Andi memboyong adiknya kerumah sakit, Semua temannya mengikuti dari belakang.
"suster, tolong adik saya... " seru Andi Saat tiba disuatu UGD Dan membaringkan eza diatas brankar.
Tak lama itu, eza dibawah keruang rawat. Badannya masi lemah,hingga ia harus dipasang infus Dan dirawat selama 2 Hari.
"apa eza baik baik saja kak, gimana kondisinya...? " Tanya rendy menghampiri Kak Andi yang berada diruangan eza, mereka duduk berdua Di kursi tak jauh dari ranjang eza terbaring.
"Dia sudah mendingan, Dia hanya shock.Tapi untung nya tidak ada yang serius... " Ucap Andi perlahan seraya memperhatikan rendy.
"mengapa begitu kak, apa Ada sesuatu...? "
Andi menghela nafas dalam,"Kamu tau Dia adikku tersayang,dia pernah sekarat ren.Aku Bersyukur Dia masi bisa hidup, menjadi gadis cantik yang dilirik semua pria. Dia hidupku,aku tidak terima Jika Ada yang menyakiti nya,walaupun Dia gadis yang kuat..." Andi Diam sesaat,rendy mencoba mengartikan kalimat Andi,Andi tampak memandangi adiknya.
"Dia benci bau rumah sakit, Dia akan marah Jika Di Ajak kerumah sakit,..."
"kenapa begitu kak... "
"eza pernah sakit keras, Paru parunya penuh cairan,sehingga ia perlu Di operasi,tapi jantung nya juga bermasalah, cairan itu melimpah hingga menutupi jantung, Dan jantung nya tidak bisa memompa darah.Waktu itu ia sangat lemah, kurus, bahkan helaian rambutnya yang indah gugur tak bersisa membuat aku kakaknya patah Hati melihatnya... " Andi tampak menitikkan air mata mengingat betapa menderitanya adiknya dulu.
"Kamu tau, ia ditusuk jarum besar di punggung nya, disayat dibagian dadanya,belum selesai ia juga harus koma seminggu pasca operasi itu, dokter bahkan sudah pasrah mengingat betapa kritisnya Dia.
Dia adik ku yang Terkuat,aku menyayanginya,untuk itu Dia benci rumah sakit. Karna Dia bosan menjalani perobatan setahun lamanya. "
"apakah penyakit itu sudah hilang kak,? " Tanya rendy Hati Hati.
" Tentu, hanya saja Dia tidak bisa terlalu shock ataupun terguncang, berbahaya Baginya,jantungnya pernah bekerja keras agar ia bertahan hidup,yang ditakuti Jika ia terlalu shock jantung nya akan berhenti mendadak... "
Rendy tertegun mendengar ucapan kak Andi.Bagaimana mungkin gadis kecil yang terlihat ceria itu pernah melalui Hal berat dalam hidupnya. Ia jadi teringat adik perempuan nya di kampung,hatinya rindu seolah ingin memeluk erat adiknya ,...
Andi menatap serius ke Randy, Ada sesuatu yang ingin ia Tanyakan pada pria ini.
"rendy, Kamu temen satu divisi eza kan... "
"Iya kak,... "jawab rendy sembari mengangguk kecil.
"Kamu menyukai adikku,?apa Kamu punya hubungan dengan adikku,..? " Rendy tergagap mendengar pertanyaan itu, ia tidak begitu tahu perasaanya,hanya saja ia menyayangi eza, gadis kecil yang tengah terbaring lemah itu.
" Entahlah kak, Aku menyayangi eza, Seperti adikku.aku nyaman bersama Dia, sekarang Aku hanya menganggapnya Seperti adikku. "
Andi menatap rendy sekilas, ia tersenyum lalu menepuk pundak rendy,
"aku tau, Kamu Bukan lelaki Biasa, Kamu jago berkelahi, itu Bukan suatu kebetulan, aku tidak melarang adikku berhubungan dengan orang sepertimu,tapi Nampak nya menganggapnya Seperti adik itu Jauh lebih baik...,apa Ada wanita yang menyakitimu sebelumnya... "
rendy menoleh kearah Andi, bagaimana kakak eza tau, ia tidak pernah cerita pada siapapun.
"kakak tau, Dari Siapa... "
"ayolah... wajahmu Saat mengatakan eza Seperti adikmu, menggambarkan Kalau kau masi mengharapkan seseorang, Aku tau itu... "
seru Andi kembali menepuk pundak rendy Dan bangkit Dari duduknya mendekati ranjang eza yang terlihat sudah siuman.
Eza mengerjab kan mata berkali Kali, ia melihat sekelilingnya, ia tidak suka tempat ini, ia benci bau rumah sakit. is pun mencoba Untuk bangkit namun dihalangi kakaknya.
"eza mau pulang, eza benci disini, eza mau pulang,.." ia menangis Sejadi jadinya,Andi mendekap nya, mencoba menenangkan eza, "Iya Kita akan pulang Setelah Kamu baik baik aja, Oke... "
"Ngak eza mau sekarang... "tangisnya lagi.
Rendy berdiri menghampiri eza, ia juga ikut menenangkan. " eza Besok aja pulangnya, biar Cepet sembuh, Dan bisa kerja lagi, gak Kangen apa sama temen temen... " Ucap rendy mencoba menenangkan Walau sendirinya ia tak yakin eza mau mendengar nya.
"baikkah, tapi Jangan tinggalin eza kak.. " pinta eza kearah Andi,andi sendiri merasa bingung adiknya mau mendengar ucapan rendy, padahal nyatanya eza hanya ingin cepat kerja mengingat project pak krish yang sedang berjalan.