Chereads / Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 3 - Puas, Adikmu!

Chapter 3 - Puas, Adikmu!

Shen Cheng mengenakan pakaian yang begitu sembarangan dan berkeliaran di jalanan ketika malam sudah larut. Selain itu, ia begitu cantik sehingga para pria yang melihatnya juga tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya lagi beberapa kali. Sangat jelas, ia menjadi target sekelompok pemabuk itu.

Begitu Shen Cheng melihat sekelompok orang itu kompak mendekatinya, ia segera pergi menjauh. Sayangnya, kelompok itu terdiri dari banyak orang sehingga mereka bisa dengan cepat menghalangi jalannya. Ia mengerutkan kening dan mundur selangkah dengan waspada, kemudian hendak berbalik. Namun, sekelompok pemabuk itu tidak membiarkannya pergi. Mereka segera berpencar dan mengepung Shen Cheng di tengah. Mata vulgar mereka tidak berhenti melihatnya dari atas ke bawah.

"Gadis, berapa harga untuk satu malam?" salah satu pria yang terlihat sangat jelek tertawa dengan ekspresi mesum sambil menatap bagian dada Shen Cheng, "Menemani kakak-kakak untuk bermain-main, tidak akan merugikanmu, hah!"

Ekspresi Shen Cheng mendadak kaku dan ia sedikit mengerutkan kening. Namun, ia tidak berbicara karena sedang mencari celah dan kesempatan untuk melarikan diri. 

"Wah… Dia bisu!" Pria itu tertawa terbahak-bahak, "Bisu juga tidak masalah. Dia terlihat begitu putih dan cantik. Hanya dengan melihat sekilas pun sudah terasa puas!"

Sambil berbicara, tangan gemuk dan besar meraih tangan Shen Cheng lalu menariknya ke dalam pelukan. Melihat tubuh jijik pria itu sudah mau menempel ke tubuhnya, Shen Cheng mengangkat kaki dengan cemas dan menendang selangkangan pria itu kuat-kuat, "Puas adikmu!"

Begitu ditendang Shen Cheng, wajah pria itu berubah menjadi hijau. Ia segera melepaskan tangan Sen Cheng, lalu menutupi selangkangannya sambil berteriak kesakitan. Shen Cheng mengambil kesempatan ini untuk berbalik dan berlari. Pria yang ditendang masih menutupi selangkangannya dengan rasa sakit dan rasa malu, lalu ia berseru lantang dengan marah, "Saudara-saudara sekalian, tangkap kembali perempuan itu! Dia keluar di jalanan malam-malam. Lihat aku tidak memuaskan dia!"

Awalnya hanya satu pemabuk yang berani menyentuh Shen Cheng. Namun, sekarang ia sudah menjadi target sehingga beberapa pemabuk segera mengejarnya. Karena terlalu malam, tidak ada seorangpun di jalanan dan tidak ada yang menghalangi Shen Cheng sama sekali. Bahkan, ia sudah lupa bahwa ia keluar rumah untuk membeli pembalut karena. Kini berlari kembali ke arah rumah. Namun, saat ia menoleh, ia melihat beberapa pemabuk itu mengejarnya dengan cepat dan terus mengikutinya dari belakang.

"Se..."

Suara nyaring rem mobil menembus keheningan langit malam. Sebuah mobil mewah berhenti di depan Shen Cheng dan begitu jendela mobil diturunkan, tampak lelaki di kursi belakang yang berwajah tampan dan dingin seperti makhluk gaib dari neraka. Pria itu melihat Shen Cheng yang terengah-engah dengan sedikit tertarik, lalu melihat beberapa pemabuk yang mengejar gadis itu. Ia langsung mengerti situasi Shen Cheng dan berkata, "Naik."

Suara Shi Yu dingin seperti es, seolah bisa membekukan semua yang ada di sekitarnya. Sopir cepat-cepat turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil, bahkan berkata pada Shen Cheng dengan hormat, "Nona, silahkan masuk ke mobil."

Shen Cheng berdiri di tempat dan benar-benar tidak mendapat kesan baik sama sekali dari wajah tampan itu. Ia masih ingat bahwa itu adalah wajah yang dua kali ditamparnya. Lima meter, tiga meter, dua meter, satu meter… Beberapa pemabuk itu benar-benar nekat dan dalam sekejap mata, ia langsung terkejar. Situasi Shen Cheng sekarang seakan terjebak di tengah dengan serigala di depan dan harimau di belakang.

"Naik ke mobil!" Shi Yu berbicara sekali lagi. Nadanya jelas lebih dominasi daripada sebelumnya.

"Perempuan busuk, lihat! Aku akan membunuhmu hari ini. Sial!" Pria yang ditendang Sen Cheng sampai hampir mati mulai menggila dan terus bergegas maju.

Shen Cheng tetap bertahan di tempatnya. Bagaimanapun juga, ia tidak mau naik mobil Shi Yu. Saat ia mengangkat kaki dan hendak melangkah pergi, pergelangan tangan rampingnya justru digenggam erat oleh seseorang. Telapak tangan pria itu cukup besar dan suhu panasnya seakan cukup untuk membakar gadis itu menjadi debu. Di detik berikutnya, kaki Shen Cheng tak lagi menapak di tanah karena Shi Yu telah memeluknya dan kemudian memasukkannya ke kursi belakang mobil dengan paksa.