" Aku sedang membalas nya…, sekali saja.. setelah membalas ini.. aku akan menghabiskan semua makanan ku" Tian-tian memasang wajah memelas
" Baik… hanya satu kali ini saja…" Luhan memberikan ponsel nya kembali, dan dengan cepat Tian-tina membalas chat dari Wang chen
Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Tian-tian langsung merebut ponsel tersebut dan membalas chat dengan sangat cepat. Dan memberikan lagi ponsel tersebut pada Luhan, Luhan meletakkan ponsel itu di atas meja tepat di samping nya.
Tian-tian memegang sendok nya dan mulai menyuapi diri nya.. namun ia mulai menatap layar ponsel nya yang menyala dan bergetar berkali-kali, ia terus menatapi ponsel nya, dan melahap dengan cepat makanan di depan nya, terus memasuki makanan tersebut kemulut nya hingga membuat kedua pipi nya mengelembung sempurna, tanpa mengunyah nya.. ia terus memasuki makanan tersebut ke mulut nya.
" Wau.. woudah selaisai.. makaeen" yang arti nya.. aku sudah selesai makan..ia bahkan tidak dapat berbicara dengan benar karena tumpukan makanan di mulut nya.
Luhan semakin terlihat kesal..melihat tingkah Tian-tian. Ia berdiri dan mengambil ponsel Tian-tian mengangkat nya setinggi mungkin dan hendak melempar nya ke lantai, tangan nya gemetar karena emosi, ia mengenggam sangat erat ponsel Tian-tian.
" Yaaaa!!!!" Teriak Tian-tian sambil berdiri di depan nya, sambil memegang tangan Luhan yang hendak melempar ponsel nya, dengan susah payah ia mengunyah, dan terus mengunyah daging di mulut nya, sampai ia merasa pegal di kedua pipi nya, untuk pertama kali nya ia merasa kalau makan itu sangat melelahkan.
" Apa yang salah dengan mu? ini punya ku" Tian-tian berjinjit untuk mengambil ponsel nya.
"Benar…, hiduplah terus bersama ponsel mu" Luhan meletakkan ponsel Tian-tian di meja.. dari pada memberikan nya pada Tian-tian.. ia berjalan pergi keluar rumah.
" Ada apa dengan nya? Kenapa dia marah dengan tidak jelas " Tian-tian hanya mengedipkan mata nya berkali-kali.
Seperti orang bodoh…, aku kesal sendiri.. dan dia tidak menyadari nya apa yang ku kesalkan dari nya. Baiklah.. aku tidak akan lagi ikut campur tentang nya…, aku sudah melakukan yang terbaik untuk mencengah nya terluka. Jika dia benar-benar terluka.. aku tidak akan peduli…,ia menghabiskan semua waktu nya untuk ponsel dan lelaki yang tidak tahu asal-usul nya itu.
***********************************************************************
Tian-tian bangun dengan mata yang memerah, ia habis bergadang semalaman untuk membalas chat dari Wang Che, seperti nya dia benar-benar lagi kasmaran. Hal yang pertama dia tatap adalah ponsel nya.. dan mendapati chat jika Wang Che akan berkunjung kerumah nya. Dengan cepat ia berlari keluarh kamar nya
" Luhan Gawat !!!!" Tian-tian langsung menarik selimut Luhan
" Apa.. apa? Ada kebakaran?" Luhan membuka mata ketika mendengar teriakan Tian-tian
" Cepat kemas barang-barang mu?"
" kenapa? Kita di gusur? Bangunan ini akan di hancurkan?" Luhan berdiri panic.. ia baru saja bangun dari tidur nya.. otak nya juga masih kusut.
" Bukan…, Wang Che akan datang ke sini.. jadi aku tidak ingin dia melihat ada ke laki-lakian di sini"
Luhan berhenti dari aktivitas nya.. yang sibuk membereskan semua barang-barang nya. Ia langsung menatap Tian-tian " Kau membawa lelaki lain kerumah ini?"
" benar… apa yang salah?"
" Kerumah kita?"
" Rumah ku.. bukan rumah kita"
" Secara hukum rumah ini rumah kita…, wah… aku tidak bisa percaya.. kau membawa lelaki di rumah tangga kita.."
" Hanya pura-pura.., jangan terlalu mendramatisir.."
" Jika surat nikah kita tidak juga keluar karena masalah ini… kau mau bertanggung jawab?" Luhan berdiri tegak menantang Tian-tian
"Gr…, baik lah.. kami akan bertemu di hotel" Geram Tian-tian
" Ho.. hotel?"
"Ya.. hotel.., apa lagi masalah mu?"
" Kau tahu kan.. hotel itu tempat…, maksud ku.. kalian berdua di hotel.."
" Tentu saja…, dia bekerja di hotel"
Wah… aku tidak bisa percaya lelaki ini sangat membahayakan.. ia membawa-bawa kata tempat kerja.. padahal memiliki maksud lain.., dari rumah.. hingga ke hotel.., jika ia tidak bermaksud melalukan hal aneh.. tidak mungkin ia memilih dua tempat ini
" Seorang istri pergi bersama lelaki lain ke dalam hotel.. apa yang akan di pikirkan orang lain? Bagaiamana jika kau tertangkap dengan petugas… dan mereka membatalkan pernikahan dan kita di hukum?"
" Kau bahkan tinggal di apertemen dengan wanita lain.., dan mengginap lebih dari semalam bersama wanita itu.. ,apa kau memikirkan akan di tangkap petugas?"
Jleb..
Lagi.. kali ini Luhan kembali kalah dalam pertengkarang suami istri ini
" Itu…., itu merupakan apartemen tertutup yang tidak bisa sembarang orang memasuki nya.. itu berbeda dengan hotel"
" Baiklah…, aku akan meminta nya untuk memindahkan tempat pertemuan kami di apartemen tertutup. "
Tunggu… bukan itu masuk Luhan.. ia malah menjerumuskan nya lebih dalam, kali ini dia tidak dapat menemukan kata-kata untuk menghentikan Tian-tian. Luhan tampak terdiam mencari kata-kata, sementara Tian-tian dengan kesal nya membereskan barang nya dan bergerak untuk berjalan keluar rumah
" Tian.. "
" Apa ?" Jawab Tian-tian dengan nada kesal
" Hati-hati…"