Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 39 - Surat Teguran

Chapter 39 - Surat Teguran

Vicky mendudukkan eza dikursi pantry, ia mengambil air minum Dan menyodorkan nya ke eza, "Kamu tidak apa apa, apa perlu Kita ke klinik, hmm... " tanyanya dengan perasaan cemas. Eza tersenyum lemah, "tidak apa kakak,aku hanya kepanasan Karna ruangan yang pengap, sebentar lagi juga akan baikan.. "serunya sambil mengusap punggung Tangan Vicky, "terima kasih sudah mencemaskanku.. " Vicky tersenyum Dan menarik eza dalam pelukan nya, "kau selalu membuat ku takut,tidakkah kau tau seberapa penting dirimu dihatiku, Dan juga tunanganmu akan marah Jika terjadi sesuatu padamu.." eza melepaskan pelukan nya mendengar Vicky bicara Seperti itu."kenapa.. " lanjut Vicky yang terkejut eza melepaskan pelukan nya. "Aku tidak ingin membahas Hal itu bersama kakak.. "serunya dengan cemberut kesal."apakah Dia sungguh menyayangimu.. " Tanya Vicky perlahan supaya eza tidak marah, eza tersenyum sekilas, "ehm, Dia menyayangiku.Dia sangat menyukaiku Dari dulu,dia selalu memperhatikan ku, tapi aku tidak pernah tau... "

"Benarkah?? Aku sangat lega mendengar nya,setidaknya aku tidak terlalu khawatir akan dirimu... " dengan mata yang berkaca kaca Vicky mencoba tersenyum Dan mengusap kepala eza."apakah sudah baikan ?" tanyanya seraya menatap eza, eza hanya mengangguk.

"Kenapa pintunya bisa terkunci,??"

"Entahlah kak, Tadi aku sedang bicara dengan kak rendy,saat keluar kak rendy membanting pintu tanpa sengaja, tapi... Saat aku hendak keluar pintu sudah terkunci... " jelas eza dengan wajah yang terlihat bingung,vicky Berpikir Sejenak. "sudahlah tidak perlu dipikirkan,yang penting kamu sudah baikan.." serunya tersenyum kearah eza,eza menganggukan kepalanya."kembali lah bekerja,jika masi Lelah istirahatlah dulu, kakak akan menyelesaikannya..." Vicky tersenyum Dan berjalan meninggalkan eza.Eza masi terduduk merenung dipantry,Bukankah Dia terlalu berlebihan mengkhawatirkan tunangan orang, Dasar..!! bisiknya dengan semburat senyum lucu. Tidakkah Dia memintaku Untuk meninggalkan tunanganku Dan menikah dengan nya, hmm, Dia Memang tidak berperasaan.. gerutunya lagi.

Sementara eza melanjutkan pekerjaan nya, Vicky menuju ruang staff mencari sesuatu dikomputer nya.Dengan teliti Dia mencari rekaman CCTV yang diletak dilorong lab yang panjang itu. "sudah kuduga,kau habislah kali ini...!!"ucapnya dengan geram Dan meremas benda didekatnya.

***

Semua karyawan sedang sarapan pagi dipantry, Sesekali mereka bersenda gurau.

"kemarin Kamu kemana za, kenapa pak Vicky mencarimu.?"seru rendy bertanya kearah eza.Eza menoleh sebentar,ia ragu Untuk menjawabnya.Tapi Seperti nya Semua orang menoleh kearahnya Untuk tau jawabannya.

"ah... kemarin Aku terkunci Di autoclave room," serunya terbata sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Lina tertegun, "what!! terkunci, kenapa bisa.. " serunya seraya menoleh kearah Rena yang terlihat salah tingkah. Eza hanya menggeleng menandakan Dia tidak tau,Rendy juga menatap Rena yang terbatuk usai eza berbicara.

"Jika kalian sudah selesai,cepatlah ke aula Untuk apel pagi, mister sudah menunggu ada Hal penting yang akan dibahas.. " seru pak krish yang Tiba-tiba muncul dari balik pintu. Semuanya terkejut, mereka langsung mempercepat sarapannya Dan bergegas meninggalkan pantry.

"Ada apa ya,kenapa mister yang memimpin apel, Dan apa yang akan dibahas...? " Tanya Reka disela perjalanan mereka menuju aula. Eza dan lina menggeleng tak tau,Kenapa perasaanku tidak enak... batin eza.

Mereka sudah berbaris diaula,tapi yang menjadi pertanyaan kenapa mesin proyektor diruangan itu menyala.Biasanya dinyalakan Saat ada meeting ataupun training staff.

"Selamat pagi Semua,.. " sapa mister dengan suara dingin yang menusuk Tepat dijantung orang yang mendengarkan.Sangat Halus tapi penuh dengan jarum jarum runcing yang membuat mereka bergidik ngeri.

"Saya tidak tau masalah apa yang Ada pada setiap karyawan,saya tak suka kekerasan ataupun tangan kotor menjatuh kan lawan. Setidaknya belajar lah jadi yang terbaik, paling tidak berusaha memperbaiki diri Bukan menyakiti sesama...Dan saya biasa tidak mentolerir kesalahan fatal... "ucapnya dengan aura dingin menyelimuti seluruh ruangan.Setiap orang disitu menelan ludah merasakan ketakutan yang hakiki,manajer itu tidak pernah berbicara didepan karyawan Jika tidak penting.Tapi Kali ini, Dia membuka pembicaraan dengan tatapan mematikan.Nining menghela nafas panjang, ia beranjak disamping mister menyambung ucapan mister.

"saya tidak menyangka akan begini, awalnya saya tidak percaya,tapi...." Dia menggantung kalimat nya membuat Semua yang Ada disana penasaran."Sekarang saya akan bertanya pada kalian,tidak kah takut Hati kalian menyakiti sesama teman Untuk sebuah ambisi kalian,apalagi itu mengancam nyawa seseorang.. " Deg!!! ucapan itu kontan membuat Rena merasa tersindir,ia menggenggam ujung bajunya."saya memberikan kepercayaan Karna saya tau kemampuan Dan skill seseorang, Bukan semata hanya melihat tampang nya saja,untuk itu berhentilah iri Irian,tunjukan kemampuan kalian dengan tidak menjatuhkan kawan bahkan melukai nya... "

Nining terdiam sesaat,ia merasa tidak tega melakukan ini sebab Ada rasa persaudaraannya dengan Rena.Tapi ini fatal Dan berbukti, ia harus tegas.

"tidak perlu bertele Tele,.." sambung pak win,staff yang jarang dilab selain Urusan penting."kalian tau kejadian yang menimpa eza,dia tidak berkata apapun selain Diam menutupi identitas pelaku.Mulai dari kecelakaan di pantry,insect rearing room dengan tangga, Kamu tentu ingat za, Dan terakhir Semalam, terkunci diruang autoclave,itu berbahaya,saya sendiri tidak yakin Jika karyawan disini berani berbuat Seperti itu, tapi... hmm... sekarang mengaku saja Dari pada kalian malu... "Rena terdiam pucat, ia meremas baju nya dengan erat,tidak...mereka tidak akan tau, tenanglah ini pasti jebakan ... bisiknya dihati.

Karna semuanya Diam Dan saling melemparkan pandangan,vicky meraih laptop dihadapannya Dan menyambungkan kelayar proyektor.Semua tercengang kaget,rekaman CCTV, bagaimana bisa..? setau mereka tidak ada kamera CCTV digedung lab.Yang tentu nya mereka yang tidak tau, pemasangan nya tidak diketahui Dimana Dan kapan.

Sial!!mampuslah Aku.... batin Rena. Disana terlihat video beberapa Kali ia berusaha menyelakai eza. Eza sendiri tidak berani melihatnya, ia menunduk Diam. Ini pasti Karna kak Vicky, lirihnya.

"sudah terbukti, lalu eza apa hukuman yang Kamu inginkan Untuk teman sejawat mu yang ambigu ini... " seru mister dengan aura dinginnya. Eza tertunduk, lalu mendongakkan kepalanya menatap mister, "saya tidak menginginkan apapun, saya hanya berharap Dia sadar itu saja mister, selebih nya terserah atasan saya bagaimana..? " ucapnya dengan seutas senyum simpul.

"SP 3 berhenti.. "Ucap mister dengan sangarnya.Nining terkejut, ia memohon dengan Merendah Untuk membantu Rena, Walau bagaimana pun Dia saudara nya, "mister, tolong beri kesempatan,saya yakin Dia akan berubah... " mister menoleh kearah Nining, staff kepercayaan nya,"saya tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun, tapi Kali ini baiklah,usahakan tidak ada lagi masalah Seperti ini, Jika tidak saya sendiri akan menyeret Dia keluar Dan membawa nya ke kantor polisi," Rena bergidik ngeri mendengarkan ucapan terakhir mister, Bukan ini yang ingin Dia dapatkan.ia menunduk malu, setidaknya ia tidak dipecat secara tidak terhormat.

"Baiklah, SP 2 Surat perjanjian berkelakuan baik diatas Matrai. " Vicky kemudian menyela,"krish buat Surat Teguran nya letak dimeja saya, Kamu atasan yang Menaungi Rena.. " seru Nining lagi.Krish mengangguk,Baru beberapa Bulan menjadi bawahan nya ia sudah berulah, ah... sial... gerutu krish dengan sewotnya.Vicky menatap puas,dia menoleh kearah eza yang juga menoleh kearahnya.(Seperti nya mereka terikat batin. hahaha).Aku sudah berjanji melindungi mu,bukankah ini hebat gadis kecil ku... bisiknya seraya menatap mata eza dalam dalam seolah berkata Kata pada gadis itu.