Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 38 - Terkunci

Chapter 38 - Terkunci

Ah, apa lagi ini...bisiknya pelan tubuhnya lantas merosot ke lantai.Eza bersandar didinding ruangan sempit Dan pengap itu.

Diluar ruangan Rena tersenyum puas, ia sengaja mengunci pintu itu dari luar.Ia mendengar suara bising Dari ruang autoclave,ia tau didalamnya Ada eza dan rendy, Saat rendy keluar Rena langsung secepat kilat mengunci pintu Saat rendy membantingnya Tadi. "Rasakan wanita munafik,kamu pikir Siapa Kamu berani menggertakku,kamu akan tau Siapa aku.Kamu tidak lebih Pintar dariku,kamu hanyalah orang yang merangkak naik dengan sikap sok polos dan sok tau mu itu.Kita lihat seberapa lama Kamu bisa bertahan didalam, dengan tidak cukup udara. "ia menyeringai Dan berjalan meninggalkan ruangan itu.

Eza memeluk kedua lututnya,Aku harus menelpon seseorang Untuk membantu membuka pintu ini dari luar... pikirnya. Eza merogoh saku jas lab nya, Astaga Aku meninggalkan ponselku diruang pathology,gumamnya.Ia kembali bersandar seraya mengingat perkataan rendy Tadi.

"Benarkah begitu banyak orang yang mengorbankan perasaan mereka hanya Untuk melihatku Bahagia, Dan Aku Seperti menyianyiakan pengorbanan mereka,Apakah ini Belum terlambat.Aku begitu tidak mengerti, hatiku terasa sakit,Saat ini Aku merasa dihantui, harapan cinta ini begitu menyakitkan hatiku.Aku begitu menyedihkan Dan konyol, aku selalu Berpikir tentangmu, apa yang harus aku lakukan?Hari Saat aku terbangun Aku hanya melihatmu,dan selamanya Aku hanya ingin melihatmu.Akankah Hari itu datang.... " Bulir airmata Terus begulir disela isaknya dalam Hati.Ia menangkupkan kedua Tangannya diwajah.

Sementara itu Vicky mencoba menelpon eza Untuk bertanya kondisi lab, tapi berkali Kali eza tidak menjawabnya.Vicky merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia memacu motor nya menuju lab.Ia masuk kedalam lab dengan tergesah gesah,ia mampir keruang pathology tempat eza Biasa pengamatan.Dia hanya menemukan Reka disana."Reka kemana eza.." Tanya nya kearah Reka, "saya tidak tau pak,sudah satu jam setengah Dia keluar dari sini selesai membuat PDA... Dari Tadi ponselnya juga berbunyi.."jawab Reka yang juga kebingungan.

"saya yang menelpon nya.. " sahut Vicky,ia lalu berlalu keruangan lina Dan Rena,"kemana eza lin... " Tanya nya langsung, Lina menatap bingung. "saya tidak tau pak,saya pikir Reka lebih tau Karna satu ruangan dengan eza... "jawab lina yang Memang tidak memperhatikan temannya Karna masi sibuk.Gedung lab itu cukup luas, setiap ruangan terpisah,dengan dinding kaca kedap suara, Dan pintu geser.Lorong penghubung gedung utama Dan gedung belakang juga cukup panjang.Dan ruang Tepat eza terkunci berada paling ujung Tepat pintu lorong ujung. Tidak berjendela Dan tak begitu besar hanya sekitar 2 x 3 itu betapa pengap Karna tidak ada udara masuk hanya Ada satu blower didalam.Kamu Dimana za, Jangan buat aku khawatir... batin Vicky lirih.Ia menatap kearah Rena, Ada sesuatu yang mencurigai Dari gerak geriknya."Kamu tau eza Dimana... " Rena spontan menggeleng, Dan Vicky semakin curiga. Lina mencoba mengingat ingat, "ah pak Tadi saya lihat rendy keluar dengan wajah Aneh', Aku rasa Dia menemui eza.. " seru lina Tiba-tiba, Vicky mengambil ponselnya menggulir nama rendy ia membuat panggilan,"rendy Kamu Tadi menemui eza, Dimana Dia.. " Tanya Vicky langsung begitu panggilan terhubung."Tadi saya bertemu eza di ruang ujung lorong, saya tidak ingat ruangan apa itu... kenapa pak, eza kemana emangnya... " jawab rendy Dari ujung telpon, Belum sempat rendy mendengar jawaban Vicky, Vicky sudah terlebih dulu memutus panggilan. Ia berjalan cepat menuju ruang yang dimaksud, ia sedikit berlari Karna lorong itu cukup panjang. Lina hanya menatap heran ia lantas menatap Rena yang bersikap Aneh', "apalagi yang dilakukan si blacan ini.. " batinnya.

Vicky tiba didepan ruangan,ia mengatur nafasnya yang menderu Karna berlari.Ia memegang gagang pintu geser itu,terkunci.Apa ini, apa eza didalam Sana... batinnya.Pintu itu Terbuat Dari kaca Buram,meski tidak terlihat tapi masi bisa berbayang.Ia melihat da bayangan terkulai dilantai,dadanya bergemuruh,ia berlari kembali ke ruang staff mencari kunci cadangan.Karna begitu khawatir ia Seperti mencari sesuatu yang sulit, padahal begitu mudah.Vicky kembali berlari panjang Setelah menemukan kuncinya,ia membukanya perlahan.

Eza sudah lemas,ia kehausan Karna ruangan itu begitu panas.Ia duduk dilantai Dan hampir Tumbang,tepat Saat itu Vicky masuk ia menangkap eza dengan wajah sendu.Gadis Kecilku,... bisiknya begitu melihat eza yang terkulai.Vicky langsung mengangkat eza dipelukannya,ia memboyong nya keluar dari ruangan itu ia bawa kepantry.

Aku tidak akan memaafkan diriku jika terjadi sesuatu padamu, aku berjanji Untuk menjagamu,kamu tau seberapa penting nya dirimu, hatiku sakit Jika melihatmu terluka. Tidakkah kau tau itu.... batinnya dengan mata yang berkaca kaca..