Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 34 - Lepaskan Tanganku, Menciummu Di Sini

Chapter 34 - Lepaskan Tanganku, Menciummu Di Sini

Gu Zhishen mengira dirinya memiliki komitmen dengan ayah mertuanya dalam masalah Su Xu, tetapi ia lupa kalau dirinya sekarang adalah sebagai kakak ipar Yun Jianyue di depan ayah mertuanya.

Yun Xiaotian menangkap tatapan Gu Zhishen yang tidak seharusnya muncul ketika melihat Yun Jianyue. Bel peringatan yang di dalam hatinya pun mendering keras, sepertinya hubungan Gu Zhishen dengan putrinya tidak sepolos yang diluar permukaan.

Tetapi juga tidak mungkin pikir Yun Xiaotian!

Apapun yang dilihatnya, Gu Zhishen adalah kekasih Yun Siwan, Yun Jianyue juga sudah berpacaran dengan Su Xu pada jangka waktu yang panjang. Mereka berdua… hmmm tidak mungkin punya hubungan lain! Pasti tidak mungkin!

Yun Jianyue mengganti bajunya menjadi sebuah kemeja sifon putih, di bawahnya memakai celana kasual berwarna krem. Ketika ia turun dari lantai atas, kebetulan bibi Wen juga sudah selesai menyiapkan makan malam.

Yun Xiaotian melihat pakaian Yun Jianyue pun tidak mengatakan apa lagi.

Yun Xiaotian duduk di tengah dan Chen Xiaoxiao di sebelah kanannya. Yun Jianyue sendiri duduk di sebelah kirinya, kursi sebelah Yun Jianyue seharusnya diduduki oleh Su Xu, tahunya Gu Zhishen dengan cepat langsung duduk di tempat sebelah Yun Jianyue.

Dalam seketika semuanya melihat ke arah Gu Zhishen.

Wajah Gu Zhishen dengan tenang melihat ke Yun Jianyue dan bertanya, "Siwan bukan duduk di kursi ini?"

"Iya." Yun Jianyue menjawabnya dengan ragu-ragu.

Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao saling memandang. Mereka pun beranggapan bahwa Gu Zhishen ingin duduk di tempat Yun Siwan juga tidak ada salahnya, sehingga mereka juga tidak mengatakan apapun lagi.

Sebaliknya, ekspresi wajah Su Xu sangat buruk. Sambil tetap memandang Gu Zhishen, ia tahu kalau pria ini melakukan dengan sengaja namun karena ini pertemuan pertama kalinya di rumah keluarga Yun, maka ia juga segan mau memprotesnya. Alhasil, ia cuma bisa duduk di depan Yun Jianyue.

Meja makan keluarga Yun mempertahan kebiasaan makan yang baik tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Apalagi etika makan Gu Zhishen, sangat elegan dan tenang, peralatan makan ketika ia menikmati makanannya bahkan tidak mengeluarkan satu bunyi suara pun, bagaikan seorang bangsawan yang keluar dari TV, begitu mulia dan elegan.

Keluarga Yun Jianyue sudah pernah makan bersama Gu Zhishen sebelumnya sehingga mereka juga tahu dengan budidaya dirinya yang baik dan sopan santunnya. Tetapi Su Xu baru kali ini makan bersama Gu Zhishen, apalagi dibawah perbandingan ini, etika makannya sungguh tidak bisa dibandingkan!

Meskipun Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao tidak mengatakan apapun pada permukaannya, namun dari alis mata Chen Xiaoxiao yang mengkerut bisa terbaca bahwa ia sangat tidak puas dengan etika makan Su Xu.

Di dalam hati Su Xu diam-diam muncul sebuah kekesalan dan menganggap bahwa semua kecanggungan ini adalah kesalahan Gu Zhishen. Bila ia tidak berada di sini, maka dirinya juga tidak akan dibandingkan dan dinilai seburuk ini.

Huh. Gu Zhishen!

Su Xu mengangkat kepalanya dan melihat ke Gu Zhishen, matanya dengan cepat berlalu sebuah kesadisan.

Gu Zhishen tidak menganggap tatapannya itu, ia juga tidak perlu merasakannya. Orang biasa seperti Su Xu masih belum memenuhi syarat memerlukan perhatiannya.

Gu Zhishen mengambil waktu yang pas ketika ia menghentikan kegiatan makannya. Pada saat Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao meletakkan peralatan makan mereka, beberapa detik kemudian ia juga ikut meletakkan peralatan makan miliknya. Ia pun menatap ke Chen Xiaoxiao dan mengatakan, "Terima kasih atas makan malamnya, Siwan tidak melebih-lebihkan kata-katanya, masakan bibi Wen sungguh sangat enak, sepertinya saya harus meminta Zeng Pei mempelajari keahlian memasak dari bibi Wen."

Kata-kata Gu Zhishen ini dikatakan dengan penuh perhatian. Bahkan hanya seorang pembantu lama keluarga Yun, bibi Wen saja bisa diberikannya perhatian seperti ini, bisa dilihat seberapa matang cara komunikatifnya itu.

Bibi Wen dengan senang mengatakan, "Tuan Gu sungguh pintar bicara, keahlian masakku bagaimana bisa ditandingi dengan kepala pelayan Anda."

Seluruh kota Harbin tentu tahu syarat pemilihan pegawai Gu Zhishen sangat tinggi. Kalau saja Zeng Pei tidak memiliki keterampilan lebih dari orang lain, ia juga tidak mungkin bisa mengambil posisi kepala pelayan Gu Zhishen yang menangani seluruh masalah kesehariannya.

Saat mereka melakukan pembicaraan, Yun Jianyue masih sedang makan. Tadi siang ketika ia makan siang bersama Su Xu, ia tidak banyak memakan makanannya. Sekarang ini ia sangat lapar, tentu harus makan yang banyak apalagi sekarang sedang di rumahnya sendiri.

Gu Zhishen melirik ke arah Yun Jianyue yang ada di sebelahnya, sudut bibirnya pun mengaitkan sebuah senyuman. Anak ini tidak pilih-pilih makan, makannya juga banyak, bagus.

Gu Zhishen duduk berdekatan dengan Yun Jianyue, sehingga tidak ada yang melihat tindakannya yang diam-diam mengulurkan telapak tangannya ke paha kaki Yun Jianyue.

Yun Jianyue langsung terkejut hampir meloncat dari kursinya, karena tindakan Gu Zhishen yang mendadak itu. Ia pun tersedak dengan makanan yang masih di dalam mulutnya. Alhasil ia pun mulai batuk-batuk dan matanya seketika memelototi ke arah Gu Zhishen, seakan ia ingin teriak, 'Jangan keterlaluan!'

Gu Zhishen hanya bisa tersenyum, ekspresi wajahnya tenang bagaikan tidak melihat tatapan Yun Jianyue.

Melihat Yun Jianyue tersedak, Yun Xiaotian bertanya dengan khawatir, "Yueyue, kenapa?"

"Aa... Uhuk uhuk... tidak apa-apa, hanya tersedak saja..." Yun Jianyue menundukkan kepalanya menutupi rasa ragunya.

Chen Xiaoxiao dan Su Xu, mereka berdua melihatnya dengan tatapan penuh kecurigaan.

Gu Zhishen mengambil gelas airnya kepada Yun Jianyue, "Minumlah air ini."

Yun Jianyue secara alami mengambil gelas Gu Zhishen dan meminumnya. Tatapannya bagaikan mengatakan, 'Aku tidak mau airmu, aku mau kamu lepaskan tanganmu dari paha kakiku!'

Tangan Yun Jianyue satunya memegang gelas air, satunya mengulur ke bawah mau mengambil tangan Gu Zhishen dari paha kakinya. Namun sayangnya, tangan Gu Zhishen tidak hanya melepaskan pahanya, tetapi ia juga memegang tangan kecilnya dengan erat di dalam telapak tangannya yang besar dan hangat itu.

Yun Jianyue berusaha melepaskan tangannya, namun tidak berhasil. Dalam hatinya, ia merasa panik dan takut tetapi juga tidak berani bergerak terlalu kuat. Ia takut orang tuanya mengetahui tindakan mereka berdua yang ada di bawah meja.

Di depan ayah, ibu dan Su Xu, tangannya sedang digenggam erat oleh Gu Zhishen, perasaan seperti apa ini?

Detak jantungnya sangat cepat, telapak kakinya bahkan mulai keringatan. Yun Jianyue seharusnya merasa takut, tetapi ketika ia melihat ke wajah Gu Zhishen, teringat dengan kata-kata yang dikatakan kepadanya di kamar mandi tadi. Ia tiba-tiba tidak merasa takut lagi, seperti walaupun langit akan runtuh pun, akan ada Gu Zhishen berdiri di sampingnya dan menanggungnya.

Chen Xiaoxiao menatap ke Yun Xiaotian, dan juga sebaliknya, dalam hati mereka masing-masing memiliki perasaan yang aneh. Ada yang salah dari pandangan mereka berdua, terasa ada yang ganjil!

Su Xu mengunjungi rumah keluarga Yun sebagai pacar Yun Jianyue untuk pertama kalinya, namun karena keberadaan Gu Zhishen, dirinya menjadi peran dukungan yang dilupakan para penonton di sudut dinding.

Kalau Gu Zhishen adalah matahari, maka Su Xu hanyalah sebuah bintang kecil. Bila sebuah bintang kecil berada di sebelah matahari, maka selamanya cahayanya tidak akan bisa terlihat oleh orang lain.

Akhirnya acara makan malam ini pun selesai, Yun Jianyue mengantarkan Su Xu keluar, kemudian ia pun menghelakan napasnya dengan kuat.

Namun ketika ia membalikkan badan dan melihat Gu Zhishen sedang duduk di sofa ruang tamu dan mengobrol dengan ayahnya. Ia pun kembali gelisah, kenapa ia masih di sini? Apa ia bermaksud mau menginap di rumahnya?!

Meskipun Yun Xiaotian memiliki maksud tertentu, namun Gu Zhishen menolaknya dengan halus, sebelum pulang ia berkata, "Jianyue, antarkan aku keluar!"

"Aku..." Hati Yun Jianyue terkejut, ia tentu merasa kesal. Apalagi di hadapan orang tuanya, Gu Zhishen ingin memintanya untuk diantarkan keluar rumah.

"Yueyue, kamu wakili kami mengantarnya sebentar." Yun Xiaotian melihat putrinya menunjukkan ekspresi enggan, ia pun membuka mulut.

Karena ayahnya sudah membuka mulut, maka Yun Jianyue juga tidak memiliki alasan untuk menolaknya lagi. Ia dengan terpaksa hanya bisa mengantar Gu Zhishen keluar rumah.

Mobil Gu Zhishen diparkir cukup jauh dari rumah Yun Jianyue. Mereka berdua berjalan menuju mobil dengan Gu Zhishen yang ada di depannya. Yun Jianyue sendiri masih mengikutinya di belakang. Gu Zhishen melihat bayangan yang ada di jalanan ini, ia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Yun Jianyue hampir menabrak ke punggungnya, "Kenapa tiba-tiba berhenti?"

"Kamu sangat suka jalan di belakangku?" Gu Zhishen mengerutkan alis matanya.

"Aa?"

Sebelum Yun Jianyue merespon, Gu Zhishen sudah menggenggam tangannya dan memegangnya dengan erat, memintanya berjalan berdampingan dengan dirinya.

Yun Jianyue sangat takut hingga ia segera membalikkan kepala dan melihat ke belakangnya, sambil melakukan perlawan, "Lepaskan, cepat... akan ketahuan!"

"Kalau kamu tidak diam sekarang, aku akan menciummu di sini!" Gu Zhishen tidak suka bila Yun Jianyue begitu hati-hati. Hal itu membuatnya merasa dirinya sangat tidak layak dilihat orang lain.

Yun Jianyue takut Gu Zhishen benar-benar akan menciumnya di tempat seperti ini. Ia segera menutup erat kedua bibirnya dan diam. Ia pun dengan terpaksa mengikuti tarikan Gu Zhishen hingga masuk ke dalam mobil.

"Ng?"

Ia bukannya mau mengantarnya ke mobilnya? Kenapa ia juga ikut masuk ke dalam mobil?

Yun Jianyue belum sempat menanyakannya, tiba-tiba bibirnya sudah ditekan oleh sebuah kehalusan yang panas.