Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 22 - Tatapan cemburu

Chapter 22 - Tatapan cemburu

"selamat pagi Semua.... "seru Nining membuka apel pagi Hari ini.wajahnya berseri Jika dilihat sepintas, disamping nya berdiri seorang manajer. ya itu manejer divisi,biasa dipanggil mister.

"Mister silahkan, "Nining mempersilahkan mister Untuk memimpin apel pagi ini.

"pagi karyawan Semua, "

"pagi mister.. "seru mereka kompak.

"Hari ni saya nak sampaikan bahwasannya kite ada sosialisasi Di tempat berkumpul Jika keadaan darurat atau lapangan terbuka diujung Sana, saya harap karyawan Semua ikut berpartisipasi.sosialisasi apa Nining... "tanyanya kearah Nining.

"penggunaan APAR mister... "seru Nining lagi menjawab pertanyaan mister.

"okay, ikut Dan saya harap karyawan Semua tidak membuat malu divisi Kita... "serunya lagi mengakhiri pidato pagi ini.

Eza berjalan keluar lab bersama teman temannya,ia memakai sepatunya.sepertinya ini sudah ketiga Kali nya ia mengikuti sosialisasi APAR.

"pagi cantik... "seru Vicky berbisik menghampiri eza, ia hanya ingin menyapa gadis itu.Eza hanya tersenyum seraya melirik Kanan Kiri takut Jika yang lain dengar.

"ehem tenang aja za, cuma saya yang tau Kok.. " seru pak krish yang menyembulkan diri disamping nya.Eza tersentak kaget,"ya Ampun pak, mau copot jantung saya... " krish terkekeh menanggapi celotehan eza.

Sosialisasi pun dimulai,eza berbaris dideretan terdepan mengingat tubuhnya paling mungil diantara karyawan divisi nya.Ia terkadang merutuki dirinya,dari dulu sampai sekarang dialah Baris terdepan Jika Baris berbaris.

"Oke Semua sudah pahamkan, apa itu APAR.. " seru pemandu yang telah selesai menjelaskan. "alat pemadam api ringan... " jawaban itu tersalur kompak Dari Semua divisi.

Kemudian pemandu itu menunjuk satu perwakilan disetiap divisi Untuk mempraktekkan penggunaan APAR.Eza menutupi wajahnya dengan telapak tangan berpura pura menghindaari matahari, tapi ternyata dialah yang ditunjuk manejer nya mewakili divisinya.

"ah, sial... " gerutunya.

Eza berjalan kedepan, wajahnya terasa rata melihat Semua mata memandang kearahnya.

"Semangat eza, Jangan bikin malu... " seru Nining Sebelum eza maju. "Dasar atasan payah, kenapa aku sih...? 'celotehan eza morang maring dihati.

Eza bersikap tenang, menarik nafas panjang,ia lalu melemparkan senyuman hanya Untuk menghilangkan grogi.

"pertama Tama, cabut pin nya,kita angkat tabung APAR nya, terlebih dahulu lihat arah angin,jika sudah Kita angkat selangnya lalu tembakan hingga api padam.Setelah itu Jangan berbalik terlebih dahulu, Kita mundur memastikan bahwa api sudah benar benar padam... "serunya menjelaskan apa yang ia tau. Sebenarnya ini Kali ketiga ia ikut sosialisasi tapi entah kenapa ia masi saja tak begitu paham, Walau otaknya mengerti.Beberapa pasang mata tampak memperhatikan nya, Dari Mulai ia tersenyum, menjelaskan Dan kini eza tampak menepuk nepuk Tangannya Karna APAR Tadi berisi tepung.

"Hei, ini... "seseorang menghampiri nya memberikan nya sebuah handuk kecil. Eza tersenyum "terimakasih.. "balasnya.

"Kamu karyawan divisi hama penyakit kan... " eza mengangguk pertanda itulah jawabannya. "saya perhatikan Kamu Dari Tadi loh, " eza menggaruk kepalanya yang tidak gatal,"kenapa, Ada yang salah ya pak...? "serunya mendongak kearah pria itu yang tak lain staff agronomist,staf itu tertawa kecil, "tidak.saya hanya kagum, Kamu cantik... " ucapnya seraya tersenyum melihat ekspresi eza yang wajahnya semerah tomat.Eza pun menjadi salah tingkah,ia tau Semua pria gombalnya gak ketulungan Kalo liat yang beningan sikit.

"bapak terlalu berlebihan, banyak yang lebih cantik Dari saya pak... "Ucap eza seraya ingin cepat cepat pergi dari harapan staff yang ia tau bernama angga.Staff itu menarik cepat Tangannya, hingga langka eza terhenti.

Dari kejauhan Vicky menatap Nanar,hatinya begitu panas melihat pemandangan itu.

"Kamu cemburu... "seru krish melihat betapa tajamnya tatapan Vicky terhadap eza. "itu Siapa sih sok akrab banget sama karyawan kita.." serunya masih dengan tatapan tak suka.

"itu angga, staff agronomist,eza cukup populer Untuk kalangan karyawan ya... liat aja begitu banyak yang menatap lain kearahnya..." krish menunjukan setiap mata yang menatap kagum pada eza.

Vicky melirik kearah eza, gadis itu tersenyum bahkan Sesekali tertawa.ya itu daya Tarik yang tak Semua orang miliki,matanya yang Teduh dan caranya tersenyum.

"saya akan sering sering ke lab hama penyakit supaya bisa melihatmu... " seru staff bernama angga itu kepada eza, eza hanya mengangguk tak mengerti

"Baiklah, saya Duluan pak.. " Ucap eza meninggalkan angga yang masih tersenyum menatap kepergian eza.

"Dia manis Sekali ketika berbicara, tersenyum, kenapa aku baru menyadarinya Setelah begitu lama ia bekerja disini, huh.... " gumamnya mengingat percakapan nya Tadi.