Chereads / Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 14 - 14. Meminta Bantuan

Chapter 14 - 14. Meminta Bantuan

Pagi itu... setelah pemakaman Aini. Ayah, Riki dan Amira terlihat begitu sedih dan melamun di ruang tengah. Biasanya di pagi hari mereka selalu kumpul sekeluarga untuk sarapan pagi, tapi pagi itu benar benar pagi yang paling buruk bagi mereka.

Ayah : "Apa Ayah salah, tidak mempercayai kalian?"

Amira : "Apa yang Ayah katakan?"

Ayah : "Harusnya Ayah percaya pada kalian tentang bagaimana rumah ini sebenarnya"

Riki : "Penunggu rumah ini sudah mengambil mereka dari kita, apa yang harus kita lakukan sekarang? Aini mati di depan mata kita sendiri, sedangkan Ibu, Mona dan Bayu menghilang entah kemana"

Amira : "Apa kita harus mencari bantuan?"

Ayah : "Bantuan siapa maksud mu?"

Amira : "Kak Riki, kau masih ingat kakek yang waktu itu kan?"

Riki : "Ya, kakak ingat"

Amira : "Apa kita harus meminta bantuan padanya?"

Riki : "Kakak yakin, kakek itu bisa membantu kita, dia pasti punya kemampuan khusus"

Ayah : "Kakek siapa yang kalian maksud?"

Riki : "Kemarin aku dan Amira pergi ke desa sebelah, rencananya ingin menanyakan sesuatu ke tetangga disana. Disini kan kita tidak punya tetangga, makanya kita pergi kesana"

Ayah : "Lalu?"

Amira : "Kami bertemu dengan seorang kakek, dia bilang jika kita perlu bantuan, kita datang saja ke rumahnya"

Ayah : "Apa kalian yakin dia bisa membantu kita?"

Riki : "Aku yakin Yah"

Ayah : "Kalau begitu, ayo kita pergi kesana sekarang"

Riki : "Jangan, nanti malam saja"

Ayah : "Kenapa harus nanti malam?"

Riki : "Kita akan lihat, mereka mengganggu kita lagi atau tidak?"

Amira : "Jangan menunggu hal itu kak, jika kita sudah meminta bantuan kan nanti kita bisa mengatasi nya"

Riki : "Hmmm"

Ayah : "Benar kata Amira, lebih baik sore ini kita pergi ke rumah kakek itu"

Riki : "Ya sudah"

Sorenya, merekapun pergi ke rumah si kakek. Sesampainya disana...

Riki : "Assalamu'alaikum Kek?"

Amira : "Assalamu'alaikuuum"

Ayah : "Kok tidak ada jawaban?"

Riki : "Permisi Kek..." teriaknya lagi

Tiba tiba si Kakek muncul di belakang mereka.

Kakek : "Kalian?"

Riki : "Ya ampun! K...kakek kok tiba tiba ada disini?"

Kakek : "Kakek baru pulang dari kebun Cuu"

Amira : "Aku pikir Kakek punya ilmu hitam dan bisa tiba tiba muncul disini"

Kakek : "Kau ini ada ada saja, ayo masuk"

Mereka pun masuk.

Kakek : "Ada apa ini? kenapa kalian tiba tiba datang kemari?"

Riki : "Kami perlu bantuan kakek"

Kakek : "Bantuan apa?"

Amira : "Tiga anggota keluarga kami menghilang kek, dan yang satu meninggal karena penghuni rumah itu"

Kakek : "Apa?!"

Ayah : "Tolong bantu kami, selamatkan keluarga kami Kek"

Kakek : "Yang bisa membantu kalian hanya Sumarna, karena hanya dia yang tahu semua tentang rumah itu. Kakek hanya bisa sedikit memberi bantuan"

Riki : "Bantuan apa Kek?"