Chereads / Terjepit Umur / Chapter 4 - Toilet

Chapter 4 - Toilet

Luhan berkelumun dengan sofa kecil dan diri nya, ia sama sekali tidak dapat tidur.., kaki nya tergelantung di sisi sofa, sofa itu terlalu kecil untuk diri nya, beberapa kali ia membolak-balik kan badan sambil memejamkan mata.. berharap ia dapat segera tidur di malam yang dingin ini, satu jam kemudian.., dua jam kemudian.. ia masih berada di tempat yang sama dengan mata yang terbuka.., dan kesemutan menjalar di setiap kaki nya.. , terlalu dingin untuk tidur di lantai. Mata nya tertujuh pada kamar Xian-xian.. lampu kamar nya masih menyala, sedangkan waktu telah menunjukan pukul 3 pagi. Apa dia lupa untuk mematikan lampu? Atau dia tidur dengan lampu menyala?

Kreeeek… suara pintu terbuka dari kamar Xian-xian,

Xian-xian berjalan keluar kamar , memakai kacamata dan juga berpakaian berlapis-lapis untuk menghangatkan diri nya, ia terlihat seperti boneka salju karena tumpukan pakaian yang di kenakan nya membuat nya terlihat bulat. Dia menguap dengan sangat lebar tanpa menutup mulut nya…

Lihat kelakuan nya? Bagaimana bisa seorang wanita menguap dengan mulut terbuka seperti itu? Ini merusak pandangan ku terhadap wanita.., untung saja Tian Er tidak berkelakuan seperti diri nya.., benar.. ini demi Tian Er..

" Kau masih belum tidur .., apa terlalu dingin? Mau ku bawakan beberapa pakaian?" tanya Xian-xian menyadari jika ia tatap dengan mata melotot oleh Luhan

" Tidak…, apa yang kau lakukan malam-malam begini"

" Kerja…, aku harus menyelesaikan pemasangan mata boneka untuk pesanan besok. kau mau air hangat? Seperti nya memang sangat dingin di luar.."

" Xian-xian.., boleh kah aku tidur di kamar mu.."

Mereka berdua saling menatap..ketika satu sama lain mendengar pernyataan tersebut..suasana menjadi hening.. tentu saja.. apa yang akan di jawab dan di harapkan oleh mereka masing-masing

"Maaf… lupakan saja perkataan ku"

" Apa Sofa itu terlalu kecil untuk mu" seperti nya begitu.., kaki nya bergelantung seperti itu.., mungkin itu yang membuat nya tidak bisa tidur.. , lantai terlalu dingin untuk cuaca seperti ini.., mungkin karena itu ia ingin tidur di kamar ku.., tidak .. tidak.. bagaimanapun.. ini sangat berbahaya.. apa yang harus ku jawab?

" He eh.." Jawab Luhan sambil menganggukan kepala nya..

" Boleh.." tanpa Xian-xian sadari.. kata-kata itu keluar dari mulut nya sendiri.., ia terkaget dengan apa yang baru saja ia jawab, hingga air menyemburkan air dari dalam mulut nya dan tersedak sambil batuk-batuk, ia menepuk-nepuk dada nya.., gila.. apa yang baru saja aku katakan? Aku bahkan tidak berani menatap wajah nya kali ini

" A.. apa yang barusan aku katakan?" Tanya Xian-xian , memastikan pendengaran dan perkataan mulut nya sesuai dengan yang ia pikirkan

Luhan ikut menelan ludah ketika mendengar jawaban Xian-xian, walaupun pertanyaan bodoh itu datang dari ku.., walaupun aku juga tidak mengharapkan jawaban nya.., tapi pernyataan nya.. malah membuat ku.. lebih ragu untuk melangkah. Suasana menjadi sunyi dan tegang.. mereka berdua tidak berani saling menatap satu sama lain.

" A.. aku.. sangat mengantuk.., selamat malam" Luhan langsung berbaring dan menutup seluruh tubuh hingga wajah dengan selimut, di balik selimut tersebut diam-diam Luhan memengang dada nya sambil mengigit jari nya.. memejamkan mata dengan erat. Hal gila apa yang barusan terjadi

Xian-xian segera berlari kecil ke kamar nya dan menutup pintu kamar dengan cepat, ia berdiri di balik pintu masih sambil memegang gelas. Ia menarik nafas dalam-dalam beberapa kali.., ah… apa yang baru saja aku lakukan? dasar bodoh!!! Xian-xian mengelengkan kepala nya beberapa kali , menyadarkan diri nya.., betapa memalukan perkataan tadi.

Cahaya matahari pagi yang tidak terlalu terang di cuaca dingin itu memasuki celah-celah ventilasi dan jendela, cukup untuk menerangi ruang kecil tersebut. Suara piring mulai terdengar di dapur tanpa pembatas tersebut, membangunkan Luhan yang sedang tertidur di sofa. Mata nya terbuka perlahan.. dan menyadari jika diri nya benar-benar tertidur.. dia.. benar-benar tidur.. dan ia tidak mempercayai hal tersebut, walau ia harus bangun dengan kaki yang menyakitkan.

" Owh.. kau sudah bangun?" Xian-xian menyapa Luhan , Xian-xian duduk tepat di depan sofa sambil menyantap sarapan berupa teh hangat dan bubur jagung yang terlihat encer. Wah.. lihat kulit wajah nya yang masih saja membuat iri walaupun dia baru saja bangun. Bagaimana bisa wajah nya begitu bersinar dan lembut.

" Oh.. " Luhan menganggukan kepala nya " Kau yang membuat sarapan?"

" Benar.., cepat selesaikan bubur mu.. dan kau akan membayar ku di akhir bulan atas biaya hidup mu"

Luhan mengambil mangkok kecil tu , tangan nya memengang sebuah sendok kayu .., ia menatap cukup lama bubur tersebut, ada keraguan dalam diri nya.. sebelum ia memasukan sendok itu kedalam mangkok, beberapa kali ia mengaduk bubur tersebut dan mengangkat ke atas dan kembali menuangkan kembali kemangkok tersebut, terdengar suara srsshhh.. saat bubur itu jatuh kemangkok, bubur tersebut sangat encer layaknya air.. hampir tidak terlihat butiran-butiran nasi di dalam nya

" Kau menyebut ini bubur? "

"Owh.. benar ini bubur.. di lihat darimana pun ini bubur" Xian-xian mengangkat mangkok nya dan memutar-mutar nya dari segala sisi

" Aku yakin ini sup beras dengan toping jagung"

" Kita harus menghemat persediaan beras.. dengan menambahkan banyak air.. , itu akan membuat porsi nya lebih banyak. Dan apapun namanya semua akan berakhir menjadi tahi"

" ya!!!! Bagaimana bisa kau mengatakan itu saat makan?"

" Cepat selesaikan bubur mu. ah.. dan lagi aku membuat nya sangat banyak.. untuk makan siang dan malam kita"

" Apa!!!!!!!!!!!!!!!" Ba.. bagaimana bisa aku memakan makanan ini? lihat lah bentuk nya.. sama sekali tidak menarik..aku merindukan steak , roti , spageti.. aku benar-benar rindu rumah.

Gruuuukkkkkkkkkkk

Tiba-tiba saja perut Luhan bergemuruh, pangilan alam di pagi hari yang tidak bisa ia hindari, ia langsung merapatkan kedua kaki nya, sedikit meringkukan badan. Tiba-tiba saja ingatan nya berputar kembali saat Xian-xian berada di toilet.. suara yang terdengar sangat jelas. Oh.. penderitaan apa lagi yang harus aku rasakan? Bertahan lah perut.. aku akan melakukan nya di toilet kantor.

Gruuukkkk… Gruuukkkkkkk , suara gemuruh perut tersebut semakin kuat, rasa menyakitkan itu menusuk-nusuk perut nya, keringat mulai menyucur di dahi Luhan, keringat dingin itu membasahi dahi nya, rasa nya sudah berada di daerah paling ujung.., ia semakin merapatkan kaki nya dengan kuat, sambil merikuk memegang perut nya.

" Kau… kapan… akan.. berangkat… kerja?" Tanya Luhan, ia bahkan harus menarik nafas sangat dalam setiap kata nya, ia memberi jeda setiap kata nya sambil menahan sakit. Aku harap ia akan segera pergi.. ini sudah di ujung tanduk.. ,aku tidak bisa menahan nya lagi…, dan lagi Manager Li belum bisa menjemputku selama Xian-xian masih di sini

" Mungkin sekitar 15 menit lagi.." Xian-xian menatap jam dinding sambil mencuci piring dan perlengkap masak

" Jika… 15 menit lagi.., kau akan terlambat.., bagai..mana kalau kau berangkat sekarang.." Ku mohon pergi lah dengan cepat.

"Tidak.., aku tidak akan terlambat. Aku bahkan sudah memberi jarak keberangkatan ku dan jam kerja sekitar 50 menit. Jadi aku tidak akan terlambat"

Gruuuukkkk, Grurukkkkkkkkk, kali ini ia merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari lubang itu.., kentut…, wajah Luhan langsung memucat, ia mengigit bibir bawah nya dengan kuat, sambil menekan pantat nya dengan tangan. Jangan.. jangan sampai itu terlepas di sini… tidak bia.. aku sudah tidak lagi.., bagaimana kalau itu lepas di sini…? Kentut.. tak berbunyi tapi mematikan..

" Luhan.. kau tidak apa-apa? Wajah mu memucat dan kau berkeringat.." Xian-xian langsung mengambil tissue untuk mengelap wajah Luhan, kenapa? Apa yang terjadi pada nya? Ia sangat pucat dan menahan sakit.., aku yakin.. aku tidak memasukan hal aneh apapun di dalam bubur itu. Xian-xian menatap kearah mangkuk kecil yang telah habis.., giliran Xian-xian yang terpucat. Ia mengingat-ingat kembali bahan masakan apa saja yang ia telah masukan kedalam panci. Beras yang telah ia cuci bersih, garam, bawang, jagung, lada, air , potongan daun bawang dan bumbu dasar lain nya..

Tidak bisa.. itu akan segera keluar…, Luhan berdiri dan langsung berlari kedalam toilet.., dengan segera ia duduk di kloset tersebut, bukan nya merasakan hal yang melegakan seperti yang ia pikirkan, ia bahkan tidak berani mengeluarkan kotoran tersebut, ingin sekali rasa nya menangis.., bagaimana bisa aku mengeluarkan nya di sini.. suara itu akan terdengar jelas.. dan bau nya akan menyebar kemana-mana.. ini sangat memalukan dan menjijikan. Tidak pernah aku merasa semenderita, memalukan seperti ini.., Luhan masih menahan nya dengan sekuat tenaga.

Sementara Xian-xian berdiri tepat di depan pintu toilet, ia sangat khawatir… apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia menempelkan telinga nya di daun pintu, berusaha mencari tahu apa yang terjadi di dalam. Kenapa ia belum juga keluar dari kamar mandi? Apa dia pingsan? Kenapa tidak terdengar suara apapun? Bahkan suara air.., apa aku harus mendobrak nya? Xian-xian berdiri di pintu dengan sangat cemas

" Luhan?" Panggil Xian-xian pelan tepat di balik pintu

Dia berada di depan pintu? Luhan melihat banyangan kaki di celah-celah pintu, membuat nya semakin tegang dalam menahan sesuatu yang hampir meluncur keluar..,ia bahkan tidak dapat berkata apapun , sangking menyakitkan menahan.., ia tidak dapat berkata apapun..

Tok tok tok… suara gedoran pintu ..

" Kau tidak apa-apa?" Xian-xian semakin panic. Kenapa tidak ada jawaban sama sekali.., ku rasa aku harus mendobrak pintu ini.., berapa yang harus ku bayar untuk memperbaiki pintu ini… ah… sudah lah jangan di pikirkan biaya nya…, akan lebih parah jika ada dia tewas di sini. Xian-xian mengulung lengan baju nya, ia sudah melangkah mundur beberapa langkah.. siap-siap mendobrak pintu itu.., ia berlari cepat menuju pintu dengan segenap tenaga....

TUUUUUUTTTTTTTTTTTTTTT

Terdengar suara dari dalam.. suara yang semua orang tahu.., Xian-xian langsung me-nge-rem langkah kaki nya.. tepat di depan pintu. Hampir saja ia mendobrak masuk ke kamar mandi.., hanya selisih beberapa detik saja… maka pintu itu akan terbuka sempurna..tanpa ada celah sama sekali. Rasa kesal sekaligus syukur ketika diri nya mendengar suara tersebut. Baru kali ini rasa nya.. ia begitu menanti-nantikan suara kentut seseorang.. dan suara merdu itu sangat menenangkan hati nya…

" Tidak apa-apa.. keluarkan saja.. tidak perlu di tahan.. itu hal yang normal, kau akan sangat menderita jika terus menahan nya." Xian-xian berbicara dengan sangat tenang di balik pintu

Muka Luhan memerah karena perkataan Xian-xian. Ia menutup wajah yang tidak terlihat oleh Xian-xian karena rasa malu yang luar biasa, dan tentu saja ia juga menuruti perkataan Xian-xian. PREEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTT suara itu terdengar sangat jelas.., aku harap dia akan segera pergi setelah aku keluar dari toilet.

Xian-xian menahan tawa nya sambil menutup mulut nya.., bagaimana bisa dia menahan nya selama itu? Itu pasti sangat menyakit kan bagi nya.., dan sebagian besar hal itu memang memalukan.., aku tidak sabar untuk melihat muka nya.. kenapa dia begitu pemalu.

Kreeeek…. Pintu terbuka.., Luhan membuka kecil pintu tersebut, ia mengintip di balik pintu.. berharap tidak bertemu dengan Xian-xian, namun harapan nya hancur.. ketika ia melihat tepat beberapa langkah di depan pintu.. Xian-xian berdiri di sana…, dengan tertunduk malu Luhan keluar dari kamar mandi

Xian-xian mengeleng-gelengkan kepala nya sambil menepuk pundak Luhan " Ya.. kita harus menghirup nya bersama-sama.. bukan kah ini aroma melegakan, aku berangkat" Senyum Xian-xian.

Luhan hanya bisa tertunduk malu..sangat malu, terutama Xian-xian sengaja menunggu nya keluar dari toilet dan mempermalukan nya dengan senyuman itu.., dia malakukan nya dengan sengaja.., setelah puas melihat wajah ku… ia berangkat ke kantor.

" Selamat pagi bos.." Seseorang menyapa Luhan saat ia keluar dari rumah kecil tersebut.

" Kau bawa pakaian ku manager Li?" Luhan bergegas memasuki mobil mewah milik nya..

"Sudah ku siapkan seperti perkataan mu bos"

Luhan langsung menukar baju nya menjadi baju formal, ia bergegas untuk berangkat ke perusahaan milik nya, untuk memimpin rapat. Tangan nya bergerak dengan cepat membuka file meeting, dan mempelajari dengan sekali lihat, ya.. Luhan memiliki daya ingat fotografis, dia bisa mengingat dengan sekali melihat.. dan kemampuan nya itu bisa bertahan dalam 1 jam. Dan karena kemampuan nya itu lah.. yang membawa nya kepada Xian-xian, karena tabrakan di bandara tersebut.. ia mengingat dengan jelas biodata yang dimiliki Xian-xian, dan melakukan penyelindikan sebelum memutuskan untuk memilih Xian-xian.

" Bagaiamana tidur mu Luhan?" Tanya manager Li.., yang merupakan teman semasa kecil Luhan, orang tua Li merupakan pekerja di keluarga Luhan, karena itu mereka sudah akrab satu sama lain.

" Jangan tanya kan aku hal tersebut, aku bahkan tidak bisa tidur di sofa kecil itu.., dan kau tahu apa yang ku makan? Aku memakan mie instan dengan telur sebagai makanan istimewa, dan hari ni aku akan pagi dan malam dengan sup beras jagung.., dan lebih gila lagi… toilet itu… arggghhhhh… tolong aku Li…, aku tidak yakin bisa hidup di tempat seperti itu.., bisakah kita pindah ke apartemen ku?"

" Ingat lah perkataan mu Luhan.. uang bisa membuat semua orang berubah.. kau yakin wanita itu tidak akan mengincar mu? apartemen mu? bagaimana kalau keluarga mu datang tiba-tiba, atau Tian er yang datang ke sana? Kau akan menjelaskan apa pada nya? Padahal kau melakukan semua ini untuk diri nya…"

" Kenapa pemerintah harus melakukan itu…, kalau saja tidak ada inspeksi mendadak"

" Ya… karena banyak orang yang seperti mu…, melakukan pernikahan kontrak.. pemerintah hanya memastikan.. semua berjalan semesti nya"

Alasan terkuat Luhan unutk tidak tinggal sendiri-sendiri , melakukan aktifitas terpisah..,dan hanya pernikahan dalam kontrak adalah karena inspeksi mendadak yang di adakan pemerintah secara acak selama satu tahun.., mereka akan datang kerumah mu untuk melihat keadaan mu dan pasangan mu.., karena itu mereka berdua harus tinggal bersama-sama selama satu tahun