Eza berjalan keluar pagar, irawan sudah menunggu disana dengan seutas senyum dibibirnya."Kamu sudah selesai... "
"ehm... sudah.kenapa menjemputku.. "
"kenapa bertanya Seperti itu, Kamu calon istriku,tidak ada masalah Jika aku menjemputmu.. " eza mengangguk Dan tersenyum kecil."Naiklah Kita akan pergi Untuk menempah undangan pernikahan... "ucapnya kembali.Eza menurut Dan naik keboncengan irawan.
Sepanjang perjalanan eza Berpikir, hatinya bimbang. Namun ia tidak yakin dengan keputusan nya, irawan menangkap kegelisahannya. "apa Ada yang ingin Kamu katakan.. "irawan mencoba membelai kesunyian yang Ada. Eza terdiam Sejenak, "bisakah Kita bicara sebentar, Ada Hal yang ingin aku katakan... "serunya terbata.Irawan mengangguk Dan ia belokkan motornya dicafe mengingat mereka sudah keluar dari perkebunan Dan berada dipusat kota.Ia memesan makanan Dan duduk dimeja yang berada didalam cafe.
"apa yang ingin Kamu sampaikan calon istriku yang manis, begitu penting kah, hingga wajahmu terlihat pucat.. " ucapnya tersenyum kearah eza yang masi menunduk.Eza memegang wajahnya dengan kedua Tangannya, ah... aku rasa terlalu gugup hingga begini... batinnya.
"mungkin ini akan menyakitkan perasaanmu, sebelumnya Aku Minta maaf... "eza menunduk kembali, irawan meletakkan Tangannya dimeja, pandangan nya menatap lurus ke eza,"katakan lah.. "serunya dengan aura dingin.
"mas irawan,... "suara ini terdengar begitu merdu ditelinga irawan, hatinya membuncah Untuk pertama kalinya eza memanggil nya Seperti itu dengan tulus.
"aku ingin membatalkan pertunangan Kita... " kalimat itu meluncur begitu saja Dari mulut eza, irawan tertegun. Ia menatap dingin wanita dihadapannya, "kenapa,? apa Ada yang salah.. "
"ehm,aku takut menyakiti perasaanmu,karna aku tidak pernah bisa memberikan hatiku untukmu,sejujurnya aku terpaksa Karna orang tua Kita sudah sepakat menjodohkan Kita, awalnya aku terima Karna tidak ingin menyakiti Hati mama, tapi.... Aku rasa tidak bisa melanjutkan nya, semakin aku coba hatiku semakin sakit..." suara eza terdengar bergetar mengatakan nya, ia mengumpulkan segenap keberanian nya.Semantara irawan masi menatapnya penuh arti, "apa Kamu menyukai seseorang.. "Eza mengangkat wajahnya, mengangguk pelan."Aku menyukainya Jauh Sebelum mengenalmu, Sebelum Perjodohan itu ada,dia seseorang yang penting dimasa lalu ku... "
"apakah Dia mengetahui Kamu sudah punya tunangan Dan akan menikah..? "
"ehm.. Dia tau, Dia tidak melarang atau mendukungku, Dia percaya apa yang akan menjadi miliknya tidak akan pergi darinya.... "
"Siapa Dia..? atasanmu yang bernama Vicky itu.. " eza terkejut begitu irawan menyebut kan nama Vicky."bagaimana Kamu tau..? "serunya terbata.
"Entahlah, hanya tebakan ku saja.Sepertinya Dia begitu spesial hingga Kamu ingin membatalkan pertunangan Kita... " Irawan menghela nafas berat,Ia tersenyum kecil, "Aku tidak akan membatalkan nya,tidak peduli seberapa besar Kamu menyukainya,aku akan berusaha agar Kamu bisa melihatku.Eza...aku menyukaimu lebih Dari Siapa pun,sudah lama aku menunggu Saat Dimana Aku bersama dengan dirimu... jadi berhenti lah memintaku membatalkan nya, itu tidak akan terjadi.Aku sudah lama memujamu,perjodohan itu hanya jalannya saja,karna tanpa Perjodohan Aku akan berusaha memilikimu. Karna Aku mencintaimu za, Kumohon bertahan tidak peduli bagaimana perasaanmu Kumohon Lihatlah aku... " Irawan menggenggam tangan eza, matanya terlihat memerah.beberapa bulir airmata sudah jatuh dipipinya.Ini pertama kalinya eza melihat lelaki memohon Dan menangis kepada nya Untuk sebuah perasaan.
"Tidak perlu dilanjutkan, ayo Kuantarkan pulang.. " irawan bangkit Dari duduknya Dan menggandeng tangan eza Untuk membawanya pulang.Eza hanya menurut,ia merasa bersalah Setelah melihat lelaki disampingnya begitu terluka.
Tidak begitu lama mereka sudah sampai dirumah eza,eza turun Dan masuk kedalam tanpa menghiraukan irawan.Irawan pun menurut masuk kedalam menemui orang tua eza,mamanya sedang duduk diruang keluarga sementara eza masuk langsung kedalam kamarnya.
"Nak irawan, kenapa... kalian bertengkar.. " Tanya rere yang melihat eza langsung menerobos kamar dengan wajah kusam, Dan sekarang irawan dengan wajah sendu. Tanpa berkata irawan bersimpuh dikaki rere, " ibu saya Minta maaf Jika saya salah, saya benar benar Minta maaf,... "serunya dengan sendu Dan mata yang berkaca. Rere terlihat heran dengan perilaku irawan, "Ada apa ir,... "
"ibu, Eza ingin membatalkan pertunangannya,saya tidak ingin itu terjadi bu, saya benar benar menyayanginya.Tolong,saya hanya ingin bersamanya bu... "kini airmata sudah jatuh dipipinya. "apa maksudnya Nak..? "
"eza ingin membatalkan pertunangan Kami bu..saya tidak ingin, saya tidak ingin."serunya lagi. Rere merasa dihantam perasaaannya mendengarkan perkataan irawan, ia tertegun dengan keputusan putrinya tanpa sepengetahuannya. "pulang lah Nak, ibu akan bicarakan dengan eza, Jangan khawatir... " rere menepuk nepuk punggung irawan. Irawan pun meninggalkan Kediaman eza, dengan harapan yang ia yakin bisa membawanya bersama eza.