Shen Cheng menyipitkan matanya saat melihat kerumunan orang yang mulai ribut. Kemudian ia tersadar dan memaki dirinya sendiri, Tidak melarikan diri? Bodoh! Pulang ke rumah!
Saat perhatian semua orang masih tertuju pada Shi Yu, sosok mungil Shen Cheng melintas dengan cepat dan bergabung dengan kegelapan. Ketika perhatian semua orang kembali pada korban kejadian ini, mereka baru menyadari bahwa nona itu sudah menghilang. Kerumunan yang ribut itu juga akhirnya bubar.
Sementara itu, benar-benar makin banyak yang membantu Nona Shen yang diganggu. Setelah 10 menit, foto Shi Yu muncul di situs-situs medsos besar dengan deskripsi: "Lelaki murahan menempel pada pihak ketiga! Dasar sampah!"
Awalnya, semua orang mengira bahwa pria sampah ini akan menjadi populer. Namun, tidak ada yang mengira bahwa foto-foto itu dihapus bersih bahkan hanya dalam satu menit. Akun-akun yang mengunggah foto itu juga langsung diblokir.
Malam semakin diselimuti kegelapan yang aneh. Shi Yu duduk di kursi panjang di samping kaca jendela sambil menyipitkan matanya. Tangannya yang ramping pelan-pelan menggoyang gelas hingga anggur di dalam gelas itu bergoyang. Es batu saling bertabrakan satu sama lain dan membuat suara yang aneh.
Ini adalah anggur kelas atas, yakni vodka. Gelas demi gelas cairan bening itu mengalir masuk ke perut Shi Yu, tapi ia tidak mabuk sama sekali. Namun, ia malah menjadi lebih sadar daripada sebelumnya. Tatapan matanya tidak cocok dengan suasana sunyi seperti ini, seakan ada aura aneh yang mengalir di udara. Tiba-tiba, ia mengepalkan tangannya hingga gelas anggur kristal di tangannya hancur dan mengeluarkan suara yang garing. Mata dalamnya yang kejam dan dingin menyembunyikan sesuatu yang lebih dari sekadar kemarahan. Malam ini Shen Cheng sangat tidak patuh dan hal itu membuat Shi Yu sangat marah.
———
Begitu Shen Cheng pulang ke rumah, Shen Zhongming melangkah menghampirinya dengan wajah gembira dan bertanya, "Gadis kecil, apakah malam ini kamu mendapatkan sesuatu?"
Shen Cheng pergi dan duduk di sofa, menutup mata, lalu menggosok sudut matanya dengan sangat lelah. Shen Zhongming melihat ekspresi aneh putrinya dan kegembiraannya malah membuncah, "Gadis kecil, apakah kamu disukai seorang pria tampan?"
Shen Cheng membuka matanya dan menjawab dengan kesal, "Adanya pria jelek!"
Shen Zhongming membeku, lalu dengan cepat berkata, "Kalau begitu, tidak boleh! Gadis kecil kami cantik bagaikan bunga. Mana bisa berpacaran dengan seorang pria jelek? Bagaimanapun juga, gadis kecil kami harus menikahi orang kaya yang mempunyai rumah dan mobil!"
Shen Cheng langsung marah saat mendengar Shen Zhongming menyebutkan 'orang kaya', lalu menegur, "Awas!" Lalu, ia menggerutu dalam hati, Ayah, si hantu judi ini, selalu mengatakan hal yang tidak boleh dikatakan dan belum tentu bisa mengatakan apapun yang baik, tapi malah menyebut orang kaya?
Begitu Shen Cheng marah, Shen Zhongming baru menyadari sesuatu. Setelah ragu-ragu sejenak, ia bertanya, "Gadis kecil, apakah kamu masih memikirkan tentang pria yang meninggalkan cintamu itu? Selama beberapa tahun ini kamu enggan mencari pacar, apakah kamu masih sedang menunggunya?"
Shen Cheng menutup matanya lagi dan tidak mengatakan sepatah katapun. Karena ia tidak berbicara, Shen Zhongming memindahkan sebuah bangku ke depan putrinya. Kemudian, ia memulai diskusi panjang dengan Shen, "Gadis kecil, dulu keluarga itu memandangmu rendah karena mereka buta. Kamu tidak perlu gelisah untuk begitu lama. Pada saat itu, kamu masih berumur berapa? Mana bisa mengerti apa itu cinta sebenarnya? Jika ada sesuatu yang harus dilupakan, langsung dilupakan saja!"
Shen Cheng diam tak menjawab, sementara Shen Zhongming melanjutkan, "Dan juga, baru-baru ini banyak teman lama Ayah yang berebut untuk menjodohkanmu dengan anak mereka! Ayah beritahu, sepuluh dari delapan adalah orang kaya! Hanya karena satu pohon, kamu tidak boleh menyerah pada seluruh hutan. Mengerti tidak? Jika ada waktu, temani Ayah untuk pergi kencan buta! Mumpung masih muda, cepatlah menikah… Dengan begitu, hati Ayah juga tenang!"
Semakin diskusi ditarik semakin jauh, semakin Shen Zhongming bicara semakin keterlaluan. Shen Cheng tidak tahan lagi mendengarnya lagi. Ia langsung membuka matanya yang penuh amarah. Ayahnya terus membicarakan tentang cinta sepanjang hari dan ingin menyuruhnya pergi kencan buta!