Detik berganti menit… menit berganti jam, jam berganti hari…, hari berganti minggu, minggu berganti bulan…, waktu terus berputar suka tidak suka dia akan terus berjalan tanpa menunggu siapapun.. kita lah yang terus kehabisan waktu, kitalah yang terus mengejar nya…, seolah waktu mempermainkan kita, dan tertawa melihat kita kelelahan mengejar nya..
Tepat bulan ini… dua belas bulan kehidupan Luhan dan Tian-tian bersama.. mereka berdua tahu hal ini akan tiba…, di mana surat sertifikat pernikahan paling di tunggu akan di kirimkan kerumah mereka.. hm.. rumah Tian-tian.. saat sertifikat itu tiba.. saat itu juga perjanjian akan terselesaikan. Mereka akan kembali kehidupan masing-masing.. sebelum mereka bertemu.
Angin bertiup sangat kuat…, di mana-mana terlihat lembab, dingin dan asap-asap dingin mulai terlihat dari salju yang mulai bertumpuk di seluruh daratan di sana. Musim dingin telah tiba.. musim dingin terakhir mereka berdua bersama. Mereka berdua duduk di ruangan kecil multifungsi tersebut.. dengan keadaan sangat canggung..
" Seperti nya…, ini musim dingin terakhir kita bersama" Tian-tian membuka suara sembari menawarkan secangkir cokelat hangat pada Luhan
" Emm… " Luhan mengangguk.
Suasana kembali canggung… ada perasaan bergejolak tinggi di dada mereka berdua.., tentu.. mereka sudah terlalu biasa bersama… perpisahan pasti selalu menjadi yang terberat.
Perpisahan
" Kau akan hidup baik-baik saja kan?" Tanya Luhan kembali memecah keheningan
" Kau bercanda? Tentu saja aku akan baik-baik saja.., 28 tahun hidup ku tanpa mu.. aku selalu baik-baik saja"
" Kau yakin tidak akan merindukan ku?" Tawa kecil Luhan yang sama sekali tidak tulus
" Kau sendiri.. bagaimana kau hidup tanpa ku? Makan gratis.., tidur gratis.., hidup nyaman.. dan terselamatkan.." Ledek Tian-tian.. yang merasa sangat cemas akan hidup Luhan.. bagaimana lelaki ini bertahan hidup sebelum ada diri nya?
" hah…" hela nafas Luhan " Bukankah kata-kata itu sangat kejam untuk perpisahan.."
Keheningan kembali ketika kata-kata perpisahan terucap.. mereka memilih untuk tidak menatap satu sama lain.. ada rasa takut jika mereka berdua saling menatap… mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak berpisah.
" Kau harus hidup dengan sangat baik…, berhati-hati lah dengan lelaki… sungguh kau harus berhati-hati dengan makhluk bernama pria…, dan saat kau menikah.. jangan lupa mengundang ku" Luhan menarik tangan Tian-tian
Tian-tian berbalik menatap Luhan..saat merasakan tangan dingin Luhan menyentuh kulit nya.., mata mereka berdua saling menatap… mata senduh yang menahan sesuatu yang mereka sendiri tidak dapat ungkapkan.., perasaan tidak nyaman di dada mereka terus bergejolak.
" kenapa aku harus mengundang mu… kau tidak akan memberikan angpao yang besar kan?" Jawab Tian-tian polos
" Aku ingin melihat lelaki mana yang tidak berutung itu dan member nya wejangan untuk dapat bertahan dengan mu" alih-alih mengucapkan kata-kata yang di ingin kan…, mereka malah memilih untuk saling bersilat lidah. " Tian-tian boleh aku memeluk mu… " tanpa jawaban Tian-tian, Luhan langsung memeluk nya*****
" Bagaimana kau ingin mengakhiri hal ini? kau akan memberitahu siapa diri mu sebenar nya?"
" Aku juga lagi memikirkan cara yang baik, tapi bagaimanapun cara nya.. urusan kami berdua sudah selesai.., dan mungkin kami tidak akan bertemu satu sama lain. Bagaimana menurut mu manager Li"
" Kau yakin tidak bertemu satu sama lain.."
" Tentu.., aku sudah mengurus surat-surat kepemilikan rumah untuk nya…, tabungan untuk nya.. tapi ada satu hal yang masih terus ku pikirkan"
" Apa itu?"
" Manager Li menurut mu… bagaimana Tian-tian? Dia anak yang baik.., di mana lagi kau bisa mendapatkan wanita sebaik diri nya di masa sekarang? Dan di mana lagi aku bisa menemukan lelaki kaya, baik dan sopan yang cocok untuk nya… tentu saja.. aku mencari nya kemana-mana tapi berada di dekat ku" Senyum Luhan merekah.. sambil mendekat kearah Manager Li
" Terimakasih atas semua pujian mu…, tapi aku tidak bisa mengambil istri orang lain.. terutama istri teman ku sendiri" Tawa Manager Li.., dia sedang mencoba menjodohkan ku.
" Tidak…, dalam beberapa hari dia berstatus single…"
" Baiklah..aku akan mempertimbangkan nya, apa kau yakin soal ini?"
" Tentu saja aku yakin… kenapa?"
" karena setelah aku melangkah… tidak ada yang bisa menghentikan ku lagi.. termasuk diri mu.."
Luhan menelan ludah .. kenapa manager Li begitu sangat serius soal ini.., dia benar-benar jatuh cinta pada Tian-tian? Entah kenapa kata-kata nya tergiang-giang di pikiran ku.. seolah peringatan keras.., dan perasaan ku tidak enak soal ini
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu, seorang sekretaris cantik masuk keruangan mereka, sambil membawa satu amplop bewarna cokelat.
" Permisa pak , ada kiriman untuk anda"
" Letakkan saja di atas meja.. nanti aku akan mengecek nya.., Manager Li kau sudah boleh keluar"
Luhan memeriksa amplop yang memiliki cap lambing Negara nya.. membuat surat itu terlihat sangat formal dan penting, ia membukanya perlahan dan mengeluarkan isi kertas tersebut. jantung nya berdetak tak karuan.. tangan nya gemetar sambil memegang isi amplop tersebut.., tertulis besar judul dari kertas tersebut.. sertifikat resmi pernikahan yang di akui… , ini yang dia tunggu-tunggu selama ini.. , akhir nya tiba di tangan nya.. ini lebih cepat dari yang ku kira…
Mata nya tidak lepas dari tulisan tersebut… namun tidak ada senyuman yang terukir di wajah nya.. tidak seperti yang ekspetasi yang ia pikirkan , aku kira… aku akan sangat senang..dan berloncat kesenangan.. karena aku dapat melamar Xian-xian….
Dddrrrrt…..
Getaran hp dan lampu ponsel nya menyala.. mata Luhan menatap tulisan di layar kaca ponsel nya
" Hallo.. Tian-tian"
" Apa kau sudah menerima sertifikat nya? Mereka menelpon ku untuk memberitahu ku.. jika surat itu akan di kirim di tempat kerja mu"
" A… hm… tidak.. surat itu belum sampai.. mungkin beberapa hari lagi"
Ia terus memandang kertas tersebut, berkelahi dengan pikiran dan perasaan nya.. dan akhir nya Luhan memutuskan untuk meletakkan benda tersebut di dalam laci nya, dan mengunci nya.