Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 26 - Ketakutan

Chapter 26 - Ketakutan

Eza masi terduduk dilantai sembari menatap kakinya yang terasa kebas akibat terlalu banyak berdiri,ditambah lagi luka dikakinya.

"apa masi sakit.? "Vicky berjongkok mendekati eza, "Emmm.. "eza hanya mengangguk Dan meringis menahan ngilu dikakinya.

"Kamu bawa, motor.. "

"tidak, kak Andi mengantarku pagi Tadi, "

Vicky mengulurkan Tangannya membantu eza berdiri,"Mari kakak antar pulang, ini sudah jam pulang lagi kaki Kamu terluka,nanti kakak jelaskan sama keluarga Kamu, Jika ini kecelakaan kerja.."

Eza menerima uluran tangan Vicky, Dan bangun Dari duduknya.Vicky memapah nya sampai parkiran motor staff,"apa tidak apa kakak mengantarku,nanti Semua orang akan Berpikir yang tidak tidak. " bisik eza kearah Vicky.

"tidak apa,lagian mereka tau Kamu kecelakaan kerja Tadi, Karna bu Nining sudah buat laporan,sayaa kan staff Kamu jadi mereka hanya akan Berpikir saya mengantar Kamu Untuk menjelaskan pada orang tuamu.. " jelas Vicky Dan tersenyum sekilas.Keduanya sudah beranjak meninggalkan areal perusahaan.

"Kamu yakin tidak apa apa, wajah Kamu terlihat pucat.. "

"aku baik baik aja kak,istirahat nanti juga baikan,"seru eza yang berada diboncengan Vicky.

"Kamu membuatku takut.. "Ucap Vicky lirih tapi masi bisa didengar eza, "kenapa kakak takut...? "

"kakak takut terjadi apa apa, melihat ekspresi Kamu Tadi yang hanya terdiam tanpa bergeming Dari Posisi kamu,dengan ceceran darah yang berserak dilantai,rasanya kakak akan merosot kelantai za... "

"Aku hanya tidak ingin membuat Semua orang khawatir,aku juga begitu takut Saat darah bercecer begitu banyak,aku hanya bersikap Untuk tetap tenang..."Tanpa sengaja tangan eza melingkar dipinggang Vicky, "Aku takut, sangat takut... "seketika badannya terasa menjadi begitu dingin.vicky memegang tangan eza,ia mencoba menenangkannya.

"sudahlah, Jangan menangis, kakak menjadi semakin takut..."

Vicky mempercepat laju kendaraannya,tak berapa lama mereka sampai dirumah yang eza tunjukan.Vicky membantu eza turun dari motor,tak berapa lama Andi menyongsong dari dalam rumah.

"eza Kok uda pulang,kakak pikir Kamu Lembur Karna tidak menghubungi kakak... "

"Iya kak eza uda pulang,kakak uda pulang kerja? Kok Uda dirumah...?"

"kakak izin Tadi, mama Minta antar kerumah temennya Tadi.. " seru Andi, ia melihat sesorang disamping eza.Biasanya eza Kalau tidak bawa motor akan Diantar rendy,jika tidak bagas atau Arman. Tapi sekarang....

"sore kak, saya Vicky atasan eza dikantor,saya mengantar eza Karna Tadi eza mengalami kecelakaan kerja... "Ucap Vicky memperkenalkan diri,Andi mengangguk,"oh ternyata Dia benar Vicky 5tahun lalu, Dia semakin tampan dan dewasa,dia juga perhatian terhadap eza. batin Andi. Tapi tunggu dulu, eza kenapa Tadi katanya... Andi Mulai tersadar dari lamunannya.

"Eza kenapa,eza kecelakaan kerja... "sontaknya kaget mengamati eza dan pandangan nya terhenti pada kaki eza yang diperban."kaki Kamu kenapa.. " seru Andi dengan panik, ia begitu takut melihat kondisi adiknya.Andi lalu mempersilahkan Keduanya masuk, Dan duduk diruang tamu.

"jadi begini kak.. " seru Vicky mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada eza Tadi.Andi menarik nafas panjang Dan tau adiknya itu sangat takut dibawa ke pusat kesehatan meskipun itu klinik kecil.

"kak eza Capek, eza mau istirahat"rengeknya dengan Manja kearah Andi.

"ya sudah istirahatlah,kakak antar kekamar ya.. "

"Enggak usah, biar kak Vicky saja yang mengantar," Andi mengernyitkan dahinya, sepertinya adiknya ini sudah sangat menempel dengan pria disebelah nya.Usianya Memang sudah 21 tahun tapi sikap manjanya itu, Dan lagi membawa masuk laki laki kedalam kamar, Vicky menangkap kegelisahan kak Andi. "tak apa, eza pergi lah dengan kak Andi.. " seru Vicky mencoba membujuk eza."tidak,aku ingin bertanya sesuatu ke kakak, tapi aku sangat Lelah, jadi Kita bicara dikamarku saja,sambil aku beristirahat. Dan berhentilah mengkhawatirkan yang tidak tidak kakak, Aku sudah dewasa, Aku tau apa yang kakak pikirkan.. " Ucap eza yang seolah membaca isi Hati kakaknya itu. Dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itupun Andi menyerah, ia selalu kalah berdebat dengan adiknya itu. "Baiklah, Vicky Antarkan Sajak Dia, lagipun Aku tau Kamu,kallian Seperti terikat batin Dan selalu menempel meski sudah terpisah begitu lama... "

Vicky mengangguk Dan memapah eza menuju kamarnya,belum Jauh melangkah eza mendongak kearah Andi. "mama kemana kak...? "ia bertanya Karna tak mendapati wanita itu dirumah.

"mama masi dirumah temennya, Ada Hal penting yang mereka bahas katanya... "

Eza mengangguk Dan melanjutkan langkahnya dibantu Vicky.