Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 29 - Perjodohan

Chapter 29 - Perjodohan

Eza mengerjabkan matanya, ini sudah 2 Hari ia cuti bekerja,rasa bosan pun Mulai melanda nya.Saat termenung tiba tiba ponselnya bordering, ia sambar ponsel itu sebuah panggilan video.

"hai cantik, selamat pagi..."Dari seberang telpon Vicky menyapa Dan tersenyum kepada nya.

"pagi kak, " eza menjawab dengan senyuman yang tak kalah manis.

"Gimana kondisi Kamu,kaki Kamu masi sakit..?apakah istirahat mu menyenangkan.. " Vicky Terus mencecar eza dengan Semua pertanyaan.

"Aku baik kakak, kaki Aku juga uda Mulai membaik, Dan Aku istirahat dengan cukup Dan baik.Ada lagi... " eza mengedipkan matanya kearah ponselnya yang tersambung dengan Vicky. Dari ujung telpon Vicky terkekeh lucu mendengar ucapan eza.Keduanya pun larut dalam obrolan kesana kemari, Sesekali tertawa, Sesekali terdengar serius.

"baiklah,selamat istirahat lagi cantik,sampai jumpa Besok,aku merindukanmu.. " vicky melambai kan Tangannya Dan menutup panggilan video. Eza tersenyum lucu,bagaimana ia tidak Terus menempel Jika perlakuan Vicky terhadapnya begitu manis.Rasanya Aku Seperti orang jatuh cinta, gumamnya lirih.

Eza mencoba bangkit Dari tempat tidur, ia melangkah keluar kamar menuju ruang makan. Tiba tiba langkahnya terhenti disudut pintu mendengar obrolan kakak Dan mamanya.

"Ndi, mama akan bicarakan sesuatu dengan Kamu Dan adikmu. "

"apa itu ma, penting kah?... "

"ehm,ini penting, mengingat adikmu sudah dewasa.. "

"maksudnya..? "Tanya Andi masi tidak mengerti dengan ucapan mamanya.

"kemarin mama kerumah temen mama bu Ana,kami sepakat menjodohkan adikmu dengan anaknya yang paling Bungsu... "Andi menghentikan gerakannya Untuk menyendok nasi, takk!! sendok itu terjatuh diatas piring.

"Ma tapi eza.. " bantah Andi, eza juga tampak termenung diujung pintu mendengar kan perbincangan itu.

Rere menggenggam tangan Andi,"Kak, adikmu itu sudah dewasa,dia selalu pergi malam, pulang Diantar laki laki yang selalu berganti,mama hanya melindungi Dia, dulu adikmu itu Anak rumahan, tapi lihat Dia sekarang, Dia Seperti gadis liar.. "

"MA, eza tidak Seperti itu, adikku Anak yang baik,dia hanya Bermain, itu saja ma. Dia hanya menghabiskan waktu mudanya bersama teman,tidak lebih. Dia hanya Ada waktu malam Hari, Karna siang ia bekerja. Dia sudah Lelah bekerja, Dia juga butuh hiburan MA, Aku kenal adikku. aku sering mengikuti kemana ia pergi, ma tolong pikirkan kembali... " Andi memohon dengan sangat kepada wanita yang paling ia hormati itu.Namun rere bersihkeras melanjutkan nya, "Ndi,kamu tau adikmu pernah diculik, ia selalu diincar lelaki beristri,coba lihat ndi meski teman Semua teman lelaki adikmu itu manaruh Hati pada adikmu, mama hanya tidak ingin terjadi Hal Hal yang tidak diinginkan,adikmu terlalu polos, Dan juga mama risih mendengar omongan tetangga mengenai adikmu yang keluar malam Dan Diantar pria yang berganti. Mama ingin Dia menikah, hingga tak Ada lagi omongan miring Tentang adikmu.. "

"ma,tolong pikirkan lagi. Eza tidak mengenal Anak bu ana,mereka tidak saling kenal...? "

"tapi Anak bu ana begitu menyukai adikmu itu,dia selalu memperhatikan eza, Dia manaruh Hati pada eza,mama yakin Dia Anak baik. Dia mampu menjaga adikmu... "

"tapi ma... " Andi menarik nafas dalam. ia tau adiknya itu menyukai pria lain yaitu Vicky. Bagaimana mungkin ia akan menikah dengan orang yang ia sendiri bahkan tidak tau."MA, eza tidak akan pernah setuju, Dia menyukai pria lain... "

"Siapa.. "

"Vicky, lelaki yang berada dirumah sakit waktu itu, yang mengantar eza kemarin,atasannya ditempat kerja.Andi merasa dialah yang cocok Untuk eza, Dia begitu memperhatikan eza... "

"Andi, mama Mohon,kali ini aja bujuk adikmu itu,dia lebih mendengarkan Kamu dibanding mama,kami sudah berjanji Nak,tolong ibu Mohon dengan sangat... " rere menggenggam tangan Andi seraya memohon, Andi bahkan tidak dapat berucap apapun,bagaimana ia menjelaskan pada adiknya.Dari sudut pintu eza menarik langkahnya kembali kekamar. Ia masuk Dan menutup pintu dengan perasaan yang entah bagaimana.Ia merasa tidak yakin dengan apa yang baru didengar nya,perjodohan?menikah?dengan lelaki yang sama Sekali tak terlintas dibenaknya.Aku bahkan baru menemukannya, orang yang selalu membuat hatiku nyaman, apakah kini Aku harus kehilangan lagi.eza masi menatap kosong kedepan.ia tak percaya ini...

Saat masi termenung,andi menyongsong masuk kedalam kamarnya."Kamu tidak makan Sayang, ini uda hampir siang, Kamu Belum minum obatnya.. "Eza menoleh sekilas kearah kakaknya, "Aku tidak lapar.. " Andi duduk disebelah eza, ia membelai lembut rambut adik tersayang nya, "Adik kakak sudah dewasa, "

"katakan apa yang ingin kakak katakan, Aku sudah tau... Tentang Perjodohan yang mama mau kan... "eza memotong perkataan Andi Dan menjawabnya Ketus.Andi memeluk adiknya ia merasa bersalah,tapi ia juga bingung harus berbuat apa, pasalnya Keduanya adalah wanita berharga dalam hidupnya."kakak tau Kamu kesal, tapi kakak Mohon Demi mama ya dek," airmata eza luruh perlahan,"aku bahkan sering menyukai lelaki yang bahkan tak pernah bisa aku dekati,dan sekarang Aku juga jatuh cinta kepada orang yang selalu merindukanku,apakah Aku juga tidak bisa bersamanya Untuk Kali ini, apa aku harus menikah dengan orang yang tidak Aku tau..., hanya Dia yang mengenalku,aku tidak..."

Tangis eza pecah dalam pelukan Andi, Andi mengelus punggung eza, "kakak tau, tapi ini demi mama dek, bukankah Dia orang yang paling Kita sayangi... "

Eza masih meringkuk dalam pelukan Andi, ia bahkan tidak bisa menolak Untuk Kali ini.Apakah ini sudah takdir ku, apakah ini sudah jalanku,aku harus bagaimana ya rabb, batinnya.