Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 32 - Perkenalan

Chapter 32 - Perkenalan

Eza membaringkan tubuhnya diatas ranjang,setelah bebersih ia mencoba rehat sebentar. "ah aku Lelah Sekali.. "keluhnya..

Tiba-tiba ponselnya berdering, sebuah panggilan masuk dari vicky. Eza tersenyum sekilas Dan menggeser tombol jawab.

📞apa uda sampai dirumah...?

📞sudah, beberapa menit yang lalu.

📞sekarang lagi apa..?

📞lagi dikamar, rehat sebentar.Kakak ngak sibuk,? sudah pulang dari kantor?

📞 kebetulan tidak lagi sibuk, kakak sudah mau pulang, lagi Nunggu pak krish.

📞hmm gitu, kakak hati-hati.

📞emm, Kamu juga.jangan lupa makan. sampai jumpa Besok...

Vicky mengakhiri panggilan Dan dibelakangnya sudah berdiri krish dengan senyumnya yang ditahan.

"Sebenernya hubungan kalian uda sampai mana sih ky ..? "

Vicky menarik nafas dalam, "Entahlah krish,sebenernya kami baik baik aja,hubungan Kami sepertinya menemukan kebuntuhan.."

"Kenapa..? "

"eza akan dijodohkan orang tuanya,dia akan menikah... "Krish menatap Vicky tak percaya, ia menyimak wajah eza yang murung akhir akhir ini.

"apa Karna itu dia jadi lebih pendiam.. "Tanya krish,vicky mengangguk pelan. "ehm, Dia begitu frustasi,dia bahkan tidak tau laki laki itu,dan..dia sudah mengungkapkan perasaanya,... "

"perasaaannya..? ke Kamu..? " Vicky mengangguk kembali,krish semakin tak percaya, "lalu kenapa Kamu biarkan Dia menerima lelaki lain, Jika yang dipilih hatinya itu Kamu... perjuangkan dong.. "gumam krish sok diplomatis.

"tidak krish, itu permintaan orang tuanya,kamu tau seberapa besar Kita harus berbakti kepada orang tua, apalagi pada ibu,dan aku merasa bersalah Jika merusak keinginan ibunya,.. "

"bukankah Kamu harus siap terluka..? " Vicky tidak menjawab, ia hanya berjalan sambil terdiam meninggalkan krish yang benar benar tak percaya kisah karyawan Dan temannya itu.

Sementara eza sudah terlelap dikamar nya, ia begitu penat memikirkan semuanya.kriet...!! suara pintu kamarnya terbuka,kak Andi menyongsong masuk Dan duduk disebelah eza terbaring.Ia mengusap lembut kepala adik tersayang nya itu, "apakah kakak terlalu egois memaksa Kamu, tapi Semua Atas kehendak mama.Semoga kebahagiaan selalu menghampiri mu terlepas dengan Siapa Kamu menikah.. " Andi berucap lirih.Eza yang merasakan kehadiran seseorang pun terjaga dari tidurnya."kak Andi,.. " ia mengucek ngucek matanya perlahan.

"Kamu sudah bangun, apa Kamu terlalu Lelah? "

"ehm, tidak kak, hanya sedikit Lelah.Ada apa kakak kemari? " Andi memegang kedua pipi eza, "maaf Kalo kakak memaksakan, irawan sudah menunggu Kamu didepan, Dia ingin mengajakmu keluar malam ini.. " eza terdiam cukup lama, ia tidak menunjukan reaksi apapun."Kalo Kamu Capek, biar kakak sampaikan supaya Kamu tidak perlu pergi. "eza menarik lengan kakaknya. "tidak perlu kak, eza akan pergi.Mama akan kecewa Kalau eza menolak.." Andi tersenyum, ia mengusap kepala adiknya,"Kamu Anak yang baik,bersiaplah..!!" Andi keluar dari kamar, eza masih terdiam Setelah kepergian kakaknya. Haruskah aku melakukan ini, tidak apa Dia pasti baik Jika mama yang pilihkan.. gumamnya pelan Dan beranjak dari tempat tidur nya Untuk bersiap.

Mereka sudah berada disebuah cafe tempat biasa eza nongkrong bareng temen kerjanya.

"eza, Kok lain temennya.. " Sapa seorang pelayan yang begitu mengenal eza Karna sering gathering disana."hey, Iya nih.." jawab eza singkat sembari tersenyum kearah pelayan itu.

"Kamu mau makan apa za..? " Tanya irawan kearah eza, eza tersenyum Dan mencatat makanan yang dipesan. "Aku pesen omelette sama jus pokat,kamu "

"sama aja. "irawan tersenyum kearah eza.

Sesaat tampak suasana hening mencekal Keduanya,eza merasa kikuk. Jika dilihat irawan pemuda yang termasuk kategori tampan, tubuhnya tinggi menjulang.Tinggi Eza saja hanya sampai batas lengan nya.

"seneng bisa sedekat ini denganmu za,.. " irawan Mulai memecahkan keheningan,eza hanya tersenyum simpul."Kamu tau Tentang Perjodohan Kita.. "sambung nya lagi.

"hmm, mama Dan kak Andi sudah cerita.."jawab eza tanpa ekspresi.

"apa Kamu setuju? "

"apapun keputusan orang tua ku selagi menurut mereka baik, Aku ikut.. "

"aku ingin jawaban dari Hati Kamu.. " Eza lantas menatap irawan,apa jawaban yang harus ia berikan Jika dihatinya hanya ada satu nama saja, Vicky.. batinnya.

"Seperti yang Kamu tau, Aku tidak pernah bertemu Kamu, bahkan Kita Belum mengenal sebelumnya.. "

"Kita sering bertemu, sangat sering.kamu saja yang tidak begitu memperhatikan ku,aku sering melihatmu sepulang kerja, Aku sering berkomentar dimedia sosialmu.Tapi Kamu tidak memperhatikan,aku mengenalmu,apa Kamu benar tidak mengenal ku..? "

Eza kembali menggeleng, Keduanya terdiam sesaat pesanan mereka datang. "eza, kemana Vicky, biasa Kamu Kalo dinner sama Dia.. " seru pelayan Tadi yang mengenal eza. Eza tersenyum pahit,"Dia masi sibuk,makasih.." Ucap eza Ketus supaya pelayan itu segera berlalu.

"Kamu sering kesini...? "

"hmm" eza hanya Mengangguk pelan.

"Siapa Vicky, pacar Kamu..? " irawan Mulai sedikit menyelidiki Dan itu membuat eza sedikit risih.

"tidak, Dia atasan Ku dikantor.Kami Memang sering gathering disini. "

"oh begitu. Aku kira Kamu punya pacar.. "

Eza hanya tersenyum Dan menggeleng. Jika Aku punya pacar pun Aku tidak bisa memperjuangkannya, Aku tetap akan menikah denganmu dengan simbol persahabatan orang tua Kita, hah... eza membatin kesal.

"Kamu tidak mengenalku kan.?Untuk itu aku perkenalkan diriku secara resmi.. "Dia menyambar tangan eza, "Aku irawan, orang yang selalu memperhatikan mu, Aku pemuja mu selama 3tahun belakangan ini,Dan Aku suka melihat senyuman mu.. "

"ukhuk.. ukhuk...!" eza terbatuk kaget mendengarkan ucapan irawan,"pemuja ku.. "ucapnya lirih.

"hmm, aku sudah menyukaimu selama 3tahun,aku tau banyak Tentang Kamu,jadi eza maukah Kamu menikah dengan ku..? " Kali ini eza spontan menatap tajam kearah irawan, nafasnya memburu cepat."ta.. tapi.."eza terbata menanggapi nya.

"orang tuaku akan melamarmu Besok.Terima kasih sudah menyetujui Perjodohan ini, Walaupun Kamu tidak memiliki perasaan terhadap ku, setidaknya terima kasih sudah menerima permintaan orang tua Kita.. "

Eza masi terdiam kaku,ia menggenggam bajunya dengan erat.Aku bahkan Belum melontarkan pendapatku,dia sudah menarik kesimpulan terlebih dahulu.Mengapa secepat ini, haruskah Aku berlari kejalan Sana Dan menabrakkan diriku.Aku benar benar merasa ini Bukan diriku, Bukan Seperti ini inginku.Batinnya.Irawan hanya tersenyum memandangi eza,aku selalu Berdoa menyebut namamu disepertiga malamku,aku ingin Kamulah jodohku. Sekarang Semua doaku Seperti didengar,kamu gadis pujaanku za.jika dilihat Dari dekat Kamu lebih cantik.... ungkap irawan dihati.