Pria itu memiliki warna kulit yang cokelat, satu tone lebih gelap dari kulit Utara yang berwarna putih lembut, namun hal tersebut justru membuat penampilannya semakin maskulin.
Senja berbinar- binar dan matanya berseri- seri ketika melihatnya. .
Wajah pria itu tidak mulus sempurna, ada bekas luka bekas luka kecil sekitar empat sentimeter yang melintang dari keningnya memotong sudut alis kanan hingga ke tulang pipi kanan dan juga bekas luka panjang di punggung tangan kirinya.
Mungkin yang dikatakan Sian tentang dia benar adanya. Selera Senja sangat aneh.
Bagi orang lain, kesan pertama saat mereka melihat Xiao Tianyou adalah: mengerikan.
Tidak ada yang bisa menatap langsung ke matanya seperti yang dilakukan Senja sekarang.
Mata itu terlalu magnetis, gelap seperti pusaran air, Kau tidak tahu seberapa dalam dasarnya.
Kebanyakan orang terlalu takut untuk melihat Xiao Tianyao, takut salah berbicara karena konsekuensinya akan mengerikan. Terutama dengan bekas luka di wajahnya, betapa kejam pertempuran yang telah dia lewati dan seberapa kuat musuh- musuhnya hingga mampu memberinya luka seperti itu.
Xiao Tianyao tampak sedikit lebih tua dari Utara tetapi jauh lebih dewasa darinya. Namun, sepertinya usianya masih begitu muda, tapi dirinya sudah berhasil mendapatkan posisi sebagai komdan. Berapa banyak pertempuran yang dia jalani dengan kemenangan di tangannya, untuk dipercayakan dengan jabatan itu?
Namun di mata Senja bekas luka itu hanya membuktikan bagaimana musuhnya hanya berhasil melukainya namun tidak mampu membunuhnya. Karena dia masih berdiri di sini, terlepas dari banyaknya pertempuran dan perang yang pria itu alami, yang berarti pihak lain tidak memiliki kesempatan yang sama.
Aura berbahaya yang dia keluarkan akan mampu membuat takut siapa saja, tapi anehnya, hal itu justru menarik perhatian Senja.
Tanpa bekas luka itu Xiao Tianyao akan menjadi pria yang diidam- idamkan oleh setiap wanita, apapun statusnya, berdasarkan wajahnya saja Senja akan memberinya nilai 9,9 tanpa pikir panjang.
Namun dengan bekas luka di wajahnya, Senja berpikir: 'Dia seksi ...'
Aura berbahaya yang mengelilingi Xiao Tianyao mengingatkan Senja pada arogansi dan tipe orang jahat yang tak terkendali.
Sayangnya, Senja paling menyukai tipe ini.
"Bisakah kita membicarakan ini di dalam?" Xiao Tianyao mengerutkan alisnya saat melihat perilaku aneh Senja. Tidak banyak orang yang berani menatapnya, dan wanita- wanita yang berani mencuri pandang ke arahnya, kebanyakan dari mereka akan menatapnya dengan sorot mata yang memuja. Mata itu menjijikkan untuk Xiao Tianyao.
Tapi gadis ini hanya menatapnya dengan sedikit... kagum?
Entah apapun itu, Xiao Tianyao tidak menyukainya.
"Oh, iya… masuk," ucap Senja bersemangat, dia melompat- lompat saat berjalan ke arah meja bundar lalu duduk di salah satu kursi dan menunggu mereka duduk.
"Hmm… senja, kurasa kau perlu menyapa pangeran kedua…" ucap Utara dengan canggung, butiran keringat muncul di keningnya. Bagaimana gadis itu bisa langsung duduk seperti itu tanpa mempedulikan pangeran kedua? Dia benar-benar memiliki masalah di dalam otaknya.
"Hai…" sapa Senja dengan senyum lebar. "Silahkan duduk…"
Rahang Utara hampir jatuh ke kakinya.
Dia mulai meragukan keputusannya, mungkin akan lebih baik jika dia meninggalkan Senja ketika gadis itu pingsan tadi malam.
Sikap Senja ini benar- benar tidak sopan bagi komunitas mereka.
Utara baru saja membuka mulutnya untuk menegur Senja saat Xiao Tianyou menghentikannya dan duduk tanpa ekspresi di kursi di depan gadis berambut ungu itu.
Saat keduanya sudah duduk dengan nyaman, Senja masih belum bisa mengalihkan pandangannya dari sang komandan, dan itu sangat jelas terlihat.