" Apa yang di katakan nya pada mu?" Luhan mondar-mandir di depan kamar mandi Tian-tian sembari menunggu Tian-tian untuk membersihkan diri. Tangan nya memengang beberapa botol obat dan perlatan luka. Beberapa menit berlalu namun tidak ada suara sedikit pun dari kamar mandi.
" Tian-tian..? kau tidak apa-apa?" Luhan mendekatkan telinga nya di balik pintu.. hati nya semakin khawatir.. apakah dia pingsan di dalam kamar mandi? Apa terjadi sesuatu di sana.. apa aku perlu mendobrak nya?
Sementara Tian-tian sedang terhanyut dalam pikiran nya sendiri.. ia sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Luhan, ia melipat handuk di atas kepala nya untuk mengeringkan rambut nya yang basah.. namun ia merasa ada sesuatu yang lain pada bagian tubuh nya.., bagian tengah tubuh nya.. terasa lebih dingin dan lebih lega…, ia menatap dada nya sendiri dan menyadari jika ia tidak menggunakan bra..
Tunggu… aku ingat jelas kalau aku sudah membawa nya… apa itu terjatuh? Tian-tian memasang raut muka kaget.. bagaimana kalau itu terlihat oleh Luhan… muka Tian-tian semakin aneh.., mulut nya terasa kaku…, dia harus segera keluar dan mengambil nya.., kemudian ia kembali berhenti.. ketika menyadari jika baju nya sedikit lebih tipis…, ia mengelengkan kepala nya.. aku tidak bisa keluar seperti ini… , Tian-tian membuka handuk yang ada di kepala nya dan mengibaskan nya…, sementara tangan kanan nya membuka ganggang pintu…, tangan kiri nya yang memegang handuk berada di dada nya.
Luhan berdiri di depan pintu… masih menunggu sambil terus menggerakan kaki nya… bagaimana kalau memang ada apa-apa yang di dalam? Aku tidak bisa terus menunggu.. aku harus mendobrak nya.. , Luhan mengambil ancang-ancang , dia memiringkan tubuh nya kesamping, melangkah agak jauh.. dan berlari dengan kencang.. untuk mendobrak pintu itu.. dan di saat bersamaan..
Tian-tian membuka pintu kamar mandi.., dalam sekejap mata.. ia melihat ada yang datang kearah nya dengan sangat cepat… dan ia tidak mengetahui apapun lagi…
Luhan berlari dengan sangat kuat dan kecang.., dalam jarak beberapa cm saja.. tiba-tiba ia melihat pintu terbuka dan Tian-tian berdiri di tengah bingkai pintu…, mata Luhan melotot sangat besar…, mulut nya terbuka lebar.. ia tidak bisa menghentikan langkah kaki nya.., suara mulai terdengar dari mulut nya" Eh.. eh.. itttt…" ia berusaha menghentikan kaki nya.. namun terlambat..mereka berdua bertabrakan dengan sangat kuat , obat-obatan yang di bawa Luhan bertebangan di seluruh ruangan kecil tersebut.. handuk Tian-tian juga ikut melayang entah kemana.
Hal yang pertama ia dapati ketika membuka mata adalah.. langit-langit di kamar mandi…, tubuh nya terasa sangat sakit…, sakit sekali…, beberapa kali Tian-tan mengedipkan mata mencerna apa yang terjadi.. mata nya melihat ke atas dan mendapati jika Luhan berada di atas tubuh nya..menghimpit nya dengan sempurna.
Luhan ikut membuka mata dan mendapati jika di depan nya hanya ada Tian-tian.., ia bisa merasakan jantung nya berdetak cepat karena ketakutan dan kaget tadi.. mereka berdua saling memandang..
Lagi… kata hati mereka berdua.. perasaan ini datang lagi….
Sebentar.. di mana handuk ku? Tian-tian berusaha mencari handuk di sekitar diri nya.. mata nya jelalatan ke kiri dan ke kanan sambil meraba-raba di sekitar diri nya… dan tidak menemukan nya.. membuat nya terpucat.., mata nya berusaha menatap dada nya sendiri yang tertutupi oleh tubuh Luhan sempurna…, membuat muka nya merah sempurna.. mulut nya kering, dan memucat. Apa dia merasakan nya? A.. apa yang di pikirkan nya? Apa dia mengetahui nya..? ba.. bagaimana ini?
" Wajah mu merah sekali.. kau tidak apa-apa?" Luhan memegang dahi Tian-tian sembari menjauhkan tubuh nya yang menghimpit Tian-tian
" Luhan.." Tian-tian langsung memegangi wajah Luhan dengan kedua tangan nya.. membuat Luhan tidak dapat menjauhi Tian-tian.
Jika dia berdiri… dia akan melihat tubuh ku…., tidak bisa.. aku harus menahan wajah nya agar tidak lari kemana pun.. apalagi melihat.. bagian sana..
Deg.. deg.. deg..
Jantung Luhan berdetak dengan sangat cepat ketika Tian-tian menangkap wajah nya.. " A.. apa yang mau kau lakukan kepada ku?"
" Per.. pertanyaan…. Apa itu?"
" Kau… tidak merencanakan sesuatu untuk menyerang ku kan…? Aku tahu kalau aku seksi.." Luhan menelan ludah nya.. ia setengah bercanda.. tapi hati nya tidak bercanda.. tolong jawab tidak…
" Tidak… aku tidak tertarik untuk menyerang mu"
" Oh…" Luhan menjauh.. , merasa setengah kecewa dan lega.., lega karena jawaban itu tidak akan membuat kelanjutan…, kecewa karena jawaban tidak .. karena merasa tidak menarik di mata Tian-tian.
" Luhan…" Tian-tian kembali menahan wajah Luhan dengan kuat… " Tatap aku.. jangan melihat yang lain" aku harus cari cara untuk keluar dari sini dan menutupi bagian tubuh ku itu
" Tian-tian…, jika kau tidak melepaskan ku… aku tidak akan sungkan lagi.." Kali ini Luhan benar-benar serius.., ia mendekatkan tubuh nya ke arah Tian-tian.
Mendengar peringatan tersebut.. dengan sangat cepat ia melepaskan kedua tangan nya.., dan segera menutupi dada nya dengan kedua tangan nya.. membentuk silang… ia segera menatap kearah pintu keluar…, aku harus segera lari ke kamar… aku harus cepat.., mata nya terus menatap pintu keluar.. dan mendapati sesuatu bewarna biru terang di sana… , itu.. di sana.. ternyata… kau ada di sana.. bra ku..
" Bu… bukan itu maksud ku Luhan" Tian-tian kembali menatap Luhan yang mendekat, dengan sebelah tangan yang masih menutupi dada nya.., sebelah tangan nya lagi mendorong Luhan menjauh…, dan dengan segera ia berlari keluar ruangan.
Luhan terlihat sangat bingung.., ia mengelengkan kepala nya untuk menyadari diri nya sendiri.., ini pasti karena lampu kamar mandi terlalu redup.. hingga membuat pikiran ku kemana- mana.. lampu ini pintar sekali memainkan suasana… entah kenapa Luhan memilih menyalahkan lampu yang dari dulu telah berada di sana.. dengan cahaya yang masih sama.
Naas bagi Tian-tian yang sedang berlari sangat cepat.., ia menginjak sesuatu di lantai sana dan tubuh nya berusaha mencari keseimbangan, beberapa kali ia bergerak maju kedepan dan belakang..untuk tetap berdiri dengan baik.., hingga ada sesuatu yang melingkar dipinggan nya yang membantu nya berdiri dengan baik.
Tian-tian kembali mendapati jika itu adalah orang yang ingin dia jauhi saat ini…sedang memeluk pinggan nya dan menatap nya, dan ia baru menyadari jika bagian dada nya terlalu busung kedepan.." AKKKHHHHHH….. " teriak Tian-tian sambil mendorong Luhan
Alhasil mereka berdua jatuh kembali ke lantai…, dengan posisi terbalik saat ini Luhan berada di bawah.. , dan Tian-tian berada di atas punggung Luhan yang sedang tengkurap di lantai. …
" Apa ini di wajah ku?" Luhan merasakan jika ia mendaratkan wajah nya kesesuatu yang lumayan empuk untuk wajah nya tangan nya meraba benda itu.. ia menarik nya dari wajah nya.. mengangkat nya agak tinggi dan menyadari hal tersebut.. berbentuk bulat dua… dan bertali
" AKHHHHHHHH.........….." Teriak mereka berdua kaget melihat benda tersebut.
" Dasar mesum…. Bagaimana bisa kau menciumi benda milik ku" Teriak Tian-tian
" Aku sama sekali tidak mengetahui apapun… kenapa kau meletakkan nya di sana?" Luhan tak kalah berteriak pada Tian-tian , memprotes keberadaan yang seharus nya bukan di sana
" kembalikan.." Tian-tian menarik benda itu dan langsung segera berdiri dan berlari ke kamar.
Tiba-tiba saja.. wajah Luhan memerah dan panas…ia masih terbaring di lantai tersebut sambil menutupi wajah nya karena malu yang luar biasa.., pikiran nya mulai lari kehal-hal yang lebih panas…, ia menemukan alasan-alasan kenapa Tian-tian menahan diri nya di kamar mandi…, dan terus menghindari nya tadi.., dia… tidak memakai nya…., menyadari hal tersebut membuat nya semakin panas.. luar dan dalam.