalitas.

Eza juga sudah mengurus Surat cutinya, ia sudah cutie H-1 Sebelum acara akad.Dia mendapat cuti menikah 3 Hari Dan cuti Tambahan 4 hari diambil Dari hak cuti bulanan nya.

"eza,kamu Serahkan pekerjaan Kamu ke Reka Sebelum cuti ya, " Nining menghampiri eza Saat apel pagi terakhir eza bekerja Sebelum cuti."ehm... Iya Buk.. " eza mengangguk Dan tersenyum simpul."selamat yang bentar lagi jadi ibu rumah tangga..., Ada juga yang nyusul Dodi.... hayoo kalian kapan lagi, Jangan pacaran Terus.. " Nining melemparkan candaan disela Sela apel pagi, ia menyeringai kearah Lina. "apa sih bu... " seru lina dengan grogi Karna merasa disindir,sementara yang lain mentertawakan lina yang terlihat tidak nyaman.

"Kita mungkin tidak begitu lama Di Pesta Kamu za, Kamu tau lah... tamu penting Kita berkunjung sehari sesudah Resepsi Kamu, Kita juga mau persiapan.Tidak apakan...? "

Eza tersenyum Dan menggeleng, "tidak apa bu, yang penting sudah hadir. itu sudah cukup Kok.... "

"mau Hadiah pernikahan apa za... "

"haha... terserah lah bu,mesti request ya.. "

"Iya dong..., biar Kita siapkan.Tapi Dana standard ya, biar sama kaya yang Kita kasih ke Dodi,...hahah... " Nining terkekeh, jarang jarang ia tertawa begini disela jam kerja. Biasanya ia orang yang serius, tanpa senyum dibibirnya.Si mak lampir, wanita ular julukan nya bagi staff staff terdahulu.Mungkin sekarang ia menjadi lebih baik, mengingat project yang selalu berhasil ditangan eza.

"Terserah ibu aja, Kalo dikasih Hadiah, apapun itu kan mesti Kita terima.Saya tidak ada request apapun... " eza tersenyum kearah semuanya.Aku tidak ingin apapun, Aku hanya ingin dirinya itu saja.... batinnya.

Vicky tersenyum menatap wanita tercintanya, Aku tau apa yang Kamu ingin kan, Maafkan Aku za... aku dilema Dan tidak berdaya... bisiknya.