Chereads / Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 23 - Jangan Menjadi Terlalu Sempurna

Chapter 23 - Jangan Menjadi Terlalu Sempurna

"Hantu judi sialan! Sebaiknya kamu kurang-kurangi mengatur masalahku!"

Mata Shen Cheng sekilas memancarkan kilat yang jahat dan wajah mungilnya yang lembut ditutupi oleh aura dingin. Shen Zhongming masih benar-benar berani menyebutkan hal seperti ini?

Jika empat tahun lalu Shen Zhongming tidak mabuk dan menggila hingga berlari ke rumah seseorang dan berteriak-teriak, apakah wanita kaya bermantel bulu itu akan muncul di depan pintu rumah mereka dan melemparkan setumpuk uang ke wajah Shen Cheng lalu pergi begitu saja? Jika bukan karena Shen Zhongming yang tiba-tiba impulsif dan memberi peluang, wanita kaya itu tidak akan memercikkan air dingin ke Shen Cheng dari lantai atas! Jika bukan karena Shen Zhongming yang berinisiatif mendorong Shen Cheng pada Mu Bai, apakah wanita kaya itu akan mengatai Shen Cheng orang kampungan, tidak tahu malu, dan wanita licik di depan semua orang? 

Wajah Shen Cheng menjadi semakin menggelap. Hanya dengan melihat sekilas, Shen Zhongming sudah tahu ini adalah tanda-tanda bahwa putrinya akan segera meledak. "Baik, baik, baik! Aku tidak akan mengaturnya! Aku tidak akan mengatur apapun!"

Shen Zhongming tersenyum cerah, lalu memindah bangkunya mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak tertentu dari Shen Cheng. Shen Zhongming yang bertingkah seperti ini malah membuat Shen Cheng semakin marah, "Aku benar-benar tidak tahu apakah aku pernah menggali kuburan leluhurmu di kehidupan sebelumnya!"

Shen Cheng merasa bahwa bertemu dengan ayah yang gila seperti ini benar-benar tragis. Ia segera berbalik dan kembali ke kamar, membuka pintu dengan keras, lalu membanting pintu dengan lebih keras lagi. Seluruh tubuh Shen Zhongming gemetar melihat benda yang pintu hampir hancur itu. Ia menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya dan menghela napas panjang. Ia berani jamin bahwa tidak lebih dari lima kali, pintu itu pasti akan hancur. Pasti!

———

Shi Yu masih duduk di kursinya di kantor Presiden Grup Dijing meskipun malam sudah larut. Ia menyipitkan mata, lalu menggosok matanya yang sakit dan dahinya yang berkerut tampak menunjukkan sedikit kelelahan.

Kring…

Telepon berdering. Shi Yu mengerutkan kening, lalu mengulurkan tangan dan menekan satu tombol.

"Presiden, akan ada rapat di bar dalam setengah jam. Apakah saya perlu mengaturnya untuk Tuan?" tanya sekretaris. Terdengar keheningan untuk waktu yang lama sebelum Shi Yu menanggapi dengan berdeham ringan. Kemudian, baru sekretaris menjawab dengan hati-hati, "Baik, Presiden."

Setelah itu, sekretaris secara cepat mengatur segalanya dengan baik. Sopir juga sudah menunggu di lantai bawah. Shi Yu menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan, kemudian meninggalkan kantornya.

Mobil melaju sepanjang perjalanan dan berhenti di luar sebuah bar. Sopir membuka pintu belakang, lalu mundur ke satu sisi dengan hormat. Shi Yu turun mobil dengan mata yang sedikit menyipit sambil merapikan kerah. Gerakan ini jelas sederhana, tapi membuat Shi Yu memancarkan aura seksi dan menawan. Ketampanannya membuat orang iri. Saat ia melangkah lebar ke dalam bar, sosoknya menarik perhatian banyak pria dan wanita.

"Hei! Lelaki tampan malam ini lumayan banyak!"

"Iya, tadi ada dua yang masuk. Sekarang datang satu lagi yang luar biasa! Masih ingin membiarkan orang hidup atau tidak?"

"Ngomong-ngomong, orang ini tampak sedikit akrab?"

"Sudahlah! Jangan langsung bilang akrab saat melihat lelaki tampan! Kamu tidak bisa menahan diri dan masih mencari alasan yang tidak relevan…"

"Cih! Kamu berani bilang kamu tidak melihatnya?"

Munculnya Shi Yu membuat gadis-gadis yang minum di meja bar menggila. Mereka sepertinya tidak bisa menahan diri sama sekali jika melihat pria tampan.

"Oh! Tampan sekali!"

Seseorang mengeluarkan suara kaget yang berlebihan, "Ya, Tuhan! Pria tampan, jangan menjadi terlalu sempurna!"

Shi Yu tampaknya telah terbiasa menghadapi antusiasme seperti ini. Wajahnya dingin dan tajam seperti pisau tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali. Ia mengikuti seorang manajer yang menganggukkan kepala dan pinggangnya sambil menunjukkan arah. Shi Yu berjalan ke ruang VIP dengan aura yang kuat.

Saat Shi Yu baru saja muncul, Mu Bai tidak bisa untuk tidak mengejeknya, "Bos Shi, apakah Bos tidak akan nyaman jika tidak terlambat untuk satu atau dua jam?"

"Bukannya begitu?" Tang Yan membantu dengan menyahut sambil menuangkan segelas anggur untuk Shi Yu, "HukumanNYA minum segelas anggur dulu, baru bicara."