Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 38 - Calon Suami Yang Baik, Gu Zhishen Melupakannya

Chapter 38 - Calon Suami Yang Baik, Gu Zhishen Melupakannya

Setelah pulang, malam ini hati Yun Jianyue sedang gundah gulana. Ia bahkan kesulitan untuk tidur seperti orang insomnia. Satu hal yang membuatnya gundah adalah berbagai hal yang akan dilakukan Gu Zhishen dan perempuan seksi itu setelah mereka berdua berkencan. Hal-hal semacam itu memenuhi kepalanya, bahkan ia sempat mempertanyakan apakah mereka berdua akan sama-sama pulang ke Jia Yuan, kah? Hal kedua, sejak dari restoran tadi, malam ini ia belum mengisi perutnya dengan apapun, dirinya tentu sangat lapar namun sulit untuk makan.

Setiap pada saat seperti ini, Yun Jianyue linglung apakah dirinya harus senang karena masih memiliki selera untuk makan, atau harus senang dengan dirinya masih bisa merasakan kelaparannya?

Bibi Wen dan pembantu lainnya tentu sudah beristirahat di kamar masing-masing. Yun Jianyue juga segan untuk membangunkan mereka agar memasakkan sesuatu untuknya. Alhasil, ia pun turun dari kamarnya dan mencari makanan di dalam kulkas dapur.

Walau biasanya orang di rumahnya jarang menyisakan makanan, untungnya di dalam kulkas masih ada susu dan kue. Makanan seperti itu untuk sementara bisa mengisi perutnya dulu. Setelah makan dan tidur, besoknya tentu akan ada sarapan lagi.

Yun Jianyue mengambil kue dan susu di kedua tangannya. Dengan kedua tangan yang memegang kedua makanan dan minuman tersebut, ia kesusahan untuk menutup pintunya. Alhasil, ia langsung menutup pintu kulkas dengan siku tangannya, membalikkan badannya dan berjalan menuju meja makan. Namun, terlihat bayangan yang ada di belakangnya membuatnya terkejut dan menjerit keluar, "Aa..."

Tangannya menggigil dan kuenya pun jatuh ke lantai.

"Shish! jangan menjerit, jangan sampai membangunkan Ayahmu!" Chen Xiaoxiao memakai piyama dan melihat ke anaknya yang terkejut olehnya, alisnya pun mengerut tidak senang.

"Ibu, kamu membuatku kaget sekali. Lagi pula, ibu juga aneh dengan berdiri di belakangku tanpa mengeluarkan suara apapun!" Yun Jianyue mengelus bagian jantungnya, merasa jantung kecilnya masih mendebar dengan kencang..

"Tadi aku sedang berjalan kemari dan belum sempat mengatakan apapun. Lah, kamu sudah tiba-tiba membalikkan badanmu!" Suara Chen Xiaoxiao terhenti sebentar, matanya melihat ke kue yang jatuh di lantai, "Kamu belum makan malam?"

Anaknya biasanya tidak pernah makan sebelum jam mau tidur, ia tahu kebiasaannya, kecuali dia tidak makan malam.

Yun Jianyue mengikuti tatapan ibunya melihat ke kue yang sudah hancur yang jatuh di lantai, dirinya pun lesu dan cemberut, "Kue ini adalah satu-satunya makanan di dalam kulkas yang bisa dimakan langsung."

Chen Xiaoxiao tidak usah tanya pun bisa tahu kalau Yun Jianyue sekarang sangat lapar, sambil meletakkan gelas airnya, ia melipat lengan bajunya dan berkata, "Bersihkan lantai, aku masakkan kamu daging panggang!"

Daging panggang!

Mata Yun Jianyue pun segera memantulkan sinar yang cerah. Perasaannya pun segera membaik, "Oh yeah! Aku sudah tahu ibuku paling baik, paling sayang padaku!"

"Jangan bermulut manis, ah!" Chen Xiaoxiao memang seperti berkata sinis, tetapi dari matanya yang tersenyum bisa dilihat kata-kata putrinya sangat mengena di hatinya.

Setengah jam kemudian, di meja makan. Chen Xiaoxiao tidak hanya memasakkan Yun Jianyue daging panggang, ia juga membuatkannya salad sayur.

Di hadapan makanan enak, kesedihan yang ada di dalam lubuk hatinya dalam seketika menghilang dan tenggelam ke dalam hidangan yang ada di depannya.

Chen Xiaoxiao duduk di depan Yun Jianyue dan meminum airnya dengan perlahan. Setelah Yun Jianyue makan habis makanannya, airnya masih tersisa.

Piring-piring diletakkan di bak cuci piring dan membiarkannya dibersihkan bibi Wen besok pagi. Kemudian Yun Jianyue pun ingin pamit ke ibunya dan kembali ke kamarnya. Namun Chen Xiaoxiao meletakkan gelas airnya di meja dan melihat ke Yun Jianyue dengan tatapan yang serius, "Yueyue, sekarang di samping tidak ada orang lain, cuma kita anak dan ibu saja. Kamu jujur padaku, ada apa dengan dirimu dan Su Xu?"

Mendengarkan kata "Su Xu", hati Yun Jianyue pun meragu, matanya tidak menetap tidak berani melihat ke mata Chen Xiaoxiao, "Aku dan Su Xu tidak ada masalah apapun kok, kami baik-baik saja!"

"Benarkan?" Chen Xiaoxiao jelas-jelas tidak percaya dengan kata-katanya, "Kemarin ketika dia datang ke rumah kita, mata kalian ketika melihat ke Gu Zhishen terasa sangat aneh. Su Xu dan Gu Zhishen mereka berdua saling kenal?"

Chen Xiaoxiao tahu Jianyue pernah bertemu dengan Gu Zhishen, tetapi Su Xu seharusnya tidak kenal dengan Gu Zhishen, tetapi waktu itu Su Xu dan Gu Zhishen seperti ada yang ganjil, seperti... saling bersaing!

"Aku rasa dia kemungkinan besar kenal dengan Gu Zhishen, bagaimanapun Gu Zhishen begitu terkenal, kan!" Yun Jianyue menjawab dengan ambigu tetapi juga tidak menandakan apapun tentang hubungan mereka.

'Begitukah?' Di dalam hati Chen Xiaoxiao tetap merasa ada yang ganjil, tetapi melihat sikap putrinya, ia juga tidak bisa tahu hal yang sebenarnya terjadi pada para anak muda ini.

Tetapi….

"Yueyue, ibu berkata jujur kepadamu, aku dan ayahmu tetap tidak menyukai Su Xu! Kami bukan merasa status keluarganya tidak cocok dengan keluarga kita, namun karakter pribadinya yang kami rasa masih kurang baik! Dia memang bersemangat untuk sukses, namun terlihat serakah untuk mencapai obsesinya dan sepertinya rela memanfaatkan apapun, terlalu peduli dengan keuntungan dan kerugian yang didapatkan. Ia bukan seseorang yang cocok untuk sama-sama menjalankan kehidupan seumur hidup."

Sebagai seorang ibu, ia tentu mengharapkan anaknya bisa menemukan pria yang cocok, menikah dan mempunyai anak. Ia tentu berharap keluarga anaknya mampu menjalani kehidupan dengan damai dan bahagia seumur hidup. Meskipun tahu anaknya tidak suka mendengarkan kata-kata ini, ia tetap harus membujuknya agar anaknya bisa mengerti!

Kalau Chen Xiaoxiao mengatakan hal ini sebelumnya, Yun Jianyue mungkin akan terasa sedih, tetapi kini ia tidak merasa berat sama sekali.

'Ibu, semua ini tidak perlu kamu katakan, aku sendiri tahu kok!'

Di dalam hati Yun Jianyue, ia mengerti tetapi tidak boleh menunjukkannya. Yun Jianyue menundukkan kepalanya dan memikirkan sesuatu. Sekejap matanya dengan hati-hati melihat ke ibunya, dengan ragu-ragu ia bertanya, "Jadi maksud ibu, aku harus putus dengan Su Xu?"

Chen Xiaoxiao tahu kalau kata-katanya terdengar sangat kejam, bagaimanapun Su Xu juga merupakan cinta pertama Yun Jianyue.

Cinta pertama bagi seorang gadis selalu yang paling tidak bisa dilupakan, tetapi ia merasa bahwa Su Xu bukan calon suami yang baik. Ia tidak ingin melihat anaknya menderita di masa depannya.

"Kalau bisa, ibu berharap kamu bisa melihat karakternya lebih jelas lagi. Ingat, lihatlah kepantasanmu dalam memberikan masa mudamu kepadanya." Kata-kata Chen Xiaoxiao sangat halus tetapi intinya sama.

"Ehmm" Yun Jianyue pura-pura memikirkan hal ini dan menganggukkan kepalanya, "Aku akan memikirkannya lagi baik-baik."

Chen Xiaoxiao menganggukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi. Ia pun memintanya segera tidur dan dirinya juga kembali ke kamarnya. Chen Xiaoxiao takut bila suaminya terbangun tengah malam, tidak menemukan dirinya dan harus bangun mencarinya.

Yun Jianyue kembali ke kamarnya, perasaannya yang awalnya merasa tenang karena telah mengisi perutnya dalam seketika menjadi tidak berantakan ketika ia melihat telepon selulernya.

Yun Jianyue dengan cepat melangkah mendekati telepon selulernya. Ia mengambil dan melihat ke layar telepon, tetap tidak ada telepon ataupun pesan dari Gu Zhishen. Akhirnya dengan marah ia mematikan telepon selulernya.

"Dirimu pergi kencan dengan perempuan seksi dan tidak menelponku sama sekali? Oke, kamu jangan mau menelponku lagi selamanya! Huh!"

Yun Jianyue melempar telepon selulernya ke sofa setelah mematikannya. Ia langsung melompat dengan kesal ke tempat tidurnya yang besar, mengambil selimutnya dan menyelimutkan selimut itu hingga kepalanya dan berkata, "Tidur!"

Besok paginya Yun Jianyue terbangun oleh panggilan Bibi Wen, ia dipanggil karena sarapan telah siap di lantai bawah.

Hal pertama yang dilakukan Yun Jianyue setelah bangun adalah dengan kaki telanjang berlari menuju sofanya. Ia mengambil teleponnya dan segera menghidupkan telepon selulernya.

Di mulutnya mengatakan tidak mau menerima panggilan dari Gu Zhishen lagi, tetapi dalam hatinya tetap mengharapkan telepon darinya.

Telepon selulernya sudah hidup, layar telepon sangat bersih, tidak ada panggilan tidak terjawab ataupun pesan.

Hati Yun Jianyue segera jatuh ke jurang, sangat lesu dengan kenyataan ini. Gu Zhishen benar-benar sudah melupakannya?

"Atau mungkin telepon selulerku sudah rusak, atau tidak ada sinyal?" Yun Jianyue geram dan menggumam pada diri sendiri. Sambil mengambil telepon selulernya dan berjalan menuju jendela, ia melihat sinyalnya masih penuh, mungkin bukan karena tidak ada sinyal.

Yun Jianyue mengirim sebuah pesan ke telepon selulernya sendiri, juga sukses diterimanya. Ya, telepon selulernya tidak rusak dan Gu Zhishen benar-benar tidak menghubunginya.

Yun Jianyue sekali lagi mematikan telepon selulernya dan melemparnya ke tempat tidur. Ia pun berjalan dengan lemas ke bawah untuk sarapan bersama.

Yun Jianyue tidak banyak memakan sarapannya, semangatnya juga sedikit redup. Yun Xiaotian pun bertanya dengan khawatir, "Kamu tidak sehat?"

Yun Jianyue menjawab dengan tidak melihat kepada ayahnya.

Chen Xiaoxiao melihat ke Yun Jianyue, matanya memancarkan perasaan yang rumit dan sakit hati. Ia berpikir bahwa kata-kata yang dikatakannya semalam telah membuat anaknya pusing sehingga semalam tidak bisa tidur dengan nyaman.

Tetapi walaupun sakit hati, ia juga tidak bisa mundur. Chen Xiaoxiao merasa anaknya dari kecil jarang menghadapi penderitaan kehidupan, anaknya terlahir di lingkungan yang baik dan kebutuhannya terpenuhi. Kadang-kadang mengalami penderitaan dalam kehidupan itu ada bagusnya juga, apalagi penderitaan yang dialami ketika putus cinta, lebih bisa membuat seorang perempuan tumbuh dewasa!

Setelah sarapan Yun Jianyue kembali ke kamarnya, tidak ada yang perlu dilakukan maka ia membuka komputernya dan memainkan game kesukaannya.

Semalam dirinya tiba-tiba offline, hal itu pasti membuat dirinya dimarahi dengan parah oleh anggota timnya. Yun Jianyue meminta maaf terus kepada mereka, dan berjanji hari ini akan menggunakan waktu seharian menemani mereka bermain.

Dalam dunia nyata, Yun Jianyue kelihatan polos dan tidak terlalu menonjol. Berbeda dalam permainan, karakternya memakai gaun merah yang panjang, rambut panjang berkibar, dan memegang dua pistol di masing-masing tangannya. Karakternya terlihat begitu dingin dan berwibawa. Peringkatnya juga nomor satu, tidak tertandingi!

Apalagi hari ini ia lebih ganas dan brutal lagi dari biasanya. Hal itu membuat anggota timnya ketakutan, apa dirinya salah minum obat hari ini, emosinya tinggi sekali!

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.