Chereads / Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 25 - Teleponmu Luar Biasa Anti Air

Chapter 25 - Teleponmu Luar Biasa Anti Air

Sopir itu adalah sopir lama di keluarga Shi. Semenjak Shi Yu masih kecil, sopir itu yang selalu mengantarnya. Selain Shi Yu, ia masih mengenal Mu Bai dan Tang Yan Meskipun Mu Bai ke luar negeri selama 4 tahun, sopir sudah bisa mengenalnya hanya dengan melihat sekilas. Ia pun segera membawa Mu Bai masuk ke mobil.

"Antar dia kembali," kata Shi Yu sambil menutup pintu mobil. Ia tidak berencana naik mobil.

"Bagaimana dengan Tuan?" tanya sopir yang sejenak ragu, "Kika tidak, saya panggil satu mobil lagi untuk datang mengantar Tuan. Sudah begitu malam…"

"Tidak perlu."

"Tapi…"

Shi Yu tidak memberi sopir kesempatan untuk menyelesaikan kata-katanya karena ia langsung berbalik dan pergi. Sopir menoleh dan melihat Mu Bai yang mabuk dan tidak sadarkan diri di kursi belakang. Ia hanya bisa menyalakan mesin dan segera membawa mobil pergi. Sudah pukul 10 malam dan di sekitar begitu gelap.

———

Malam ini, Shen Cheng sepertinya insomnia. Ia berbaring dan terus berbolak-balik di tempat tidur. Bagaimanapun, ia tidak bisa tidur. Akhirnya, ia bangkit dari tempat tidur, berjalan ke tepi jendela, dan membuka jendela. Angin kencang berhembus masuk dan meniup rambutnya yang panjang hingga membawa sedikit pesona yang misterius. Shen Cheng bersandar di tepi jendela sambil menyipitkan matanya. Tiba-tiba terlintas ingatan dari 4 tahun yang lalu dalam pikirannya.

"Cheng Zi, tunggu sampai kita cukup umur untuk menikah. Akankah kamu menikah denganku?"

"Kamu tebak."

"Aku tebak kamu akan menikahiku. Mana mungkin kamu enggan untuk menikah denganku?"

"Mungkin…" 

Pada saat itu, Shen Cheng masih berumur 16 tahun dan Mu Bai berumur 20 tahun.

"Shen Cheng, kamu orang kampungan. Pulanglah ke rumah untuk mengambil kaca dan lihat bagaimana dirimu! Kamu baru berumur berapa, sudah bisa keluar menggoda lelaki? Kamu benar-benar tidak tahu malu!"

"Aku tidak menggoda anakmu."

"Tidak menggoda? Kamu sedang bercanda, ya? Kamu menempel pada anakku sepanjang hari, bahkan membuatnya tidak ingin keluar negeri! Kamu benar-benar adalah petaka!"

"....."

"Ini 50.000 Yuan. Ambil dan pergi! Jangan menempel pada anakku lagi!"

"Aku tidak mau."

"Tidak mau, ya? Kalau begitu, kamu tunggu!"

"....."

"Percikan air ini akan membuatmu ingat bahwa kamu tidak layak untuk anakku!"

"Hiks… Hiks..."

"Kamu tidak perlu berpura-pura memelas. Anakku besok akan ke luar negeri dan tidak perlu lagi melihatmu seumur hidup!"

Saat itu, Shen Cheng berumur 17 tahun dan Mu Bai berumur 21 tahun. Di hari itu juga, ia ditinggalkan. Tanpa sadar, muncul sebuah senyuman yang cantik di bibirnya.

Kesialan seperti apa cinta pertama ini? Enyah saja ke neraka!! Shen Cheng membuka matanya dan tiba-tiba mengerutkan alisnya. Sial!

Di lantai bawah di samping pohon sycamore, berdiri seorang pria yang begitu sempurna yang bahkan membuat Tuhan cemburu. Jika bukan si bajingan itu, siapa lagi? Pria itu mengangkat kepalanya dan memandang ke arah jendela Shen Cheng. Sudut bibir pria itu terangkat hingga menyunggingkan senyuman ringan yang penuh makna dan membuat orang tidak bisa menebaknya. Begitu melihat wajah itu, Shen Cheng sangat ingin merobeknya untuk dijadikan makanan anjing.

Byur…!!!

Setelah 30 detik, ada air yang mengguyur kepala Shi Yu hingga seluruh tubuhku basah kuyup. Air mengalir turun dari rahangnya yang ramping dan tidak perlu ditebak lagi betapa memalukannya itu. Senyuman di bibirnya menjadi kaku dan wajahnya yang tampan menjadi suram.

Shen Cheng tertawa terbahak-bahak di lantai atas. Shi Yu melihat Shen Cheng dan matanya yang dalam sekilas memancarkan aura dingin. Menyiram air pada Shi Yu? Benar-benar terasa memuaskan!

"Ekhm!" Shen Cheng berdeham dan akhirnya menahan tawanya. Ia memanjat dan duduk di ambang jendela, lalu menundukkan kepalanya untuk melihat ke bawah dan melemparkan sebuah pandangan provokatif pada Shi Yu. Ia benar-benar memprovokasi secara terang-terangan.

"Shen! Cheng!"

Aura yang berbahaya memancar dari seluruh sosok Shi Yu hingga membuatnya tampak mengerikan seperti asura yang di neraka. Shen Cheng mengangkat alisnya, dengan ekspresi wajah tidak setuju. Shi Yu memandangnya dengan dingin, lalu bibirnya yang tipis bergerak dan berkata, "Kamu sebaiknya membakar dupa dan berdoa bahwa dirimu tidak akan dicincang untuk dijadikan makanan serigala!"

Setelah Shi Yu berkata begitu, ia mengeluarkan telepon dan menelepon seseorang. Shen Cheng berdecih dan membatin, Kamu kaya. Teleponmu anti air. Luar biasa, ya? Kemudian, ia bersenandung sambil menarik tirai jendela.