Chen Xiaoxiao mendorong pintu kamar mandi, Yun Jianyue berdiri terengah-engah di depan pintu hanya mengenakan sebuah handuk mandi. Ia mengerutkan alis matanya dan mengeluh, "Ibu, aku sedang mandi, kok langsung masuk begitu saja."
"Kamu sedang mandi kenapa aku tidak boleh masuk, aku ibumu bukan orang lain, waktu kecil kamu telanjangan saja aku pernah melihatnya."
Mata Chen Xiaoxiao sambil melirik ke dalam kamar mandi ketika ia berbicara, ia merasa bahwa di dalam kamar mandi ini tidak ada seorang pun selain Yun Jianyue.
Telinga Yun Jianyue segera memerah karena kata-kata ibunya. 'Aaargh Ibuku, kalau Anda tahu di dalam masih ada seorang pria, apa kamu masih bisa bilang begitu!'
"Ibu, sebenarnya apa yang ingin kamu tanyakan?" Sekarang ini sebaiknya ia membujuk dulu Chen Xiaoxiao turun ke lantai bawah, kalau ketahuan ibunya bahwa Gu Zhishen sedang berada di dalam kamar mandi ini, ia benar-benar akan terbunuh di tempat.
Chen Xiaoxiao seperti baru memikirkan sesuatu, ia tidak banyak berekspresi dan langsung menanyakan, "Aku mau tanya, kamu melihat Gu Zhishen? Aku mencarinya sekeliling rumah kita tidak ketemu."
"Tidak ada! Aku selalu di kamarku, mana mungkin tahu Gu Zhishen dimana! Coba ibu cari lagi di tempat lain!" Yun Jianyue ingin cepat-cepat mengusir ibunya dari kamarnya.
Chen Xiaoxiao berdiri di depan kamar mandi seperti sedang memikirkan sesuatu. Yun Jianyue sekarang sangat panik namun ia tidak boleh menunjukkannya, "Ibu, aku mau ganti baju dulu, kamu keluar dulu!"
"Baiklah." Chen Xiaoxiao dengan tidak berdaya melihat lagi ke Yun Jianyue, "Kamu juga cepat turun, masih ada tamu di bawah."
"Aku tahu, Ibu pergi mempersiapkannya saja dulu!" Yun Jianyue dengan senyuman manis mengantarnya pergi.
Chen Xiaoxiao menganggukkan kepala, melangkah dua langkah tiba-tiba menoleh lagi ke Yun Jianyue, ia merasa sepertinya ada yang aneh tetapi tidak tahu hal yang aneh.
Yun Jianyue berdiri di depan pintu kamar, tersenyum sambil melihat ibunya keluar dari kamarnya. Setelah menutup pintu kamar, ia baru tutup pintu kamar mandinya dan menghelakan napas lega yang panjang.
Gu Zhishen yang berdiri di sudut dinding samping pintu, matanya pas menyapu ke baju yang dilipat rapi yang terletak di atas wastafel. Celana kecil segitiga yang terletak di paling atas menggambarkan sebuah binatang kuning yang lucu, pada pipinya bahkan ada dua buah tahi lalat warna merah yang besar.
Jari tangan yang panjang sekali kait langsung mengait celana itu ke telapak tangannya, "Apa ini?"
Yun Jianyue melihat Gu Zhishen mengambil celana dalamnya, pipinya langsung memerah, berjalan menuju Gu Zhishen dan ingin mengambil kembali, "Kembalikan padaku!"
Dasar bajingan!
Apa dia tahu maksud dari kata malu? Masih berani menanyakan ke dirinya mengenai benda itu ketika tangannya masih mengambil celananya ini!
Lengan panjang Gu Zhishen mengulur ke atas, Yun Jianyue sama sekali tidak bisa mencapainya walaupun ia menjinjitkan kakinya. Gu Zhishen pun menundukkan kepalanya, mata yang dalam menatap ke matanya, "Kamu bilang dulu, apa ini?"
"Apanya yang apa?!" Yun Jianyue panik hingga keringatnya keluar, rona merah yang ada di pipinya menyebar ke lehernya. Sekarang kulit putih yang dilukiskan dengan warna merah terlihat sangat imut, "Mengenai barang itu, apa kamu tidak tahu!"
Kata "Celana dalam" ia sungguh tidak berani mengatakannya tepat di hadapannya.
"Yang aku maksud itu gambarnya!"
Gambar?
Yun Jianyue pun baru sadar mengenai hal yang ditanyakan Gu Zhishen. Dengan aneh ia melihat ke Gu Zhishen dan berkata, "Masa kecilmu kurang bahagia, kah? Masa tidak tahu Pikachu?"
"Pikachu?" Gu Zhishen mengulang nama itu sekali lagi, matanya juga melihat lagi ke celana itu, binatang kecil itu bernama Pikachu?
"Jangan lihat!" Yun Jianyue sekali lagi menutup matanya dengan panik.
Setelah mengetahui nama gambar itu, Gu Zhishen pun baru sadar kalau Yun Jianyue sedang malu-malu.
Sudut bibirnya mengait, ia pun tersenyum.
Wanita berumur 24 tahun masih mengenakan celana dalam kartun, seberapa polos anak ini ya.
Tidak lagi bermain dengannya, ia turunkan lengannya, Yun Jianyue segera mengambil celana dalamnya dari tangan Gu Zhishen dan menyembunyikannya di belakangnya, "Kamu cepat keluar, jangan sampai ibuku melihatmu!"
"Ng?" Matanya melihat ke Yun Jianyue, apa dia memberikan perintah kepadanya?
Yun Jianyue dengan tatapan yang kasihan melihat kepadanya, "Tolong, tolong!"
"Kata-kataku sudah kamu ingat?" Gu Zhishen bertanya dengan nada rendah, ia merasa bahwa usia Yun Jianyue masih terlalu kecil dan takut bila melupakannya.
Yun Jianyue terpaku di tempat. Di bawah tatapannya yang gelap dan dalam, ia pun mengingat kembali dan menganggukkan kepalanya terus menerus, "Aku akan merencanakan kesempatan dalam waktu yang singkat untuk memberitahukan kepada mereka bahwa aku sudah putus dengan Su Xu… dan… bilang, bilang kamu adalah suamiku!"
Kalimat terakhir Yun Jianyue mengatakannya dengan lemah.
Gu Zhishen melihat ke wajah Yun Jianyue yang polos dan halus, ia tahu bahwa usianya masih terlalu muda dan keberaniannya masih kecil. Namun, perubahan status dari kakak ipar menjadi suami memang agak besar, sehingga akan susah membuat seseorang untuk menerimanya. Yun Jianyue juga tidak seperti kakak perempuannya yang bersifat ganas dan tidak takut pada apapun. Mungkin dirinya tidak seharusnya terlalu memaksakannya, namun juga tidak bisa membiarkannya menjadi seekor burung unta terus.
Bagaimanapun mereka juga sudah menikah, ia juga hanya bisa berusaha membantunya menerima kenyataan ini.
Badan Gu Zhishen yang tinggi besar melangkah dua langkah mendekati Yun Jianyue, bayangan hitamnya dengan sepenuhnya menyelimutinya. Yun Jianyue masih menahan handuk mandinya dengan satu tangannya, sedangkan satu tangan lainnya sedang menggenggam celana dalamnya. Ia dengan waspada melihat ke Gu Zhishen, "Kamu mau..."
Kata-katanya terpotong oleh pelukan tiba-tiba dari Gu Zhishen, kedua lengan panjangnya dengan kuat memeluk badan Yun Jianyue dan tidak menyisakan sedikit celah sedikitpun.
Yun Jianyue diam membeku, tidak mengerti penyebab lelaki ini tiba-tiba bisa memeluk dirinya. Tetapi ia juga merasa saat di dalam pelukannya, ia bisa merasakan keamanan yang diberikannya.
Dada Gu Zhishen sangat kokoh, lebar dan hangat!
Gu Zhishen menolehkan bibirnya dan hampir menempel ke daun telinga Yun Jianyue, "Jianyue, kamu jangan takut, kamu adalah istriku. Apapun yang terjadi, ada aku yang menanggungnya untukmu."
Hembusan napas yang hangat meniup ke dalam telinganya, dan mengalir dari telinganya menuju ke hati kecilnya.
Hanya satu pernyataan yang diucapkan oleh Gu Zhishen, tetapi jantung Yun Jianyue mendebar dengan kencang tidak terkontrol.
Gu Zhishen memeluknya dengan erat kemudian melepaskannya. Ia kemudian keluar dari kamar Yun Jianyue.
Pintu kamar mandi terbuka, tatapan Yun Jianyue mengejar sosok Gu Zhishen yang tinggi itu. Pundak yang lebar, pinggang dan punggung yang kokoh, kaki panjang seperti idola korea, dan juga kaya serta berkuasa. Selain mulutnya yang sedikit jahat, emosinya yang sedikit besar, serta sifat yang suka memaksa, sebenarnya Gu Zhishen bisa dikategorikan sebagai pria yang sempurna.
Pria seperti ini, sekarang adalah suaminya.
Yun Jianyue terbenam dalam pemikirannya dan mulai menggigit jari tangannya, kemudian ia pun tidak menahan senyumannya.
Setelah mengenakan baju dan merapikan rambutnya, Yun Jianyue pun turun ke lantai bawah. Di ruangan bawah, ia sudah melihat Gu Zhishen sudah duduk di sofa melihat Yun Xiaotian dan Su Xu main catur.
Segala hal ini masih terlihat normal, sepertinya tidak mengungkit kecurigaan siapapun!
Gu Zhishen melihat Yun Jianyue turun, melirik ke arahnya kemudian alis matanya pun segera mengerut.
Su Xu juga melihat sosok Yun Jianyue, tatapannya dalam seketika tidak bisa bergeser dari tampilan Yun Jianyue.
Karena Yun Jianyue mengenakan sebuah rok suspender putih dengan cardigan renda berwarna merah muda, rok suspender menguraikan badan anggunnya, dan cardigan renda membuat kulitnya semakin putih yang ada di sekitar pundaknya. Ditambah lagi dengan rambutnya yang tidak diikat menyandar di bahu, terlihat begitu jernih dan polos namun juga seksi.
Yun Xiaotian menyadari tatapan kedua orang ini tertuju kepada putrinya, ia pun mendehamkan dua suara, "Yueyue, kamu ke kamarmu ganti baju lain."
"Kenapa?" Yun Jianyue tidak mengerti, biasanya ia juga memakai baju ini di rumah.
Baju ini dibelikan ayahnya ketika ia berbisnis luar kota. Ia dan kakaknya menerima masing-masing satu. Ayahnya pernah bilang bahwa mereka akan terlihat imut saat memakainya. Sayangnya, Sang Kakak justru merasa terlalu kekanak-kanakan dan menyimpannya di dalam lemari hingga tidak pernah memakainya. Meski demikian, Yun Jianyue lumayan suka dengan baju ini sehingga ia sering memakainya.
"Sudah, cepat pergi ganti baju!" Tatapan mata Yun Xiaotian ketika melihat ke Yun Jianyue dipenuhi dengan kesayangan.
"Oo, baiklah!" Meskipun Yun Jianyue tidak mengerti alasannya, tetapi ia tetap dengan patuh naik ke lantai dua untuk mengganti bajunya.
Tatapan Yun Xiaotian pun kembali ke arah Su Xu, Su Xu yang awalnya melihat Yun Jianyue kembali ke kamarnya untuk mengganti bajunya itu, dalam matanya terlihat jejak kekecewaan yang sulit untuk disembunyikan. Kemudian tatapan Yun Xiaotian mengarah ke Gu Zhishen, tatapan mereka yang bertemu di udara ini seperti memiliki pemahaman yang sama secara alami. Keduanya seakan mengerti tanpa perlu mengatakannya secara langsung.
Mata yang melihat ke Yun Xiaotian bagaikan sedang mengatakan, "Ayah mertua, good job!"
Ya, istri kecilnya, pemandangan yang begitu indah, mana boleh dilihat oleh orang lain!