Chereads / Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 17 - 17. Ternyata Hantu

Chapter 17 - 17. Ternyata Hantu

Riki : "Dalam waktu dekat ini, aku mengenal seorang gadis cantik di desa ini"

Ayah : "Gadis? siapa?"

Riki : "Namanya Arni, dia seorang gadis yang cantik dan juga baik, aku bahkan sampai menyukai nya"

Amira : "Lalu?"

Riki : "Setelah mata batinku dibuka sepenuhnya, sekarang aku tahu siapa Arni sebenarnya"

Amira : "S...siapa dia?"

Riki : "Dia salah satu hantu di rumah yang kita tempati"

"Apa?!" tanya ayah dan Amira

Riki : "Orang yang aku sukai ternyata hantu:("

Ayah : "Kau ini, keadaan kaya begini masih saja galau soal cinta, kita harus lakukan sesuatu, bagaimana caranya supaya kita bisa menemukan Ibu, Mona dan Bayu, Ayah benar benar khawatir pada mereka"

Amira : "Tunggu tunggu, selama ini aku juga mengenal seorang pria"

Ayah : "Kau juga?"

Amira : "Pria itu sangat keren dan tampan, aku menyukai nya. Kak Riki juga sudah melihat pria itu kan?"

Riki mengangguk.

Amira : "Apa jangan jangan... pria itu juga bukan manusia?"

Riki : "Kakak tidak tahu karena Kakak belum melihat nya lagi, tapi sepertinya kita harus mencari sesuatu deh di gudang rumah, disana pasti ada sesuatu"

Ayah : "Di gudang rumah?"

Riki : "Iya Yah"

Amira : "Ya sudah ayo kita pulang, siapa tahu kita bisa menemukan sesuatu disana"

Merekapun segera pulang. Sesampainya di rumah, mereka bergegas pergi ke gudang dengan harapan bisa menemukan petunjuk disana.

"Kreeeeeeeekkkk..." suara pintu dibuka

Amira : "Cepat masuk, Kak Riki duluan ah"

Riki : "Iya iya"

Ayah : "Ayah mencari disini, kalian di sebelah sana"

Riki : "Okee"

Setelah beberapa lama mereka mencari sesuatu di gudang itu, akhirnya Riki menemukan sesuatu disana.

Riki : "I..ini.."

Amira : "Kak, apa tuh?"

Riki menemukan sebuah foto keluarga yang sudah sangat berdebu,di foto itu terdapat seorang Ayah, Ibu, dan tiga orang anak. Amira sangat terkejut saat melihat foto itu.

Amira : "Rey? I..ini kan... Rey!!" ujarnya kaget

Riki : "Jadi... ini Rey temanmu itu?"

Amira menganggukan kepalanya.

Riki : "Ini pasti foto keluarga yang di bunuh di rumah ini Mir"

Amira : "Tidak, tidak mungkin!"

Riki : "Anak ini... anak ini kan...." Ujarnya, Riki teringat anak di foto itu pernah dia lihat sebelumnya (chapter 2).

Amira : "Apa? Kakak pernah melihat anak ini? dimana?"

Riki : "Iya, saat kita sedang makan makan di halaman rumah saat itu, aku melihat anak ini"

Amira : "Rey, apa kau sudah mati?:(" tanya nya dalam hati

Amira begitu cemas memikirkan Rey, dia berharap jika Rey masih hidup, karena selama ini Amira sangat mencintai Rey.

Riki : "Mira, kau jangan sedih seperti ini. Nasibmu sama seperti kakak, orang yang kita cintai ternyata sudah mati:("

Amira : "Tidak kak, Rey masih hidup, d...dia.... dia tidak mungkin sudah mati, aku tidak percaya ini"

Riki : "Kita tanyakan soal foto ini pada Kek Sumarna besok"

Amira menganggukan kepalanya.

Malam itu Amira tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan Rey setelah menemukan foto dari gudang.

Amira : "Rey... kemana kau? kenapa tidak menemuiku dalam beberapa hari ini?"

Tiba tiba angin bertiup kencang dan jendela kamar Amira terbuka.

"BRAAAAK!" Suara jendela terbuka

Amira : "Ya ampun!"

Amira pun pergi menutup jendelanya kembali. Ketika dia membalikkan badannya, dia begitu terkejut karena Rey sudah ada di hadapan Amira. Saat itu Rey terlihat berbeda dari biasanya, wajahnya pucat dan tatapan nya kosong.

Amira : "Rey?!"

Rey tersenyum pada Amira.

Amira : "I...ini benar benar kamu kan Rey?"

Rey mengangguk

Amira : "Ya ampun Rey, kau kemana saja? kenapa baru menemuiku lagi?" ujarnya sambil memeluk Rey

Rey : "Mira, kau sudah tahu siapa aku sebenarnya kan?"

Amira : "M... maksudmu?"

Rey : "Foto dari gudang itu, kau sudah melihat nya kan?"

Amira : "I...iya, itu foto keluarga mu kan? lalu apa hubungannya? itu kan hanya foto keluargamu"

Rey : "Mir, itu adalah foto keluarga yang pertama dibunuh di rumah ini:)" ucapnya yang membuat Amira terkejut, dan Rey berusaha untuk memberi tahu Amira

Amira : "T....tidak, tidak mungkin:("

Rey : "Maafkan aku, aku sudah menipumu selama ini. Aku sudah mati Mir:)"

Amira menangis dan merasa terpukul saat mendengar nya.

Amira : "Rey, kau..."

Rey : "Percayalah, selama ini aku sama sekali tidak punya niat jahat pada keluargamu"

Amira : "Lalu kenapa kau datang padaku?"

Rey : "Aku ingin melindungi keluarga mu dengan cara berpura pura menjadi manusia biasa. Aku sudah katakan sebelumnya padamu, kau harus hati hati disini, aku tidak ingin ada korban lagi di rumah ini Mir"

Amira : "Lalu hantu siapa yang sudah membuat keluarga ku menjadi seperti ini Rey?"

Rey : "Hantu yang selama ini mengganggu keluarga mu adalah ibuku"

Amira : "Apa?!"

Rey : "Dia memiliki rasa dendam yang sangat besar karena kematian keluarga kami"

Amira : "Lalu kau, apa kau dendam?"

Rey : (Tersenyum dan menggelengkan kepalanya) Untuk apa aku dendam, jika aku dendam tetap saja semuanya tidak akan pernah bisa kembali lagi"

Amira : "Lalu apa tujuan mu masih ada disini?"

Rey : "Aku ingin Ibu menghentikan dendamnya"

Amira : "Itu artinya... kau ingin membantu ku kan?"

Rey mengangguk dan tersenyum

Rey : "Tujuan kita hampir sama Mir, aku ingin menghentikan Ibu supaya keluarga mu tidak menjadi korban selanjutnya"

Amira : "Tapi Aini adikku sudah mati, dia jadi korban rumah ini Rey:("

Rey : "Jika kau menyayanginya, ikhlaskan dia:) Maafkan aku, aku tidak bisa melakukan apapun saat adikmu berusaha di bunuh oleh ibuku, kekuatan ibu karena dendam yang besar membuatnya sulit untuk di kalahkan"

Amira : "Kita akan mengalahkan nya sama sama:)"

Rey : "Ya, aku ingin ibuku sadar, jika dendam bukan lah jalan yang terbaik:)"

Amira tersenyum dan mengangguk.