Chereads / Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 21 - 21. Tanggung Jawab

Chapter 21 - 21. Tanggung Jawab

Hantu ibu merasa sangat marah dan kecewa pada Tari. Tari sudah ibu anggap sebagai anak dia sendiri, tapi dia tega mengkhianati nya.

Hantu Ibu : "Berarti Tari yang harus aku habisi!" ucapnya marah

Rey : "Tari urusanku Bu, ibu jangan berani menyentuh dan menyakitinya"

Hantu Ibu : "Rey! kau itu terlalu baik! Kau bahkan tidak akan bisa membiarkan ku untuk membunuh Tari, gadis yang kau cintai itu"

Rey : "Aku akan meminta penjelasan padanya, sekarang ibu hanya cukup diam dan berusaha untuk mengikhlaskan semua yang terjadi"

Saat itu Hantu Ibu langsung menghilang begitu saja.

Riki : "Rey, apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Rey : "Aku akan pergi menemui Tari"

Riki : "Lalu... bagaimana dengan Ibu dan adikku?"

Rey : "Riki, mereka sudah tiada"

Riki : "Apa?!"

Rey : "Dengar, waktuku hanya sedikit, Arni yang akan memberi tahumu nanti, dimana Ibu dan adik adikmu" Ujarnya lalu menghilang

Riki : "T...tapi dimana Arni?"

Amira : "Sabar kak, biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka dulu"

Singgah cerita...

Di rumah Tari...

Malam itu Tari merasa tidak enak hati, tidak seperti biasanya. Suasana menjadi sangat mencekam, angin bertiup dengan kencang nya.

Tari : "Ada apa ini? kenapa perasaan ku tidak enak ya?" ujarnya

Tiba tiba...

Rey : "Tari..."

Tari begitu terkejut saat melihat Rey sudah berada di belakangnya.

Tari : "K... kau?"

Rey : "Kenapa kau terkejut?"

Tari : "A..apa... apa aku tidak salah lihat?" ucapnya sambil mengusap usap matanya

Rey : "Tidak, kau tidak salah lihat"

Tari : "Rey, kenapa kau datang padaku? tolong pergi darisini... Dunia kita sudah berbeda, kita sudah tidak bisa bersama lagi"

Rey : "Apa kau pikir.... aku datang menemuimu karena aku merindukanmu dan ingin bersamamu lagi?" ujarnya sambil tersenyum sinis

Tari : "L... lalu?"

Rey : "Kenapa kau melakukan semua ini Tari? kenapa kau menipuku selama ini?"

Tari : "M... menipumu?!"

Rey : "Aku sudah tahu semuanya, kau... kau lah dalang dari semua ini!"

Tari : "Rey, aku..."

Rey : "Dulu, aku sangat mencintaimu melebihi diriku sendiri, tapi ternyata... kau pura pura mencintaiku dan berusaha mendekati keluarga ku karena ada alasan tertentu, kau benar benar tidak punya hati Tari"

Tari langsung meneteskan air matanya...

Tari : "Maafkan aku Rey, saat itu ibuku sakit parah dan harus melakukan operasi, aku terpaksa melakukan semua ini:( Aku tahu... yang aku lakukan tidak benar, tapi aku bisa apa? aku hanya memikirkan keselamatan ibuku, dan... ibuku juga yang sudah menyuruhku untuk mendekati keluargamu, ibuku ingin aku mendekati mu supaya kau jatuh cinta padaku dan aku bisa mengambil semuanya dari keluarga mu, maafkan aku:( Ibuku itu gila harta, dia matre, dan aku hanya bisa mengikuti keinginannnya"

Rey : "Apapun alasanmu, aku tidak bisa menerimanya Tari, pantas saja... selama ini aku belum bisa pergi walaupun aku ingin segera pergi dari dunia ini sejak lama, ternyata... ternyata alasanku adalah karena belum tahu siapa kau sebenarnya!"

Tari : "Apa kau tahu, selama ini aku hidup menderita walaupun sekarang aku banyak harta, aku di kejar rasa bersalah dan aku hidup dengan harta yang haram, aku sudah merenggut semua kebahagiaan keluarga mu"

Rey : "Kenapa kau menyuruh Kakek Sumarna? kenapa kau tidak membunuhku dengan tanganmu sendiri?!"

Tari : "Kakek Sumarna sangat menyayangi ku dan juga Ibu, dia juga sama sama terpaksa melakukan semua ini Rey, tolong maafkan kami"

Rey : "Tari, aku akan memaafkan kalian, tapi aku memiliki satu syarat"

Tari : "A... apa? aku pasti akan melakukan nya"

Rey : "Aku ingin kau bertanggung jawab atas semua yang kau lakukan, serahkan dirimu pada pihak yang berwajib, perbaiki dirimu disana, dan hiduplah dengan lebih baik lagi, hanya itu"

Tari : "Baik, aku dan Kakek Sumarna akan menyerahkan diri ke polisi, asal kau dan keluargamu bisa memaafkan kami. Ibu ku sudah meninggal, mungkin sekarang dia sudah menanggung semua kesalahannya disana Rey:("

Rey tersenyum dan mengangguk...

Tari : "Terima kasih Rey"

Saat itu tanpa berkata apa apa lagi, Rey langsung menghilang.