Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 17 - Teman biasa

Chapter 17 - Teman biasa

Vicky menatap eza lagi, ia benar benar pernah bertemu gadis ini sebelumnya. Tapi ya sudahlah,ia sendirinya tak yakin.

Eza kembali menghampiri pak krish diikuti Vicky yang menurut saja Dari belakang.

"sudah selesai... " Tanya pak krish begitu melihat eza duduk disebelah nya.Eza mengangguk pelan, "Iya sudah... "

Krish menatap Vicky yang masi memperhatikan eza dengan seksama, "pak Vicky Hari ini Dikasi tugas apa sama mister.? "

Vicky tersadar,dengan gugup ia jawab pertanyaan krish, "saya Disuruh belajar dulu dilab, seminggu ini,minggu selanjutnya baru survey ke lapangan.... "Krish menganggukan kepalanya, ia melirik eza sekilas, Eza pun merasa Aneh' ketika pak krish melirik nya penuh makna. "ada apa pak...? "

"ehem, sepertinya Kamu punya tugas baru selain jagain ni Anak Anak Kamu... "

Eza terkekeh mendengar nya, "saya Belum punya Anak Pak, ini cuma peliharaan saya... " ocehan eza kemudian memunculkan semburat tawa diwajah Vicky.

Eza lantas bangkit Dari duduknya, memboyong Vicky menuju insect rearing room buat memperkenalkan apa saja yang Ada didalamnya.

"uda lama kerja disini...? "Vicky mencoba memecahkan keheningan.

Eza melirik sepintas, "lumayan pak, satu setengah tahun... "eza kembali menyunggingkan senyuman kearah Vicky.Vicky tertegun, Iya Aku mengenalnya.batinnya...

***Pantry ***

Lina Dan eza bercakap cakap Di sela sarapan pagi mereka, terkadang mereka tertawa, entah apa yang ditertawakan.

"Za,kakak Minta roti kamu ya.. " seru rendy mencomot roti dikotak makan eza, eza hanya menganggukan kepalanya.Rendy sudah sering Seperti itu, eza pun tidak keberatan,toh Dia juga selalu bawa lebih.

Usai sarapan mereka kembali berkumpul di apel pagi, semula tampak biasa. Hanya membahas masalah pekerjaan,Namun Tiba-tiba bu Nining menyinggung sesuatu.

"Eza, rendy, kalian ada hubungan apa.. " Tanya Nining yang spontan membuat Semua orang menoleh terkejut, Jika karyawan terlihat itu Hal biasa, Karna eza dan rendy Memang terlalu dekat, tapi mereka merasa baik eza maupun rendy tidak punya hubungan yang berarti.

"Tidak ada bu, " seru eza Datar,Eza Nampak cuek saja, ketika mata Kris maupun Vicky menoleh kearahnya mencoba meminta jawabannya.

Eza hanya tak mengerti mengapa itu dipertanyakan di apelan pagi, yang ia tau rendy menganggapnya Seperti adiknya sendiri.

*flashback *

Andi membelai lembut rambut adik tersayang nya, ia ingin memastikan perasaan eza, Jika ia sendiri sudah tau perasaan rendy.

"apa Kamu menyukai rendi... "seru kakaknya itu dengan suara yang berat.Eza menoleh kearah kakaknya dengan Aneh'.

"kenapa kak, apa Dia tidak baik? "

"Bukan, Dia baik, sangat baik terhadap adik kakak ini, tapi Bisakan Kamu tidak menyukainya...? "Tanya Andi yang kini menatap adiknya serius. Eza tersenyum,entahlah Dia merasa dekat dengan rendy, tapi itu Bukan perasaan yang berarti.

"Eza tidak tau kak,rendy baik, nyaman aja Kalo bareng Dia. Tapi Untuk menyukainya itu Belum sih,sepertinya Dia mengatakan sesuatu ke kakak..? "eza menerka nerka menatap kakaknya.

"Yah, Dia hanya bilang Kamu Seperti adik baginya, Dia hanya mengingat Kamu Seperti adiknya... " Eza mengangguk angguk mengerti, Yah Seperti nya itu cukup jelas, bahwa rendy tidak ingin punya hubungan lebih terhadapnya.

*flashback off*

Eza mengingat Betul obrolan nya dengan kakaknya malam itu,dia menghela nafas lalu menatap keatasannya.

"saya dengan rendy hanya teman biasa bu,apa ada masalah..? "

Nining menggeleng, ia menatap eza tajam. mencoba menyerapi ucapan eza, apakah benar atau tidak.

"saya dengar kalian terlalu dekat, itu saja. Saya tidak ingin ada sesuatu antara karyawan, itu mempengaruhi intensitas kerja kalian... "

Eza hanya mengangguk mendengar ucapan Nining, Vicky menatap eza tanpa berkedip.Aku merasa, itu lebih baik, batinnya. Krish tersenyum mendapati Vicky yang Terus menerus menatap eza,Dia Seperti magnet yang setiap orang disekelilingnya ingin Terus menempel.Tak terkecuali dirinya.

Setelah usai apel pagi,semua berhambur pergi. Rendy menghampiri eza yang berada di insect rearing room,

"Eza, " sapaan rendy mengejutkan eza, ia tersenyum kearah rendy.

"Iya kak rendy, Ada perlu..? "

"mengenai yang Tadi.... " rendy menggantung kalimat nya, eza menatap nya lekat. "apa aku salah kak, Aku hanya tidak ingin membuat kakak sulit.Aku sudah dengar Dari Kak Andi, Untuk itu anggap saja aku ini adikmu... " Eza mengembang kan senyumnya kearah rendy,rendy terpaku"awalnya aku berharap lebih za,setidaknya itu saja cukup.. " rendy tersenyum hampa. Mungkin kemarin Ia hanya bingung Saat kak Andi bertanya, tapi nyatanya hatinya sakit Saat eza mengatakan mereka hanya teman.Karna ia berharap bisa lebih Dari sekedar teman...