Chereads / Madu Dua Cinta / Chapter 20 - Bertemu Sahabat Lama

Chapter 20 - Bertemu Sahabat Lama

Drrr ... Drrr....

Tania meninggalkan pekerjaannya, dia mengambil ponselnya yang berbunyi.

Klik

Sebuah pesan WhatsApp. Tania merengut membaca pesan itu, wajahnya berubah menjadi muram, dia melirik jarum jam di tembok. Pukul lima tiga puluh. Sedangkan dia ada kuliah pagi ini pukul delapan pagi. Hari Sabtu, peralihan mata kuliah minggu lalu dan tugas presentasi nya pada hari ini.

"Ada apa sayang",tanya Ardi yang membaca perubahan wajah istrinya.

"Aku harus presentasi hari ini, teman yang terjadwal hari ini sakit dan aku yang menggantikan nya"

"Lalu?"

"Aku sudah buat materinya. Hanya saja karena jadwalku minggu depan aku belum buat power point nya Mas. Hari ini kuliah mulai pukul delapan. Tidak keburu. Pekerjaan ku belum selesai",ucapnya dengans sedikit kesal.

"Kalau begitu biar aku yang buatkan powerpoint nya, mana materinya"

"Terima kasih ya, Mas", Nia senang sekali mendengarnya.

Reflek dia mencium pipi suaminya lalu membuka laptopnya. Ardi yang mendapatkan kecupan manja itu jadi salah tingkah, antara senang dan terkejut. Yess ...!!! Teriaknya dalam hati. Karena dia sudah mendapatkan upahnya, dengan cekatan dia langsung membuat tugas powerpoint itu. Dan Tania kembali melanjutkan pekerjaannya didapur.

Kerjasama suami istri yang baik, dan telat pukul enam tiga puluh semua pekerjaan mereka selesai. Setelah sarapan Ardi mengantarkan perempuan keduanya itu ke kampus.

"Aku masuk dulu ya, Mas", pamit Nia sambil mencium kedua punggung tangan suaminya.

Nia masuk kedalam gedung dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk presentasinya hari ini. Ardi yang tidak langsung pergi memperhatikan dari luar jendela kelas. Dia kagum dengan cara bicara istrinya didepan kelas, lugas, tegas dan berbobot dalam menyampaikan materi presentasi nya. Sedang asyik memperhatikan, seseorang menepuk pundaknya.

"Ardi ...",sapa seseorang dari belakang.

Dia menoleh. Lalu tersenyum melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Arlan ... Hei ... Apa kabarmu teman?!", ucap Ardi.

Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Arlan adalah sahabat lama Ardi sejak sekolah dasar, rumah mereka dulu bertetangga dan mereka satu kampus di London. Dia merupakan dosen di kampus Tania.

"Senang melihat mu Ardi, ayo kita mengobrol diruanganku saja",ajak Arlan.

Mereka berdua menuju ruangan di ujunv koridor. Ruang dosen yang saat itu sepi. Hanya mereka berdua.

"Bagaimana kabarmu, Ardi?",tanya Arlan.

"Kabarku baik, kamu aku lihat semakin jaya saja",puji Ardi.

"Aaah... Kamu ini jangan memutar balikkan fakta. Aku dengar malah kamu yang sekarang sudah jadi bos"

"Aah... Bisa saja kamu, Lan"

"Ngomong-ngomong ada perlu apa kamu kesini?"

"Aku sedang menunggu seorang mahasiswi disini"

"Mahasiswi? Saudaramu atau kenalan?"

"Istriku",jawab Ardi santai.

"Rachell? Kuliah disini?"

"Bukan. Tania Rosella Axcell. Istri mudaku"

Arlan nyaris saja memuntahkan air mineral yang diminumnya tadi saking terkejutnya mendengaf jawaban sahabatnya itu. Dia melotot mendengarnya. Namun Ardi hanya menanggapi nya dengan tenang dan santai.

"Istri muda? Kamu tidak sedang bercanda,bukan?!"

"Tentu saja tidak. Tania adalah istri mudamu. Salah satu mahasiswi disini"

"Bagaimana mungkin? Dan aku tak menyangka laki-laki gila kerja seperti mu bisa menduakan istri"

"Aku juga tak ingin begini, Lan. Rachell yang memintaku berbuat ini"

"Rachell??!"

Ardi menceritakan semuanya pada Arlan yang notabene adalah sahabat karibnya itu. Arlan terbengong-bengong mendengar nya.

"Ya, Tuhan ... Beruntung sekali nasib mu Ardi. Kamu bisa dapat dua perempuan sekaligus dengan restu Rachell"

"Awalnya begitu, namun belakangan ini Rachell jauh lebih protektif, dia melarang ku menemui Tania"

"Kamu sangat mencintai istri mudamu, Ardi"

"Hmm... Tania memberikan kehangatan yang tidak aku dapatkan dari Rachell"

Tok ... Tok. ..

Cekreeeeekkk. .

Mereka menoleh kearah pintu masuk, Tania muncul dibalik pintu sambil membawa beberapa tumpuk kertas. Dia terkejut melihat suaminya dan dosennya duduk berdua didalam.

"Mas Ardi?"

"Aah... Kemarilah sayang", panggil Ardi.

"Mas Ardi kenapa bisa disini?",tanya Nia heran.

"Arlan ... Ini Tania. Istriku yang kuceritakan itu"

Arlan tersenyum kearah Tania.

"Arlan ini sahabatku dari kecil sayang. Kami dulu bertetangga",jelas Ardi pada Nia.

Nia hanya menganggukkan kepalanya.

"Wahh, Nia aku tak tahu kalau kamu adalah istrinya Ardi. Aku harap kamu bersabar menghadapi laki-laki egois ini, Nia. Dan aku tak menyangka kamu ini seorang kampret juga, Ardi",ledek Arlan.

Hahahahaha... Ardi terbahak-bahak dibuatnya.

"Oiya, Pak Arlan... Saya diminta Pak Renald menyerahkan ini pada anda",ucap Nia sopan sambil menyerahkan tumpukan kertas tadi pada Arlan.

"Terimakasih",ucap Arlan.

"Sudah selesai, sayang?",tanya Ardi.

"Sudah, Mas"

"Ayo, pulang",ajaknya pada istrinya.

Tania mengangukkan kepalanya.

"Aku harus pergi Arlan. Lain kali kita sambung obrolan tadi"

"Ya, sukses buatmu Ardi", ucap Arlan sambil menepuk pundak Ardi.

"Permisi pak Arlan", pamit Nia sopan.

Ardi menggandeng tangan Nia. Lalu keluar dari ruangan itu. Ardi kembali berada dibelakang kemudi mobilnya. Dia melajukan kendaraannya dengan santai dan konstan. Dia tak ingin buru-buru dan sangat menikmati kebersamaan mereka itu.

"Aku tak menyangka kalau Pak Arlan itu teman Mas Ardi",Nia membuka obrolan.

"Hmmm ... Apa dia termasuk dosen yang galak, sayang?"

"Tidak juga, hanya tegas dan disiplin"

"Ya, memang begitulah Arlan dari dulu. Papa dan Ayah Arlan dulu teman satu tim basket waktu muda nya",cerita Ardi.

"Kita mau kemana, Mas?"

"Makan"

"Tadi kan aku masak, Mas. Kenapa makan diluar?",protes Nia.

"Tidak apa-apa. Aku sedang ingin menikmati makan siang yang indah bersamamu diluar, sayang"

Ardi selalu memanfaatkan kebersamaan nya dengan perempuan keduanya itu untuk memanjakan Nia, Ardi sadar dia tak punya banyak waktu bersama perempuan kesayangannya itu. Makanya Nia memanjakan istri mudanya itu. Mencurahkan semua perhatian dan kasih sayangnya pada Tania Rosella Axcell.

******

Sore harinya mereka bersantai dikamar kost, Ardi asyik berguling-guling diatas kasur sambil bermain ponselnya. Dia melihat beberapa agency perjalanan.

"Ini teh panasnya, Mas"

"Terima kasih, sayang", Ardi bangun dari tidurnya lalu duduk dan menyeruput hangatnya teh melati.

Nia duduk bersisisan dengannya, sambil menikmati pisang goreng yang baru digoreng nya tadi.

"Sayang. ..", panggil Ardi lembut.

"Ya, Mas ..."

"Aku pinjam dulu KTP mu beberapa hari, ada yang ingin aku urus"

"KTP?"

"Hmmm..."

Nia mengambil KTP dari dompetnya lalu menyerahkannya pada suaminya.

"Buat apa, Mas"

"Mengurus dokumen penting"

"Dokumen penting?", Nia kembali bertanya.

Ardi merangkulkan tangannya pada baru Nia. Dia hanya tersenyum.

"Ya, sayang. Dokumen penting. Aku ingin memberimu kejutan. Bolehkan, suamimu ini membahagiakanmu sayang", Ardi mendekatkan wajahnya pada Nia.

Bibir nakalnya mulai mengajak bibir mungil Tania bermain. Dengan lincah bibirnya mengecup manis dan lembutnya bibir manis perempuan kesayangannya itu. Untuk dua detik Ardi menghentikan kegiatannya.

"Balas aku, sayang. ..",bisiknya ditelinga Nia

Kali ini Nia membalas perlakuan Ardi seperti yang diminta suaminya tadi. Aliran kebahagian mengalir dari dalam tubuh mereka. Nia hanya menundukkan kepalanya, Ardi tak tinggal diam, dia memanfaatkan kesempatan itu. Dia menghadiahi kecupan mesra di kedua pipi dan pucuk kepala Tania. Melampiaskan rasa sayangnya yang selama ini terhutang pada perempuan kesayangannya itu.

******