Hari yang tidak pernah dinanti eza pun tiba,Dimana ia akan menjadi Istri lelaki yang tidak pernah ia cintai.Cahaya mentari menyelinap Dari balik jendela,eza terduduk merenung didepan meja rias. Kamarnya sudah dihias sedemikian rupa,dipenuhi bunga pertanda bahwa itu kamar pengantin.Seisi rumahnya pun dihias,hiruk pikuk terdengar dari luar kamar.Eza menghela nafas menanti perias pengantin yang akan mendandani nya menjadi Ratu Semalam."aku benar benar takut... " bisiknya lirih.Tiba tiba Dari luar masuk seorang juru rias pengantin bersama kakak nya, "eza,kakak ini akan membantu Kamu bersiap,akad dimulai jam 9 pagi ini, masi ada waktu 2 jam. kakak Tinggal dulu ya, banyak yang harus kakak urus... " Andi mengusap pipi adiknya Dan mengecup kening nya lembut.
"Mari dik kita Mulai.. " juru rias itu Mulai mengeluarkan peralatan tempur nya, eza hanya duduk Diam didepan cermin membiarkan juru rias itu bekerja.
"ternyata Kamu sudah cantik meski tanpa make up,... "puji juru rias itu tulus.Eza tersipu malu mendengar pujian itu, "kakak bisa aja, kakak juga terlihat cantik.. " eza mencoba tersenyum dibalik luka yang merundungnya.
Selagi juru rias itu bekerja eza hanya Diam membisu, Tiba-tiba ponselnya berdering sebuah panggilan video dari vicky.Dengan wajah berbinar eza segera menerimanya, "kak Vicky... " serunya dengan semangat hingga juru rias yang merias terkejut dengan sikapnya, semula terlihat murung namun begitu lelaki itu menelpon ia begitu semangat.
"apakah Kamu baik baik aja.. "
"tidak begitu baik, aku gugup Karna Bukan kakak yang akan menikahiku... hehehe" eza terlihat tersenyum dipanggilan video itu. "apa Kamu masi dirias... "
"ehm... kakak ini tengah merias ku... padahal aku sudah sangat cantik, tapi ternyata masi butuh dirias, Hehe "eza kembali tersenyum Dan tertawa lucu, ia hanya mencoba mengusir rasa takut nya, mencoba menghibur hatinya,vicky tau itu. "Tentu, Kamu Memang yang tercantik." vicky tersenyum menatap wajah eza yang masi dirias itu. "apa kakak tidak bekerja, bukannya sedang sibuk Untuk persiapan tamu Besok.. "
"ini Hari libur sayangku,kakak bisa mengerjakan nya nanti, apa kakak perlu hadir Untuk Akad Kamu pagi ini...? "
"menurut kakak? " eza malah balik bertanya pada vicky, sebenarnya ia ingin vicky hadir, setidaknya Untuk menguatkan nya. Namun Disisi Lain ia tidak ingin vicky menyaksikan Akad nikah nya, itu akan menyakitkan perasaaannya Dan ia takut dirinya lah yang tidak sanggup dengan kehadiran lelaki itu.
"Sepertinya kakak ingin menghadiri nya, "
"kenapa, apa kakak yakin ingin menyaksikan Aku menikah..? "
"Entahlah,kakak tidak yakin, tapi kakak ingin melihat mu, itu saja. kakak merindukanmu, Hehehe... " vicky mencoba tersenyum Dan melemparkan candaan ke eza, eza tersenyum ketir.Mereka pun masi melanjutkan obrolan hingga sang juru rias hampir Selesai mendandani eza.Tinggal mengganti Pakaian eza,dari ujung panggilan vicky menatap kagum kearah eza. "Kamu cantik Sekali.. " ucapnya lirih namun masi dapat didengar eza.
Eza pun mengakhiri panggilan video itu Karna ia harus berganti pakaiannya Dan memakai hijabnya yang akan ditata oleh juru rias."apakah Dia lelaki yang Kamu cintai.. " sang juru rias memecahkan keheningan diantara Keduanya. Eza mengangguk pelan, "ehm.. "
"lalu kenapa kalian tidak menikah, mengapa Kamu menikahi orang lain.Aku melihatnya begitu tulus, Kamu bisa tertawa hanya dengan mendengarkan suaranya... "
"Ada sebab mengapa Aku menikah dengan orang lain, itu Karna Aku menyayangi keluarga ku... "
"apa kalian dijodohkan...? " Tanya perias itu dengan penasaran, eza mengangguk pelan. "ehm....meski begitu aku tetap mencintainya.Setidaknya meskipun Kami tidak bersama, Hati Kami sudah bersama, tidak peduli milik Siapa diriku, yang aku tau Seperti itu cinta.... akan Ada Saat Dimana Kami bersatu Jika Dia Memang jodohku... " juru rias itu menatap sendu eza, betapa besar Hati wanita dihadapannya ini." Kamu benar benar wanita baik.. " Eza kembali menyunggingkan senyuman yang terasa hambar Seperti perasaaannya.
Eza sudah selesai dengan riasan Dan kebaya putih Dan bunga melati yang menjuntai Dari hijabnya. Pipinya merona dengan blush on, kelopak matanya bewarna, kebaya putih indah yang tampak serasi ditubuhnya, juga hijab yang senantiasa menjadi Ciri khasnya.Saat ia berdiri didepan cermin melihat penampilan nya sendiri, ia tersenyum aneh,siapa wanita cantik itu. Dia bahkan tidak tersenyum dihari bahagianya... bisiknya sendiri.Tiba tiba Dari luar kak Andi masuk dengan seorang pria... kak Vicky.
"bukankah kakak Belum lama menelponku, kenapa sudah disini... "Tanya eza tak percaya, ia menatap wajah Vicky dengan perasaan campur aduk.
"kakak kesini Untuk Kamu... "Ucap Vicky mendekat kearah eza, Andi membawa sang perias keluar Untuk memberikan ruang bagi Keduanya.Setelah mereka keluar Dan hanya menyisakan Keduanya,eza berhambur memeluk vicky. "apa kakak baik baik aja.. "
"kakak baik, Jangan menangis, nanti wajah Kamu jelek, kakak tidak suka itu.. " vicky melepas pelukan nya, "jadi Istri yang baik adikku, wanita yang paling kucintai,kakak menunggumu, entah kapan pun itu... "
"Maafkan eza Kak... "
"Jangan meminta maaf Terus,"
"lalu... " Vicky tersenyum usil mencoba menghangatkan suasana, "Mari Kita berfoto, kakak ingin menyimpan Foto kekasihku yang akan menikah... heheh" vicky mengeluarkan ponselnya, Dan menjepret beberapa Foto.Ia masi menatap lembut wanita dihadapannya, hatiku benar benar sakit untukmu...batinnya.