Brak—
Brak! Brak!
Terdengar suara bantingan pintu. Shen Cheng cepat-cepat keluar dari kamar untuk memeriksa. Tadi ia melihat bahwa kondisi masih baik, tapi ia langsung terkejut saat melihatnya sekali lagi. Pintu rumah yang awalnya masih bagus sekarang sudah penuh dengan lubang. Entah berapa banyak orang sedang menggunakan palang baja dan berbagai senjata untuk membongkar dan membanting pintu dari luar.
Shen Cheng keluar dari kamar setelah mendengar suara itu dan wajahnya langsung menggelap. Setelah 10 detik, orang di luar menghancurkan pintu dan masuk. Sepuluh orang berpakaian hitam mengelilingi seorang pria berjas hitam yang seluruh tubuhnya basah kuyup dari atas sampai bawah. Pria itu seperti asura yang keluar dari neraka. Ia mengangkat tangannya dan melangkah, bahkan tatapannya memancarkan aura membunuh.
"Kamu siapa sampai berani menghancurkan pintu kami di tengah malam?"
Shen Zhongmin melihat pintu yang hancur dan hatinya ikut hancur. Bagaimanapun juga, sebuah pintu bisa menghabiskan 500 atau 600 Yuan…
Shi Yu tidak berbicara dan hanya berjalan mendekat dengan ekspresi dinginnya, sementara orang-orang berpakaian hitam juga mengikutinya. Suasana seperti ini, membuat Shen Zhongming menyadari ada sesuatu yang salah, "Kamu sebenarnya…"
Sebelum Shen Zhongming menyelesaikan kata-katanya, Shen Cheng meraih tangannya dan menariknya ke belakang. "Hantu jJudi, cepat kembali ke kamar!" kata Shen Cheng, lalu langsung mendorong ayahnya ke kamar dan mengunci pintunya.
Shen Zhongming benar-benar bingung karena didorong kembali ke kamar seperti ini. Ia ingin membuka pintu, tapi kemudian ia mendapati bahwa pintu malah dikunci dari luar. "Gadis kecil, buka pintu! Gadis kecil, buka pintunya sekarang! Gadis kecil! Gadis kecil…!" teriak Shen Zhongming. Ia sangat cemas dan khawatir akan terjadi apa-apa pada Shen Cheng.
"Diam! Tidurlah!" seru suara yang jelas dan jernih. Shen Zhongming pun menjadi diam.
Shi Yu mengangkat alisnya, mengangkat tangannya, dan memberi tanda pada semua orang di sampingnya untuk mundur. Shen Cheng mengangkat alisnya dan maa dalamnya menatap Shi Yu dengan tatapan merendahkan. "Bajingan, menggunakan kekuasaanmu untuk mengganggu orang," cibir Shen Cheng sambil menggertakkan giginya. Ia sangat ingin menampar pria di depannya ini.
"Menggunakan kekuasaan untuk mengganggu orang?" Shi Yu mengangkat alisnya dan bibirnya tersenyum dalam, "Tadi sebenarnya siapa yang menggunakan kekuasaan untuk mengganggu orang?" Shi Yu balik bertanya. Tetesan air mengalir dari rambutnya dan pria itu jelas terlihat memalukan. Namun, ia masih tetap tampan sampai bisa membuat orang merasa terkesa.
Shen Cheng sedikit marah dan membalas, "Jika aku dibilang menggunakan kekuasaan untuk mengganggu orang, kalau begitu kamu melanggar hukum dan aturan! Kamu pikir aku tidak berani menuntutmu karena menerobos ke dalam rumah orang secara ilegal?"
Shi Yu mengangkat bibirnya. Matanya yang dalam berkilat-kilat jahil, penuh dengan niat untuk bermain-main. "Hm? Ingat, tambahkan satu lagi. Pelecehan seksual."
Shen Cheng kehilangan kata-kata, namun dalam hati ia merutuk, Dia masih bisa bertingkah lebih tidak tahu malu?! Shen Cheng menatap Shi Yu dengan dingin dan tidak ingin membicarakan sepatah kata pun dengan pria itu. Jika bukan karena takut mengganggu tetangga, ia pasti sudah mengambil sapu untuk mengusir dewa menyebalkan ini. Mana bisa ia membiarkan Shi Yu untuk bicara omong kosong di sini?
Shi Yu melihat Shen Cheng di depannya dan tidak mempedulikannya. Lalu, Shen Cheng sendiri maju untuk memperbaiki pintu yang rusak. Shi Yu mengerutkan kening, melangkah ke sana, dan kakinya yang ramping segera menginjak pintu yang rusak itu untuk menghentikan tindakan Shen Cheng. Shen Cheng meledak marah dan menyentak, "Bajingan, kamu sebenarnya sudah cukup belum!"
Shi Yu mengangkat bibirnya. Jelas ia sedang tersenyum, tapi senyumannya memancarkan aura dingin dari telapak kakinya sampai ke hatinya.
"Namaku bukan bajingan. Namaku Shi Yu," kata Shi Yu sambil tiba-tiba membungkuk. Ia menggunakan tangan besarnya dan mencubit rahang Shen Cheng, "Dengarkan dengan jelas. Namaku Shi Yu."
Kekuatan Shi Yu sangat besar, seolah-olah bisa menghancurkan tulang Shen Cheng hanya dengan mengepalkan tangan dengan ringan. Meskipun Shen Cheng merasa sakit, ia tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia terus menatap Shi Yu dengan sepasang matanya yang tajam dan dengan keras kepala. Shi Yu mengendurkan tangannya, lalu menggerakkan bibirnya yang tipis dan berkata, "Ingat, Shi Yu!"