Chereads / Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 11 - 11. Ada Yang Janggal

Chapter 11 - 11. Ada Yang Janggal

Singgah cerita...

Malam itu Riki sama sekali tidak bisa tidur. Dia berusaha memejamkan matanya tetapi tidak bisa. Tapi tiba tiba saja ada suara orang mengetuk ngetuk jendela kamar Riki. Kebetulan malam itu Riki tidur di kamar bawah, karena dia merasa tidak nyaman tidur di kamar atas.

"TOK...TOK...TOK" suara ketukan ke jendela

Riki : "Ya ampun!! S...siapa tuh??"

"TOK...TOK...TOK" suara itu muncul lagi

Riki : "Heyyy, jangan bercanda deh!"

Lagi dan lagi "TOK...TOK...TOK"

Karena kesal, perlahan Riki membuka tirai jendela, dan.....

Riki : "Arni?"

Arni : "Haaai, hehe"

Riki : "Ya ampun Arni, mengagetkanku saja"

Arni : "Maaf maaf"

Riki pun membuka jendelanya dan mengobrol bersama Arni disana.

Riki : "Apa yang kau lakukan disini?"

Arni : "A... aku... aku sedang keluyuran saja Rik"

Riki : "Cewek cantik keluyuran malam malam, nanti ada yang nyulik loh"

Arni : "Aku mau ngomongin sesuatu sama kamu Rik"

Riki : "Kamu mau ngomongin apa?"

Arni : "Apa kamu percaya dengan apa yang orang orang katakan tentang rumah ini?"

Riki : "Yaa, aku percaya"

Arni : "Kenapa kamu percaya?"

Riki : "Yaa karena aku sudah melihat penghuninya langsung"

Arni : "Apa kau ingin mencoba pergi dari sini Rik?"

Riki : "Entahlah, jika kondisinya semakin tidak memungkinkan, sepertinya kami akan pergi dari sini"

Arni : "Begitu ya"

Riki : "Memangnya kenapa?"

Arni : "Aku tidak ingin kau pergi"

Riki : "Hah?"

Arni : "Aku ingin kau tetap disini Rik"

Riki : "Kenapa kau ingin aku tetap disini?"

Arni : "Karena... kau adalah temanku satu satunya"

Riki tersenyum mendengarnya.

Riki : "Arni, jika aku pergi dari sini, kapan kapan aku pasti akan datang lagi untuk menemuimu"

Arni : "Hmmm:("

Riki : "Ini sudah malam, sebaiknya kau pulang sekarang, kau berani kan pulang sendiri?"

Arni menggelengkan kepalanya.

Riki : "Haduuuh, dasar. Kau berani kesini sendirian, berarti kau juga berani pulang sendiri kan?"

Arni : "Tidak, pokoknya kau harus mengantar ku pulang"

Riki : "Baiklah ayo, aku antar",

Arni : "Itu baru temanku"

Riki akhirnya mengantar Arni pulang menaiki mobilnya. Saat di perjalanan, Arni tidak banyak bicara, dia hanya lebih banyak diam dan terus menunduk. Riki merasa ada yang janggal saat itu. Karena Arni tidak bersikap seperti biasanya.

Riki : "Arni, kau kenapa?"

Arni : "Tidak" jawabnya singkat

Riki : "Hmmm, kamu sakit ya?"

Arni menggelengkan kepalanya.

Riki : "Ngomong dong, gak biasanya kamu seperti ini"

Arni : "Riki, jangan pergi dari rumah itu"

Riki : "Kenapa kau sangat melarang aku untuk pergi?"

Arni : "Karena aku menyukai mu!" ujarnya sambil menatap Riki

Riki : "A..apa?" tanya Riki terkejut dan langsung memberhentikan mobilnya

Arni : "Aku tidak ingin kau pergi Rik"

Riki : "Arni, apa kau benar benar menyukai ku?"

Arni mengangguk.

Riki tersenyum bahagia karena ternyata Arni juga menyukai nya. Riki juga memang sudah mulai menyukai Arni.

Riki : "Aku pikir... hanya aku saja yang menyukai mu"

Arni : "M... maksudmu?"

Riki tersenyum.

Arni : "Jadi... kau juga menyukai ku?"

Riki : "Iya, aku juga menyukaimu"

Arni tersenyum bahagia.

Riki : "Sekarang kita jalani saja dulu hubungan kita seperti ini, untuk ke depannya kita lihat saja nanti, oke?"

Arni tersenyum dan mengangguk.

Riki : "Dimana rumahmu?"

Arni : "Itu rumahku" ujarnya sambil menunjuk rumahnya

Riki : "Ooh, jadi ini rumahmu"

Arni : "Kamu mau masuk dulu Rik?"

Riki : "Tidak baik jika aku masuk sekarang, ini kan sudah malam, jika ada yang lihat nanti bisa salah paham, apalagi... rumahmu seperti nya sepi sekali, tidak ada siapa siapa ya?"

Arni : "Iya, aku di rumah sendirian. Keluarga ku sedang pergi ke luar kota"

Riki : "Ya sudah, kau hati hati ya di rumah"

Arni tersenyum dan mengangguk.

Riki : "Aku pulang dulu. Bye.. selamat malam"

Arni : "Bye... selamat malam"

Setelah itu Riki pun pulang.