Mereka bertiga saling menatap cukup lama, butuh waktu untuk Xiao Long untuk mengolah apa yang terjadi? siapa lelaki itu? Apa yang mereka berdua lakukan.., sampai akhir nya ia menutup mulut nya dengan tangan besar nya.. hampir setengah wajah tertutupi tangan nya.
" Jie…( panggilan kakak perempuan di china) kau kumpul kebo?" Teriak Xiao Long.. yang hampir terdengar hampir seluruh apartement.
" Ti.. tidak " Mereka berdua gelalapan sambil memberikan tanda mengerakan kedua tangan mereka berdua ke kiri dan kekanan.., Tian-tian bahkan berlarian kearah Xiao Long sambil menutup mulut nya.
" Bu.. bukan begitu… aku bisa menjelaskan nya Xiao long" Bisik Tian-tian sambil terus berjinjit menutup mulut adik nya " Jangan berteriak.. mengerti?"
Xiao Long menganggukan kepala nya, dan perlahan tangan kecil Tian-tian terlepas dari mulut nya ,dan mereka duduk di sofa kecil tersebut, dengan pintu yang hanya menyender untuk menutup aliran udara yang masuk melalu kusen pintu yang terbuka lebar.
" Jadi jelaskan pada ku… apa yang terjadi.. sebelum aku memutuskan untuk memberitahu mama atau tidak?"
Mereka berdua menelan ludah sambil menatap satu sama lain" Dia teman kerja ku" "Aku mabuk tadi malam" Mereka berdua menjawab serempak dengan jawaban yang berbeda. Jantung mereka semakin tidak karuan ketika menyadari mereka sama sekali tidak pernah kompak. Xiao long menaikan sebelah alis nya.. menatap penuh curiga
" Jadi siapa yang benar? Jangan-jangan kalian.. sudah melakukan…"
" Tidak…" Teriak mereka berdua.
" Baiklah.. , jie.. aku memberi mu kesempatan untuk berbicara lebih dulu…"
" Dia hanya teman kerja ku…, dan dia mabuk… " Tian-tian berusaha merangkai kata… ia tidak pandai berbohong, mata nya menatap ketempat lain, berusaha mencari kata penyambung yang cocok " dan berakhir di sini.."
"Aku teman kerja kakak mu.., karena acara tadi malam.., aku terlalu banyak minum dan kehilangan kesadaran ku… , Tian-tian tidak tahu alamat ku .. dan tempat ini yang paling dekat dari acara kemarin."
" Kalau begitu kenapa kalian terlihat sangat panik sekali tadi…"
" Karena takut kau salah paham…" Jawab Luhan singkat.., menatap Xiao Long yang berjalan meletakkan barang-barang milik nya di dapur.
Luhan langsung menatap Tian-tian, muka nya terlihat lebih pucat dari biasa nya, Dia menarik tangan Tian-tian dan meletakkan tangan Tian-tian di dada nya sambil menekan kuat " apakah ini masih berdetak?"
Tian-tian mengangguk cepat sekali, " Sangat cepat.."
" Aku hampir mati rasa nya.." Jawab Luhan yang sedikit mengambil nafas panjang.
" Aku juga.. jantung ku… berdetak tidak karuan"
" Biar aku periksa.." Tangan Luhan sudah mengarah ke dada Tian-tian… seperti nya dia masih belum sadar apa yang dia lakukan.
Mata Tian-tian membelalak ketika tangan Luhan semakin dekat dengan dada nya, dan memutuskan memukul kepala Luhan dengan kuat " Ya.. apa yang kau pikirkan? mencari kesempatan?"
Luhan mengelus kepala nya berkali-kali , sakit yang menyadarkan diri nya " maaf.. aku lupa kau wanita"
" Salah paham?" Xiao long kembali ke kursi nya dan menatap mereka berdua " Itu lebih bagus… Jie.. kau tidak perlu capek kumpul kebo…, mama pasti akan langsung menyetujui nya.., dia pasti akan sangat senang.., kalau bisa kau hamil duluan.. ., mama akan sangat bahagia mendapatkan menantu sekaligus cucu"
" Yaaaa!!!!" Tian-tian berteriak pada adik nya.." apa otak mu tertinggal selama di perjalanan?"
" Wah…" Xiao long mendekat pada Luhan " kulit nya sangat halus…"Ia menatap kulit tangan Luhan dan wajah nya.. , dia mulai memutari Luhan " Wah.. dia juga sangat berotot.. apakah kau punya enam roti sobek?"
Luhan hanya mengangguk dan membuka baju nya.. dan memamerkan nya pada Xiao Long yang terlihat kagum.. dan memegang perut rata , serta roti sobek tersebut. meraba nya sebagai bentuk kagum…. Sementara Tian-tian diam-diam melirik bentuk tubuh Luhan, dan merasa mukanya mulai memerah.., segera dia memaling kan muka..
" Tindakan kalian berdua sangat menjijikan"
" Wah… kau tidak boleh melepaskan lelaki seperti ini jie" dan Luhan menyetujui perkataan Xiao Long
" Maafkan kakak ku yang punya banyak sekali kekurangan ini…, semoga kau bisa bertahan dengan nya" Xiao Long mengantupkan kedua tangan di depan Luhan seolah memohon pada nya
" Siapa yang mengajari mu seperti itu" Tian-tian langsung menarik daun telinga adik nya.. memberikan pelajaran pada nya..
" Sa.. sakit.. lepaskan…"
Luhan tersenyum lebar melihat Tian-tian dan Xiao Long.., mereka berdua sangat konyol.., tadi nya dia berpikir kalau semua ini akan berakhir mengerikan.., dia harus benar-benar menikahi Tian-tian jika orang tua nya mengetahui hal yang mereka berdua lakukan.., dan rasa iri juga menyelimuti diri nya…, seperti nya sangat menyenangkan jika punya saudara.
" Kalau kau punya waktu untuk merasakan sakit.. lebih cepat kau kembali kerumah… aku sibuk dan akan bekerja hari ini"
" Kau tidak kangen dengan diri ku? Kau sudah lama tidak berjumpa dengan ku. Setidak nya biarkan aku menginap sehari di sini.., atau jangan-jangan kalian ingin….. berdua…." Tangan Xiao Long mulai membuat gerakan aneh..
" Ah.. baik lah.., sebelum itu.." Tian-tian menunjuk pintu rumah nya yang sudah hancur " kau perbaiki apa yang kau perbuat… aku berangkat sekarang." Tian-tian langsung menarik Luhan untuk ikut dengan diri nya.
Luhan berjalan mengikuti Tian-tian, menatap aneh pada diri nya " kenapa kau menarik diri ku?"
" Kau lupa? Kau teman kerja ku?' Tian-tian sedikit melotot mengingatkan lelaki itu
" Ah.. benar juga.."
" Kau harus mencari tempat untuk tidur beberapa hari ini.., untuk sementara ini kita jangan bertemu dulu.. aku takut Xiao Long semakin curiga dengan hubungan kita."
" Kau tidak akan merindukan ku kan selama kau sendirian?" Senyum Luhan melebar
" Seperti nya kau benar-benar masih mabuk.., kau tidak akan tidur di jalanan kan?" Tanya Tian-tian serius. Bahkan semua barang milik nya sudah tidak ada.., bagaimana kalau dia benar-benar tidur di jalan?
" Kau bercanda?" Luhan tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Tian-tian…, malah dia akan tidur di tempat yang jauh dari mewah dari tempat dia tinggal sekarang. Sebuah apartemen mewah dengan fasilitas terlengkap.., apa yang perlu dia khawatirkan..
" Aku seriuss… " Tian-tian sama sekali tidak menampakan wajah tertawa sama sekali, dia benar-benar serius dan merasa kasihan serta khawatir.
Luhan terdiam saat menyadari tidak ada sedikit pun raut wajah bercanda diwajah anak itu, dia benar-benar mengkhawatirkan diri ku., perasaan melting memenuhi dada nya…, anak polos ini… tanpa sadar kedua tangan nya bergerak untuk merangkul Tian-tian., memeluk dengan lembut..
Tiba-tiba.. sangat tiba-tiba hingga…, aku tidak tahu bagaimana dan kapan.. tiba-tiba saja aku sudah berada di dalam pelukan hangat nya.. aku harus segera menyadarkan diri ku.. " Ya.. apa yang kau lakukan?" Tian-tian mendorong pelan tubuh Luhan
" Kalian sedang apa?" Terdengar suara dari kejauhan.., dan mereka berdua masih dalam keadaan pelukan menatap kearah suara tersebut. dan ikut kaget ketika menyadari suara tersebut berasal dari Xiao long yang berdiri di depan pintu tanpa pintu tersebut, sambil memegang palu di depan dada nya…, Xiao Long ingin meperbaiki pintu yang rusak tersebut dan mendapati jika mereka berdua sedang berpelukan mesra…, pelan-pelan tangan Xiao Long terangkat dan memberikan jempol nya