"eza.. " panggil Vicky begitu mendapati sosok eza masuk ke ruang pengamatan. Eza tersenyum, namun Vicky malah memasang wajah kesalnya.
"kakak kenapa,? "mendapati wajah yang tak Seperti biasanya."kakak sakit, ngak enak badan, atau habis dimarahi mister... " Tanya eza tanpa jeda sedikit pun. Vicky tersenyum menanggapi pertanyaan itu, tidak ada Alasan dirinya Untuk marah Tentang percakapan nya Tadi dengan angga.
"Ngak, kakak baik."Vicky mencoba tersenyum,"kakak harus kelapangan,termasuk Semua staff jadi baik baik di lab ya, awasi sekitar Kamu.. " sambung nya lagi.
"Oke pak, "
"kakak aja lebih enak didengar, kecuali Kalo Kita tidak berdua.. " seru Vicky tersenyum lalu beranjak meninggalkan eza.
Eza pun sibuk dengan pekerjaannya,lina,Reka Dan Rena juga tampak sibuk.
"za, Tadi Aku liat Pak angga deketi Kamu..? Ada apa? "
"mau tau atau mau tau banget...? " serunya sembari menyipitkan matanya.
"serius dong za,penasaran ni...?
"Ngak Ada sih, Dia cuma membantu membersihkan tepung ditangan Aku Tadi, itu aja, sama... ya ngobrol sikit. "
"ngomongin apa..? " eza mengernyitkan dahinya, "kepo amat bu..? "serunya sambil tergelak.
"Ngak terlalu penting sih, biasalah lelaki,banyak gombalnya,yang katanya cantik ini itu,ya gak penting lah pokoknya... "
lina mengangguk pelan, "oh, jadi begitu.sepertinya Dia naksir Kamu za.. "
"Ngak usah berlebihan Kali neng,cowok mah gitu Kalo liat yang beningan dikit. "
"secara karyawan elu doang yang populer... "celutuk lina asal.
"hello banyak Kali Lin yang lebih cantik dari Aku, Kamu misalnya, atau Rena misalnya... "
Lina menatap Aneh'ke eza,"Kamu tu ya, gak pernah peka,dari Mulai bagas, kak rendy,pak Vicky sekarang pak angga, mereka itu punya suatu obsesi sama Kamu... "
Eza menatap lina sekedar menyelidiki apa yang diucapkan temannya,"sejak kapan Kamu Mulai jadi detektif lin, "serunya menaru curiga ke teman terdekat nya itu.
Lina malah nyengir menanggapi perkataan eza, "aku cuma ngeliat dari ekspresi mereka aja Kok za.. " serunya sambil terkekeh, eza hanya menggeleng tak ambil pusing dengan ucapan lina.
Tetapi Disisi lain,Rena tampak memasang wajah kesalnya.Semua Kerjaan serampangan dibuatnya,Reka pun memperhatikan dengan seksama perubahan Rena yang Seperti tidak suka dengan kedekatan eza dengan beberapa orang itu. "Dasar cewek munafik,sok populer banget... " Cetusnya dalam Hati.
"Kamu kenapa ren,kok gak fokus gitu..? " eza tampak memperhatikan hasil kerja Rena.
"ah ya za... " serunya terbata dengan lirikan ketidaksukaan.
"Kamu liat dong Kalo kerja, itu daun daun berantakan,percuma uda dicuci steril Kalo Kamu kerjakan dengan serampangan gitu.. " dumel eza kepada Rena,Ia hanya tersenyum malasss, Dan memperbaiki dengan tak suka.
"Sombong banget,apa Karna Dia paling senior Dan paling lama disini, dasar penjilat..." Cetus Rena dihati. Entah kenapa ia begitu benci melihat kedekatan eza dengan Semua orang.
***
"eza sebelah sini.. " Vicky melambai lambaikan Tangannya kearah eza,mereka sudah berada diwarung mbak rum Untuk makan siang.
"kakak uda pesan,?"Tanya eza kearah Vicky sembari mengambil handphone diatas nya,.
"uda, kakak juga uda pesan buat Kamu, mie aceh basah kan.. "
"tau aja," eza tersenyum kearah Vicky sembari menggeser geser layar handphone nya.
"gimana pekerjaan Kamu, "
"beres, kakak tau Gimana saya kerja. " seru eza dengan bangganya, Vicky tersenyum Dan mengangguk,"Ada masalah...?" Tanya nya lagi, Eza kemudian terdiam Dan Berpikir Sejenak.
"Kak, Hari ini Rena terlihat aneh.."
"oh ya kenapa...? "
"Entahlah,dia Seperti tidak menyukaiku,apa Aku Ada salah ya.? " ucapnya seraya mengigit gigit telunjuknya.Vicky masih menatap eza,"mungkin hanya salah paham... "
"Bukan begitu kak.. "sambung eza,ia terdiam Sejenak Saat pesanan mereka tiba.
"makanlah.. " seru Vicky mempersilahkan eza,
"Tadi lina ada sedikit bercerita,yang mengatakan Aku cukup populer Karna kedekatan ku dengan orang orang,dan Aku hanya menanggapi sesantai mungkin, tapi menurut Reka Dia perhatikan Rena Kalau sepertinya Dia tidak menyukai Semua itu, Dia Seperti manaruh jijik terhadap ku... "celotehan eza panjang lebar tapi Vicky mendengar kan dengan seksama. "sudah, tidak perlu dihiraukan, itu biasa Kalo Kita sedikit diatas. "ungkap nya kemudian.
Eza pun kembali mengangguk, mungkin itu hanya perasaanya saja.
"Sebenarnya kakak tidak suka angga mendekati eza, " akhirnya Vicky berterus terang terhadap eza, ia tidak ingin menyembunyikan sesuatu apapun itu. Eza mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Vicky, "kakak kenapa sih,apa Tadi pagi.. "eza menghentikan ucapannya seraya tergelak kearah Vicky, "ya Ampun kak, Tadi pagi itu pak angga cuma ngebantu eza,itu aja, kakak kenapa sih?kenapa coba sampe ngak suka liat Pak angga.. "
"eza, Kamu itu gadis populer yang Ada di divisi hama penyakit,kamu nya aja yang Ngak peka Saat Semua orang berbisik bisik Tentang Kamu.. " gerutu Vicky kesal Karna eza tidak memahami situasi yang terjadi.
"kakak berlebihan, populer apaan, sama aja deh kaya lina, " umpat nya tak percaya.
"Tapi kenapa kakak tidak suka pak angga deketi eza,ehemm...." eza Mulai tersenyum usil,vicky pun menjadi salah tingkah."ya Karna Kamu karyawan kakak, kakak Ngak mau Ada gosip..."jawab Vicky asal melihat senyuman usil eza.
"ya...aku kira kakak cemburu, ternyata enggak.. "serunya mencoba pura pura kecewa dengan ucapan Vicky, Vicky pun membulat kan matanya menatap eza, "ya kakak emang cemburu.." Cetus nya seraya beranjak dari duduknya. Eza melongo mendengar ucapan terakhir Vicky, "kakak srius,..kakak jelasin dulu, kakak mau kemana... "seru eza memanggil manggil Vicky yang sudah dulu berlalu meninggalkan nya, "Ayok buruan, nanti Kamu telat masuk lab... " serunya menyadarkan eza yang masi berdiri tak percaya.