Rachell tak sadarkan diri diruangan itu, pelayan yang datang membawakan pesanan menemukan Rachell tergeletak tak sadarkan diri. Bella yang mendapat kabar itu langsung bergesas menuju rumah sakit.
Tok .. tok ..
Cekreeeeekkk. ..
Rachell menoleh kearah pintu, Bella muncul dengan wajah panik dan sedih. Dia langsung menghampiri Rachell.
"Rachell ... Kamu baik-baik saja?!"
Rachell tak mengindahkan ucapan Bella. Dia membuang pandangannya. Dia tak mau menatap mata Bella yang terlihat sedih melihatnya.
"Rachell ..", panggil Bella lagi.
"Kenapa kamu kesini, Bella?"
"Pihak manajemen kafe adalah teman baik suamiku. Dia yang mengabarkan keadaanmu. Apa yang terjadi Rachell"
Belum sempat menjawab nya dokter datang bersama seorang perawat.
"Nona Rachell, bagaimana keadaan mu sekarang. Bukankah saya memintamu untuk beristirahat total demi kesehatan mu sendiri?", ucap dokter.
Rachell hanya memalingkan wajahnya, pandanganya berpetualang jauh entah kemana. Bella menangkap sesuatu dari ucapan dokter itu.
"Istirahat total? Adik saya sakit apa dokter?", tanya Bella.
"Apa nona Rachell tidak mengatakannya pada anda, Nona Bella"
"Tidak dokter. Tolong jelaskan padaku"
"Nona Rachell menderita meningitis atau radang selaput otak dan kondisinya sudah cukup parah. Saya memintanya untuk melakukan pengobatan rutin, namun Nona Rachell tak pernah lagi datang bertobat", papar dokter.
"Radang selaput otak?!", Bella nyaris berteriak. Matanya langsung berkaca-kaca.
"Jadi saya mohon dengan sangat agar Nona Rachell dapat melakukan pengobatan dengan serius, demi kesehatan dia sendiri. Saya permisi Nona"
Bella menatap Rachell dengan wajah iba dan sedih. Selama ini Rachell menutupi kelemahan, menutupi sakitnya seorang diri. Dia memeluk adik perempuan satu-satunya nya itu, mareka berdua menangis dan saling berpelukan.
"Bella, bersumpah lah bahwa kamh tidak akan pernah mengatakan ini pada Ardi. Jangan menjatuhkan harga diriku dihadapan Ardi. Aku tak ingin dikasihani olehnya"
"Rachell ..."
"Bersumpahlah, Bella. Ini adalah permohonan pertama dan mungkin akan jadi permohonan ku yang terakhir padamu Bella. Aku ingin kamu mengabulkan permohonan adik perempuan mu satu-satunya ini. Aku mohon, Bella", Rachell memegang kedua tangan kakaknya. Matanya memohon dengan sangat.
"Ya, aku bersumpah tidak akan mengatakan pada Ardi"
Bella tak dapat membendung airmatanya. Meningitis. Mendengar nama itu saja Bella sudah merinding dibuatnya. Meningitis merupakan peradangan yang mengenai lapisan selaput pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit tersebut dapat menyerang siapa saja, tetapi paling umum pada bayi, anak kecil, remaja, dan dewasa muda.
Penyakit ini juga dikategorikan sebagai penyakit serius yang harus segera mendapatkan penanganan, karena bila sudah pada tahap stadium lanjut, meningitis akan sulit disembuhkan.
Meningitis yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan pada otak, gangguan memori, gangguan pendengaran, hingga kematian. Gejala yang paling umum adalah demam ,perasaan tidak nyaman diperut, mual, sakit kepala berlebihan dan kehilangan selera makan. Perasaan itu sudah lama dirasakan Rachell, namun dia menganggap sederhana hal tersebut. Sampai saat dua bulan lalu dia membaca hasil pemeriksaan oleh dokter.
"Kenapa kamu menyembunyikan semua ini dari kami Rachell?", tanya Bella.
"Aku pun baru mengetahui nya dua bulan terakhir ini disaat rasa sakit dikepalaku ini sakin hari semakin menjadi. Aku pikir ini hanyalah sakit kepala biasa karena aku terlalu lelah dengan jadwalku yang padat. Mungkin ini adalah hukuman dari Tuhan untukku, Bella"
Tidak ada lagi keangkuhan yang tercermin dari pancaran mata Rachell, nada bicaranya pun merendah dan begitu pelan.
"Kamu tak boleh bicara seperti itu Rachell, Tuhan tidak akan menghukum siapapun. Tuhan hanya ingin kamu sadar dan memperbaiki diri mu. Tuhan ingin kamu kembali menjadi Rachell yang kami kenal dulu, adik perempuan ku yang imut dan manja"
******
"Mas Ardi, aku minta maaf karena pergi tanpa izin darimu. Aku hanya ingin mengembalikan kebahagianmu bersama Mbak Rachell. Aku cukup sadar diri dengan posisiku saat ini sebagai orang ketiga diantara kalian. Akan lebih baik jika aku yang pergi dari hidup kalian. Aku menyayangimu, Mas. Dan aku ingin melihat kamu bahagia. Selamat tinggal Mas Ardi"
Ardi panik melihat Tania sudah tidak ada diapartemennya saat dia pulang. Hanya sepucuk surat perpisahan yang ditinggalkannya. Dia mencoba menghubungi ponsel Nia namun tidak lagi aktif.
"Kamu bodoh sayang, kamu bodoh ... Kebahagianku ada bersama mu. Dimana kamu berada Nia"
"Aku sayang padamu, Nia. Aku tak ingin kamu pergi dariku, sayang"
Ucapnya didalam mobil. Dia mencari Tania kesana kemari. Bahkan keadaannya lebih buruk dari pada saat bersama Rachell. Dia benar-benar terpuruk.
******
Dengan setia Bella menemani dan mengantarkan Rachell berobat. Selama pengobatan Rachell tinggal di rumah Bella. Alfian pun tak mereka beritahu masalah ini. Rachell tetap meneruskan gugatan cerai nya terhadap Ardi tanpa tahu kepergian Tania. Mereka tidak saling berbicara saat bertemu. Tidak ada lagi tatapan mata diantara mereka.
Sidang berlangsung cepat, hanya tiga kali mediasi saja. Langsung turun putusan pengadilan. Dan resmilah Rachell menyandang status janda Ardi Ibrahim Axcell.
"Selamat tinggal Ardi, terima kasih untuk segala perhatian dan kasih sayang yang pernah kamu berikan padaku. Aku memang tak pernah menjadi istri yang baik untuk mu. Tapi jujur, aku mulai jatuh hati padamu, namun mungkin itu semua sudah sangat terlambat untuk ku", Rachell menangis seorang diri diruang sidang sesaat setelah putusan sidang perceraian dikabulkan.
"Rachell ... ", panggil Bella yang setia menunggunya.
"Kamu menyesal bercerai dari Ardi, Rachell?", tanya Bella kemudian.
"Tidak. Tidak ada kata menyesal dalam hidup ku, Bella. Aku puas dengan semua keputusan ini", jawab Rachell berbohong.
"Kamu tak bisa membohongiku Rachell, aku ini kakakmu aku paham benar apa yang ada dihatimu. Kamu sebenarnya sangat mencintai Ardi, dan saat kamu menyadari perasaanmu itu, semua sudah terlambat. Seandainya kamu bisa menekan sedikit egomu dan keangkuhan hatimu, mingkin saat ini kamu hidup berbahagia dengan laki-laki yang kamu cintai dan mencintai mu"
"Tapi Ardi sangat mencintai Tania, Bella. Aku melihat cinta itu dari matanya. Dan Tania memiliki perasaan yang sama. Aku tak bisa berbagi dengannya. Aku tak ingin berbagi dengannya. Jadi lebih baik aku harus merelakan Ardi untuk perempuan itu, Bella".
Huuuhhh ...
Bella menghela nafas panjangnya. Inilah Rachell yang sebenarnya. Harga dirinya terlalu mahal untuk ditawar. Bella hanya bisa memeluk adik bungsunya itu. Ruang sidang jadi saksi kedekatan kembali dua kakak beradik ini.
Dari dulu memang Rachell tidak mau didekati oleh kakaknya, rasa cemburinya yang besar membuatnya menjauh dari Bella. Rachell selalu menganggap dia mendapat perlakuan tak adil. Bella dianggapnya terlalu mendapat prioritas dalam keluarga. Bahkan sifatnya yang menganggap siapapun sebagai musuhnya itu menjatuhkan Rachell dalam jurang kehancuran perlahan-lahan.
******