Zivana berusaha tersenyum pada Aliya. Dan tidak mau memperpanjang masalah yang pernah menimpanya di rumah sakit itu. "Kamu mengajakku ke sini hanya untuk minta maaf, Al?" tanya Zivana.
"Ah enggak koq Zi. Kamu boleh pesan apa saja yang kamu mau. Asal jangan mahal-mahal ya." goda Aliya.
"Kenapa? ga dimasih uang jajan sama Bima?" Zivana mencoba bersikap biasa. Dia mengambil kertas dan menulis pesanan dan diberikan pada pramusaji.
"Dikasih koq. Tapi aku harus hemat. Nanti kalau aku sudah cari uang sendiri, aku bisa traktir kamu yang mahal-mahal Zi."
"Kamu mau kerja?"
"Iya, aku mau kerja. Apa sajalah. Setelah selesai kuliah mau kerja. Cari uang buat anakku dan persiapan kalau.." Aliya menghentikan ucapannya.
"Kalau apa Al?" Zivana menatap wajah Aliya yang tiba-tiba galau.