Chereads / Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 24 - Mu Bai Mabuk

Chapter 24 - Mu Bai Mabuk

Shi Yu mengambil gelas anggur tanpa bicara dan langsung meminumnya. Mu Bai yang di samping mengangkat bibirnya dan menuangkan segelas lagi untuk Shi Yu, "Mungkin kurang segelas dari saya."

Setelah Shi Yu berkali-kali menenggak beberapa gelas anggur, barulah Mu Bai dan Tang Yan melepaskannya. "Budak kecil ini. Kapan kamu pulang ke Tiongkok?" tanya Shi Yu sambil menyipitkan sepasang mata hitamnya yang menawan, lalu menggoyangkan gelas anggur itu dengan ketampanannya yang luar biasa.

"Aku sudah kembali selama tiga hari," jawab Mu Bai sambil menyesap anggur dengan sedikit bosan. Lalu, ia berkata dengan kesal, "Aku kali ini terkena masalah…"

"Kamu juga terkena masalah?" Tang Yan tersenyum cerah, "Kamu jangan berbohong pada kami!"

"Awalnya aku mau kembali pada akhir tahun baru, tapi Ayahku justru memaksaku kembali untuk kencan buta," Mu Bai menjadi sedikit kesal saat mengatakan ini, "Kalian lihat! Aku seorang pria dewasa dan dipaksa pergi kencan buta. Bukankah itu terdengar seperti lelucon?"

"Kamu memang terlalu seperti pria dewasa," komentar Shi Yu. Ia sekilas melihat Mu Bai dingin dengan tatapan dalam yang memandang rendah.

"Aku setuju dengan itu," Tang Yan menyahuti pembicaraan mereka dan mengatakan yang tidak harus dikatakan, "Empat tahun lalu, ketika kamu ke luar negeri dan meninggalkan orang itu, kamu tidak ragu sama sekali! Sikap yang bebas dan menggampangkan seperti itu, mana bisa disebut pria dewasa? Yang seperti itu seharusnya adalah Big Bos!"

"Sialan kamu!" protes Mu Bai dengan kesal, "Kalian tidak ada yang serius!"

"Soal masalah ini, jangan berharap pada kami untuk membantumu. Cari solusi sendiri saja," kata Shi Yu tanpa meninggalkan ruang apapun untuk Mu Bai.

Mu Bai tidak berbicara lagi. Lalu, ia menuangkan anggur untuk dirinya sendiri dan mulai minum anggur. Ketika ia sedikit mabuk, muncul sebuah wajah mungil yang cantik dan menawan dalam benaknya. Ia merasa sangat tercengang dalam hati. Ia pun tidak berbicara lagi dan terus menegak segelas demi segelas anggur.

Tang Yan dan Shi Yu hanya melihat Mu Bai yang menggunakan anggur untuk menghilangkan kesedihannya dan tidak mempedulikannya. Namun, Tang Yan tiba-tiba teringat sesuatu. Ia lalu menoleh pada melihat Shi Yu, tersenyum misterius, dan bertanya, "Wanita yang waktu itu, lumayan bagus…"

Saat Shi Yu mendengar itu, wajahnya menggelap dan ia memperingatkan, "Tang Yan, kamu sebaiknya melupakan soal hari itu!"

Tang Yan menahan tawanya. "Bukannya malam itu kamu ingin melepas keperjakaanmu? Bukan masalah besar! Jika pakar bisnis yang kuat sepertimu benar-benar masih perawan, orang lain akan menertawaimu sampai giginya lepas!" 

Mata Shi Yu semakin dan semakin dingin. Tatapannya memancarkan niat membunuh yang kuat. "Tang... Yan!"

Shi Yu melayangkan satu pukulan dan Tang Yan tidak sempat menghindarinya. Wajah tampannya langsung cedera dalam sekejap, lalu muncul memar besar di wajahnya dan keluar darah. Tang Yan menyeringai, lalu berteriak dengan marah, "Shi Yu, kamu punya tendensi untuk bertindak kasar!"

Saat Tang Yan baru menyelesaikan kata-katanya, Shi Yu kembali melayangkan satu pukulan lagi. Untungnya Tang Yan cerdik sehingga ia bisa menghindar dengan memiringkan badan ke samping. Sebuah cahaya dingin memancar dari mata Shi Yu, seakan ingin menghancurkan Tang Yan yang berada di depannya. Tang Yan langsung pergi dan menghindar Tang Yan agar wajahnya tidak semakin hancur.

Shi Yu menyipitkan matanya yang dalam, lalu memegang gelas anggurnya dan duduk di sofa dengan malas. Ia merasa sakit kepala. Tang Yan malah meninggalkan Mu Bai si hantu mabuk ini padanya. Jika lain kali Shi Yu menangkap Tang Yan si bajingan itu, ia akan melumpuhkannya.

Shi Yu melihat Mu Bai yang berbaring di meja dan tidak bergerak seperti mayat. Lalu, ia mengangkat alisnya yang tampan dan menggerutu dalam hati, Mu Bai ini juga tidak tahu dia minum berapa banyak?! Shi Yu sudah sangat sakit kepala, tapi ia masih harus membawa Mu Bai keluar dari bar.

Sopir yang terus menunggu di luar sangat lelah, tapi tidak berani tidur. Kadang-kadang, ketika tidak bisa menahannya lagi, sopir itu memejamkan matanya hanya untuk semenit. Ia baru saja tidur sebentar dan ketika ia mengangkat kepala, kebetulan ia melihat Shi Yu yang membawa Mu Bai dan datang ke arahnya. Ia pun cepat-cepat turun dari mobil dan membantunya. "Tuan, ini, ini bukannya Tuan Mu Bai? Mengapa mabuk sampai seperti ini?" tanya sopir itu.