Chereads / Bintang Saksi Hidupku / Chapter 18 - Tolong!

Chapter 18 - Tolong!

Selama mengikuti perempuan tua yang dikenal sebagai Fang Hong, Yan Yiren merasa didominasi oleh perempuan itu. Setelah sebelumnya dipaksa menggunakan pakaian pelayan, kini ia dipaksa ikut dengannya ke suatu tempat di rumah besar ini.

Setelah melalui koridor yang berkelok-kelok, sampailah mereka berdua di sebuah di rumah besar yang dekorasinya bergaya klasik. Panjangnya perjalanan Yan Yiren mengikuti Fang Hong memang memiliki suatu alasan. Alasan utamanya, halaman tempat ini sangat besar, bahkan koridor yang dilewatinya ini menghubungkan rumah tempat dirinya bangun dan rumah besar di hadapannya sekrang ini.

Sebelum memasuki rumah besar itu, Fang Hong menoleh pada Yan Yiren. Ia memberikan peringatan padanya, "Berperilakulah yang baik. Jangan ceroboh ataupun berperilaku kasar. Jangan melihat hal yang tidak seharusnya dilihat."

Yan Yiren tidak merespon perintah itu, dalam hatinya masih merasa jengkel, 'Mata ini mataku sendiri. Apapun yang kulihat, apa pedulinya padamu?!'

"Ikut aku." Fang Hong memintanya masuk ke rumah besar itu.

Saat Yan Yiren masu, ada pemandangan luar biasa yang membuatnya tertegun. Ya, ruang dalam rumah besar yang klasik itu sangat mewah.

Setelah melewati ruang tamu, mereka berdua naik ke lantai empat dan melewati koridor yang panjang. Akhirnya sampailah mereka pada sebuah kamar. Terdengarlah suara seorang perempuan dari kamar tersebut.

Suara itu terdengar dekat...

Perempuan itu menangis dan terisak.

Suaranya semakin dekat.

Anehnya, suara perempuan itu tertawa gila, diiringi dengan suara pecahan porselen di atas lantai.

Suara pecahan itu mengagetkan Yan Yiren. Apakah perempuan itu orang gila?

Fang Hong membenarkan dugaan di hatinya. Di depan pintu kamar itu, ia berhenti dan berpesan lagi pada Yan Yiren, "Setelah masuk, jangan tanya, jangan bicara, tak usah melihat apa yang tidak perlu dilihat. Paham?"

"Aku...." Naluri Yan Yiren mengatakan bahwa dirinya ingin kabur. Tapi Fang Hong sudah membuka pintu kamar itu.

Yan Yiren didorong oleh Fang Hong masuk ke kamar itu, namun ia segera berbalik badan hendak kabur. Sayangnya, ia hanya sempat melihat senyum dingin Fang Hong.

Seketika pintu kamar itu secepatnya tertutup.

Bahunya yang terkilir masih terasa sakit, membuat dirinya bergetar. Bersama perempuan gila terkunci dalam situasi ini, Yan Yiren benar-benar merasa segan dan takut!

Yan Yiren langsung membuka pintu kamar itu lagi, tapi Fang Hong menahannya. Alhasil, Yan Yiren tidak mampu membuka pintu itu.

"Siapa kau?" Perempuan gila itu berhenti menggila sejenak untuk bertanya.

Yan Yiren yang membelakangi perempuan itu, menarik nafas dalam-dalam. Setelah itu ia berbalik badan dan menundukkan matanya. Yan Yiren pun hanya diam tanpa mengucapkan apapun.

Fang Hong menyuruhnya untuk tidak bicara apa-apa. Situasi ini, membuatnya tidak bisa memilih pilihan lain kecuali mematuhi perintah Fang Hong.

Perempuan yang memakai piyama sutra itu rambutnya berwarna kekuningan. Sambil memiringkan kepala, mata pada wajahnya yang cekung dan pucat menyorot lurus ke Yan Yiren.

"Kau siapa?" Tanya perempuan itu lagi sembari perlahan menghampiri Yan Yiren.

Jantung Yan Yiren serasa naik ke tenggorokan. Detak jantungnya semakin kencang. Ia mulai kesakitan lagi pada bahunya yang keseleo.

Perempuan itu kemudian menggaruk-garuk rambutnya yang berantakan sambil tertawa gila, "Kau kemari mau menemaniku bermain, kan?"

Yan Yiren memberanikan diri mengangguk.

"Hore!" Perempuan itu langsung menarik tangan Yan Yiren dan membawanya bermain.

Kasihan sekali keadaan Yan Yiren. Tangan yang ditarik oleh perempuan itu ternyata lengan yang bagian bahunya keseleo. Seketika suara Yan Yiren memekik kesakitan, "Aduh! Lepaskan!"

Perempuan itu menjadi gemetar. Dengan takut ia melepaskan tangan Yan Yiren "Ma.. maaf, kau kemari tidak menemaniku bermain? Kau kemari malah menakutiku..." Ujarnya sambil menggigit jari.

Yan Yiren tidak bisa lebih lama tinggal di tempat yang seperti ini. Ia berbalik badan dan kabur

Ketika perempuan itu tahu Yan Yiren mau kabur, ia menangkapnya dengan ganas. Dalam sekejap langkah ia mendorongnya ke kamar lagi. .

"Aku menyuruhmu menyakitiku... aku menyuruhmu menyakitiku... hahaha..."

Perempuan itu menekan Yan Yiren di lantai, lalu menaiki punggungnya. Tiba-tiba ia mengeluarkan gunting dan menarik rambut Yan Yiren. Perempuan itu seakan bersiap untuk menggunting rambut Yan Yiren.

Yan Yiren berteriak, berharap orang di luar pintu mendengar, "Tolong... tolong aku... selamatkan aku..."

"Kau masih ingin menyakitiku, kan?" Perempuan gila itu melempar guntingnya. Ia menyeret dua kaki Yan Yiren ke balkon dan berkata, "Aku akan menjatuhkanmu... menjatuhkanmu..!!!"

Yan Yiren tidak menyangka bila tenaga perempuan gila itu sangat besar. Yan Yiren bahkan sangat sulit untuk mengelak. Pada akhirnya Yan Yiren terseret ke balkon.

Separuh tubuhnya sudah berada di bawah balkon, dan Yan Yiren bisa terjatuh kapan saja.

"Tolong! Tolong aku!" Teriak Yan Yiren yang semakin kencang.