Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 36 - calon istriku yang terbaik

Chapter 36 - calon istriku yang terbaik

Eza terduduk dimeja makan Untuk sarapan pagi, pikirannya masih membuncah mengingat mimpi anehnya Semalam.

"apa tidurmu nyenyak.." Andi menghampiri adiknya seraya mengusap kepala Dan mencium kening nya.Eza hanya mengangguk menjawab pertanyaan itu.

"Hentikan Kebiasaan mu itu ndi, sebentar lagi adikmu itu akan menikah, Dia sudah Istri orang yang tidak bisa lagi kau perlakukan Seperti itu... "rere berkomentar dengan Kebiasaan Andi sedari dulu terhadap eza.

"kenapa memangnya ma,dia masi tetap adikku meski sudah menikah.? Bukan begitu Sayang ku.. " Ucap Andi kearah eza, eza hanya tersenyum Dan mengangguk pelan.

"eza, terimakasih sudah menerima irawan,dia bercerita banyak Tentang Kebiasaan nya memperhatikan mu, sepertinya Dia begitu menyukai mu... " rere tersenyum kearah putrinya itu. Eza membalas dengan senyuman Dan anggukan.

"Kamu ingin Pesta pernikahan yang Seperti apa za... "Tanya Andi kearah eza, "terserah kalian, Aku akan terima Seperti apa pun pestanya... " jawab eza singkat sembari tersenyum penuh makna.

Mereka lantas melanjutkan sarapan pagi mereka,tak lama eza sudah selesai Dan beranjak dari meja makan. Ia berjalan menuju teras,dan terhenti melihat irawan sudah menunggu disana...

"pagi calon istriku... " Sapa irawan ramah tersenyum kearah eza, eza hanya tersenyum sekilas, "pagi "

"biar Aku antar ya.. " irawan menawarkan diri Untuk mengantar eza kerja.

"Kamu ngak kerja..? "

"kerja, Aku akan pergi Setelah mengantar calon istriku terlebih dahulu... "

"baiklah.. " eza hanya tersenyum Dan menyetujui permintaan irawan. Ia berjalan membuntuti irawan kearah motornya.

Sepanjang perjalanan eza hanya Diam mendengarkan irawan berceloteh ini itu.

"terimakasih sudah mengantarku.. " seru eza Saat tiba didepan pagar tempat kerjanya.Irawan tersenyum, ia mengulurkan punggung Tangannya."Mulai sekarang panggil aku mas irawan,..." eza tersenyum sekilas menerima punggung Tangannya Dan mencium nya. "Iya mas... " serunya dengan kaku."calon istriku yang terbaik.. "seru irawan sembari mengusap puncak kepala eza.

Eza berjalan menuju ruang loker nya,ia membuka pintu lokernya Dan meletakkan tasnya.

"cie yang uda tunangan,tega banget Ngak kasih tau Kita.. "lina Tiba-tiba muncul dari balik loker nya, "astaga lin, bikin kaget aja.. "eza memegang dadanya dengan satu tangan.

"yuk sarapan, Kita mau introgasi Kamu.. "

Eza mengerutkan kening nya,"introgasi, Tentang apa..? "

"Tentang pertunanganmu yang Kita Ngak tau,takut banget sih Kita gebet tunangannya... "seru lina dengan tampang cemberut.Eza terkekeh menanggapi perkataan lina,mereka berjalan menuju pantry membawa kotak makannya.Semua sudah berkumpul Untuk sarapan pagi,eza duduk Dan membuka bekalnya.

"kenapa Ngak kasih tau Kita sih za Kalo Kamu mau tunangan,kaya Ngak dianggap deh.. "Reka Mulai menyodorkan pertanyaan ke eza,eza tersenyum kecut sambil mengusap kening nya,"Aku juga Ngak tau,mama Aku yang merencanakan semuanya,aku juga Ngak kenal pria itu, baru kenal beberapa Hari ini,"jawab eza datar tanpa perasaan bersalah.Lina Dan yang lain ternganga,"maksudnya Kamu dijodohkan za.."eza kembali mengangguk pelan menanggapi ucapan lina, "ehm.. ".Ia membuka kotak makannya,dan meraih roti didalamnya.Reka mengamati eza, "Kamu Ngak makan za..? "Eza tersenyum lanjut menggeleng, "Aku uda sarapan pagi dirumah,jadi ini hanya Tambahan aja... "

"Aku rasa Kamu dijodohkan Karna Kamu tidak pernah dekat dengan pria za,dari Zaman Kita sekolah kan Kamu orang yang lempeng lempeng aja, jadi keluarga mu berinisiatif mencarikan seseorang untukmu..."Reka Mulai berkomentar nyinyir kearah eza, eza terkekeh lucu.

"Kata Siapa, banyak Kok yang deketi aku, cuma Belum nemu aja... "jawabnya dengan percaya diri.Lina menatap eza dengan serius,"Pengen tau deh Siapa tunangan Kamu za... " seru lina masi dengan tatapan serius.

"kepo deh.. "Ucap eza Mulai menggoda Lina yang semakin membuatnya penasaran.Lina pun memasang wajah kesalnya,eza tertawa kecil,dan menyodorkan ponselnya ke arah Lina, "baiklah, ni Cari aja sendiri, aku rasa kak Andi sempet fotoin kemarin... " Lina meraih ponsel eza dengan semangat ia mengusap usap ponsel eza dan menatap beberapa Foto dengan rasa kagum,"astaga za,Dia ganteng tau, tinggi lagi,ini mah Kamu menang banyak say.. "seru lina yang disambut keinginan tauan temen yang lain Untuk ikut melihat.Eza hanya tersenyum hambar,Aku tidak peduli bagaimana Dan Seperti apa Dia,karna tidak ada ruang baginya,karna hatiku sudah dipenuhi akan dirinya,bisik eza dihati.Sementara yang lain sibuk melihat ponsel eza, Reka berbisik pelan ditelinga eza,"aku kira Kamu akan bertunangan dengan Pak Vicky,secara melihat kedekatan kalian Dan juga Cara Dia menatapmu,aku pikir Pak Vicky yang akan melamarmu... " Eza kembali tersenyum hambar, ia tertegun Sejenak.Aku berharap Memang Vicky yang menjadi pelengkap hidupku,tapi takdir berkata lain.Aku juga berharap kelak Dia yang akan melamarku, tapi rasanya Semua sia sia...batinnya. Ia mengedarkan pandangan nya keseluruh penjuru pantry, ia tak melihat Rena disana. "Rena kemana... "ia pun akhirnya bertanya.

"ah, aku rasa Dia terlambat datang,sepertinya dirumah Tadi Dia menelpon Kalau Dia akan datang terlambat,Entahlah.." sahut Lina menjelaskan pada eza Karna ia memang satu rumah karyawan dengan Rena Dan Reka.

Eza mengangguk angguk mengerti,"ah begitu rupanya... " Eza kembali melahap rotinya.Tiba tiba sebuah pesan singkat masuk keponsel eza.

"apa Kamu sudah sarapan pagi... "Eza tersenyum membacanya, yang tak lain pesan Dari Vicky.Ia mengetik ngetik layar ponselnya, "ehm, sudah ini lagi sarapan. Kakak sudah sarapan pagi...? " balasnya. Beberapa menit eza menatap layar ponselnya,tidak ada balasan. Ah mungkin sedang bersiap Untuk survey lapangan, batinnya.

Eza merapikan tempat makannya Dan beranjak meninggalkan pantry menuju lokernya.Ia menyimpan kotak itu didalam Dan bersiap menuju aula Untuk Apel pagi.

Aku merasa gugup Untuk berjumpa dengannya,bisik eza perlahan.