Chereads / Orang-orang Terpilih / Chapter 5 - Tidak Hanya Dia

Chapter 5 - Tidak Hanya Dia

Lalu 2 orang itu berdiri dan mendekat kepada Dayan,"Halo dayan, kau orang yang baru menjadi orang terpilih," Dayan kebingungan bagaimana dia bisa tau namanya.

"B,bagaimana bisa kau tahu namaku?, dan apa maksudnya menjadi orang yang terpilih,?" orang asing itu menjelaskan kepada dayan apa yang dimaksudnya itu.

"Tentu saja aku tahu nama kau karena kau sama denganku orang yang terpilih, tapi keberadaan kau jauh lebih spesial dari kami,"

Dayan menyela pembicaraan orang itu,"apa maksudnya keberadaanku lebih spesial dari kalian?," Lalu orang asing itu menjelaskan lebih dalam lagi.

Bahwa dayan adalah anak ramalan yang tertulis di buku kuno bahwa suatu hari nanti akan ada seseorang yang akan menyelamatkan dunia ini dari kejahatan dan kalian orang orang terpilih akan merasakan kekuatannya yang sangat besar.

Karena, dia jauh lebih spesial dari dia. Lalu sebelum orang itu pergi, ia hendak mengatakan,"Hei kau dayan, kau harus selalu berlatih agar bisa menjadi lebih kuat dibanding siapa pun.

Dayan sangat bingung apa yang di katakannya tentu saja ia sangat bingung karena ini hal yang mustahil. Tetapi terjadi pada diri dayan, karena baru pertama kali dayan merasakan seperti ini.

Pantas saja ia merasakan kebingungan, karena dia yang dulu hanya seorang pecundang, dan copet. seketika ia berubah sangat jauh menjadi orang baik.

Seperti dunia impian anak-anak, yang bisa mengeluarkan berbagai kekuatan dari tubuhnya, biasanya anak-anak mengimpikan ini.

Mulai esok hari dayan berlatih keras mencoba apa saja kekuatan yang ia miliki. Ia mencoba kekuatan jarak jauh yang saat itu mengejar jambret, yaitu api.

Lama-lama apinya semakin besar dan makin panas. Tiba-tiba saat ia berlatih datang salah satu dari orang asing kemarin, dengan wajah keheranan, dan hendak mengatakan sesuatu.

"HEI HEI APA YANG KAU LAKUKAN," bentaknya, lantas saja dayan kebingunan karena dia yang menyuruhnya berlatih kemarin.

"Bukan kah tadi kau bilang kalau aku harus berlatih untuk menjadi lebih kuat dari siapa pun?," orang asing itu memegang pundak dayan.

"Bukan begini cara mu berlatih tau," Dayan kebingungan apa yang ia maksud,"Lalu bagaimana cara ku berlatih dengan benar apa cara ku salah?,".

Orang asing itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan menghela nafas,"fuuh, caramu memang benar tetapi kau perlu membuat ruang untuk berlatih,"

"Apa yang kau maksud itu ruang virtual?," orang asing itu tersenyum,"ya kau benar sekali, dan perkenalkan namaku helvin, dan yang saat itu temanku nozi,"

"Ok salam kenal ya, lalu bagaimana cara ku untuk membuat ruang virtual itu," Helvin menjelaskan caranya untuk membuat ruang virtual.

"Jadi begini caranya pertama kau angkat tanganmu lalu keluarkan energi mi dan," sfx:sringg. dayan hanya menganggukkan kepalanya seolah ia mengerti.

"Lalu cara mu keluar hanyalah menyerap energi di ruang ini dan," sfx:crangg. dayan mengerti apa yang helvin katakan,"sekarang cobalah giliranmu dayan aku mau melihatnya,"

"Ok," dengan penuh percaya diri DAAAAAAANN, sfx:sringg,"lalu kau coba keluarnya," dan lagi dayan berhasil,sfx:crang, lalu Helvin ingin pergi lagi.

"Ok kalu begitu, aku pergi dulu ya," sambil berjalan dan menghilang, dayan hanya mengangguk an kepalanya lagi, dan sedang berpikir. Dan ia berbicara sendiri.

"Oooh jadi ruang itu seperti kita membuat ruang sendiri seperti membuat bumi baru, apa yang kita pikirkan saat membuat ruang virtual akan keluar apa yang sedang kita pikirkan ya?,"

"Dan saat di hancurkan pecah seperti kaca dan kembali ke dunia lagi, hmm ok kalau begitu saatnya latihan lebih keras lagi dan menjadi yang terkuat dari yang lain,"

2 hari kemudian dayan menguasai elemen baru yaitu air, tanah, angin, macam film boboboi, dan hari ini dayan mencoba belajar serangan jarak dekat dengan menggunakan energi dalam.

Dayan menendang pohon dengan energi dalam dan pohon itu tumbang, tak lama kemudian ada 1 penyihir yang datang dan masuk ke ruang virtual dayan.

Lalu penyihir itu mengeluarkan sebuah tongkat seperti tongkat yang di gunakan penyihir dalam film,"Hei apa yang ingin kau lakukan," penyihir itu hanya diam saja.