Di bawah senja, Aliya duduk sambil memangku anak semata wayangnya. Dia duduk di taman sambil menikmati senja sore itu.
Setelah dia bertemu dengan Zivana, perasaannya jadi tidak karuan. Dia yang awalnya begitu mantap untuk bercerai dari Bima, sekarang menjadi ragu kembali. Apalagi setiap menatap wajah tanpa dosa bayi laki-laki yang dipangkunya saat ini. Mampukah dia membesarkan seorang diri tanpa sosok Ayah? sedangkan saat ini dia punya kesempatan memiliki sosok Ayah yang bertanggung jawab seperti Bima?
Kenyataannya takdir sudah mempersatukan dia dengan Bima. Haruskah dia menyerah demi kebahagiaan Bima dan Zivanna? sedangkan di sisi lain mungkin akan banyak masalah baru yang akan menanti jika dia salah membuat keputusan nantinya.