Eza berjalan perlahan menyusuri lorong lab, pikiran nya masi melayang layang.Seperti bongkahan batu besar menindihnya, hatinya terasa sesak."za... " lina memanggil eza yang berjalan tanpa semangat, tapi ia tak bergeming sedikit pun."sheza... "Lina kembali berteriak Dan menepuk pundaknya,eza pun terkejut mendengar nya.
"Eh, Lin.selamat pagi.. "
"Kamu kenapa.? murung banget, kaki Kamu masi sakit? "lina menatap wajah eza yang beda Dari biasanya,ia hanya menggeleng "Enggak Kok, kaki aku uda mendingan, cuma masi sakit sedikit..."ia mencoba tersenyum kearah Lina.
"Baguslah, Hari ini Ada kejutan loh buat Kamu..? "
"apa..? "eza mengernyitkan dahinya.Lina tidak menjawabnya ia berlalu menuju ruang loker.
"apaan sih, buat penasaran deh.. "ucapnya lirih.
Saat masuk keruang pantry eza berpapasan dengan Vicky,ia terdiam Sejenak mengingat perkataan mamanya.Dadanya terasa sesak, matanya juga tampak berkaca kaca.
"Kamu kenapa za, masi sakit..? "Vicky menatap eza yang terlihat tidak baik.
"Enggak pak,say uda baikan Kok.. "serunya berlalu masuk kedalam pantry. Hatiku terasa sakit, kenapa denyut jantung ku terasa nyeri,bisiknya lirih.
"eza Kamu baik kan,? "rendy menatap eza yang terlihat aneh Hari ini, wajahnya terlihat murung.
"aku baik Kak rendy.. "eza memaksakan senyumnya kearah rendy. Vicky mengamati dari ambang pintu,seperti ada yang tidak beres dengan eza Hari ini. Ia Seperti tertekan.
"sokcari perhatian, Cari muka banget sih.. " seru Rena Ketus kearah eza, eza hanya melirik sekilas tanpa menghiraukannya.
"Eh, blacan Diam mulutmu itu,kamu yang kurang perhatian,jangan ngomongin orang.. " balas lina Ketus.Rena menatap Lina sinis, selalu ada orang yang membela Saat ia mencaci eza. "Dasar penjilat.. "umpatnya.
Eza mengikuti apel pagi, mendengarkan setiap intruksi atasannya.Meski pandangan nya kedepan, tapi fokusnya tidak disana, pikirannya kosong.
"Reza, Kamu sungguh baik baik aja.? "Vicky menghampiri eza yang Mulai melakukan aktivitas nya. "eza baik Kak, kenapa sih?"
"Kamu terlihat murung Hari ini, apa Ada masalah..? "
Eza menatap lurus kearah Vicky,matanya berkaca kaca,ada rasa sesak didadanya.Vicky sudah tau Sebelum eza mengatakan nya, gadis ini pasti punya masalah."baiklah Kita ceritakan nanti Saat istirahat,kamu baik baik kakak akan kelapangan.hati Hati bekerja ya. " Ucap Vicky yang melihat eza hanya terdiam. ia mengusap puncak kepala eza.
Tidakkah ini terlalu menyakitkan,mencintai tanpa memiliki.Aku harap ini hanya mimpi.batinnya.
"za makan diluar yuk,yang lain Ngajak launch diluar.. "
"Duluan deh lin, Aku disini aja.. "
"Kamu Ngak ikut, " Tanya Reka menatap eza yang masi mematung didepan loker nya. "Enggak, Aku masi sedikit pusing,kalian lanjut aja.. " eza tersenyum kearah yang lainnya.Ia sudah terduduk dipantry menatap kosong kedepan Dan membiarkan box makannya itu tanpa menyentuhnya."aku Seperti mau Mati saja.. " umpatnya.
Vicky menyusuri setiap ruangan lab, ia bertemu Lina Tadi keluar Untuk makan siang.Tapi ia tidak melihat eza tergabung didalamnya.saat ia membuka pantry gadis itu termenung menatap kosong kedepan, apa yang membuatnya semurung itu...
"Hei cantik, Kok Belum Dimakan bekalnya.. "Vicky menghampiri eza dan duduk disebelah nya. eza terkejut Bukan main."kakak, bikin kaget aja... "serunya sembari mengerucutkan bibirnya. "sekarang ceritakan pada kakak, Kamu kenapa Hari ini, apa Rena mengusikmu lagi.. "
"tidak.. "eza menggeleng cepat.
"lalu, kenapa Hari ini Kamu begitu murung..? "
Eza menatap kearah Vicky, matanya tampak berkaca kaca Seperti mendung yang siap jatuh kebumi.Tidak lama ia berhambur memeluk Vicky, bulir air mata tidak lagi tertahankannya.Vicky memeluk eza, Dia menepuk punggung eza Untuk menenangkannya,"Menangislah eza, Menangislah Jika itu membuatmu tenang.. " bisiknya kearah wanita dipelukannya.Beberapa Saat eza masi membenamkan wajahnya dipelukan Vicky,setelah dirasa eza sudah tenang Vicky pun kembali bertanya,"Kamu kenapa hmm, apa Ada masalah.. "
"Kak, apakah aku salah mencintai seseorang,apakah Aku tidak boleh menentukan pilihanku sendiri.. "eza menatap Vicky, pria itu mengernyitkan dahinya mendengar ucapan eza, "apakah Kamu menyukai seseorang, apakah Kamu jatuh cinta kepada seseorang.. "Tanya Vicky tak percaya,eza menganggukan kepalanya."Siapa.. "sambung Vicky dengan tak sabar.
"Vicky Ariawan.. "ucapan eza sontak membuat Vicky kaget, matanya membulat tak percaya.Benarkah diriku yang dimaksud, batinnya."kakak.. "Ucap Vicky terbata menunjuk dirinya. Eza mengangguk disambut senyuman Vicki kearahnya,"lalu apa masalah nya.. "
Eza terdiam Dan bulir air mata jatuh kembali dipipinya,vicky menarik eza kembali kedalam pelukan nya. "kak, eza dijodohkan sama mama, eza Ngak mau, eza Ngak kenal sama orang itu, eza hanya ingin menikah dengan orang yang eza cintai, apa eza salah.. " Vicky terkejut mendengar ucapan eza,seperti petir disiang Hari, hatinya bagai tersambar.Barusaja ia merasa Bahagia mendengar eza mengungkapkan perasaanya namun seketika hatinya menjadi rumit.
"eza,kakak tidak bisa menolak keputusan keluarga mu, itu Semua Ada ditanganmu.. "
"kak Andi tidak memaksakan,tapi itu permintaan mama, ia juga tidak bisa menolak.aku harus Seperti apa sekarang.., Aku ingin Mati saja kak, aku.. aku "Vicky kembali memeluk eza,ia tidak ingin mendengar eza mengucapkan Kata Kata itu,"tidak apa, Menangislah...jika Kamu Jodoh kakak, tidak ada yang bisa memisahkan Kita.."
Vicky melihat eza yang sudah Agak tenang sedikit,"sekarang makanlah, ini sudah hampir habis jam istirahat."ia kemudian menyuapi eza dan Sesekali tersenyum.Aku tidak ingin Kamu dimiliki orang lain, hanya Aku saja.Tapi takdir berkata lain za,tetap saja Kamu satu satunya wanita dihatiku..,batinnya.
"Berhentilah mengkhawatirkan Hal lain, meskipun Kamu sudah tunangan ataupun menikah, kakak tidak akan berubah.kamu hanya Kamu prioritasku za... "
"apa kakak tidak Sedih melihat ku menikah dengan orang lain... "
"Sedih Sekali,lalu apakah Kamu berniat menikah dengan kakak.. " Vicky melontarkan Candaan kearah eza yang ditanggapi serius."tentu.. " jawabnya antusias. Vicky mengusap kepala eza, "pikirkan lah keluarga mu, terutama mama yang membesarkanmu seorang diri,kamu hanya menuruti satu permintaan nya... "Dari sudut mata Vicky ada bulir air mata yang akan jatuh namun segera dihapus agar tidak dilihat eza.Ia tau mama eza orang tua tunggal,ia manaruh harapan besar pada Anak anaknya.Vicky yang begitu dalam menghargai sosok ibu, ia hanya ingin eza membahagiakan ibunya Walau ia harus terluka.