Fang Chixia yang merasa sedang digoda ingin sekali rasanya menampar Luo Yibei. Namun, ia masih punya hati dan tidak tega melakukannya. Belum lagi, di situasi ini ia tengah meminta bantuan kepada Luo Yibei untuk menyelamatkannya dari serigala bernama Fang Rong yang sedang menunggunya. Jika nanti orang-orang itu sudah sampai sini, lalu dia mendorongku ke arah mereka, bagaimana? batinnya. Ia tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, tapi ia tidak mampu melakukannya. Saat Luo Yibei menyuruhnya mengeraskan suaranya, ia pun berpikir, Apakah dia sedang menyuruhku melakukan adegan film romansa?
Suara langkah demi langkah masih terdengar di koridor dan sepertinya mereka akan segera sampai di tempat Luo Yibei dan Fang Chixia berada. Luo Yibei mengerutkan kening, lalu segera menekan bagian telinga Fang Chixia dan tiba-tiba memberi gigitan kecil pada telinga perempuan itu. Fang Chixia tidak bisa menahan dirinya sejenak sehingga ia mengeluarkan suara erangan. Suaranya pun terdengar seperti orang yang sedang bergairah dan sedikit ambigu, antara menahan sesuatu atau justru ingin melampiaskan sesuatu. Luo Yibei tampaknya cukup puas dengan hal ini dan ia pun menyentakkan bibirnya lagi.
Fang Rong yang saat itu sedang berjalan dengan beberapa orang menghentikan langkah kakinya ketika ia mendengar suara desahan. Ia berpikir bahwa tempat ini bukanlah tempat untuk orang-orang biasa. Ia tidak bisa melakukan sesuatu yang dapat mengganggu orang lain dengan tergesa-gesa. Jika terjadi sesuatu yang membuatnya harus berurusan dengan orang-orang besar, hal itu bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan oleh keluarga Fang. Selain itu, suara yang barusan terdengar juga tidak seperti suara Fang Chixia. Fang Rong segera melambaikan tangan pada sekelompok orang yang ia bawa dan berkata, "Ayo kita pergi. Cari di tempat lain!"
Setelah itu, suara di lorong terdengar seperti langkah kaki yang pergi dan semakin lama semakin menjauh. Luo Yibei menyunggingkan senyum yang dingin dan melirik ke arah koridor kosong. Sekelompok orang itu tampaknya sudah pergi.Ā Bukankah trik ini mudah? Bahkan, tidak perlu memunculkan diri tapi bisa menangani semuanya, batinnya.
Jantung Fang Chixia yang saat itu sudah berdegup kencang mulai perlahan-lahan menjadi tenang. Karena posisi mereka saat ini membuatnya tidak nyaman, ia segera mendorong Luo Yibei menjauh. "Terima kasih," katanya.
Ketika Fang Chixia membalikkan badan dan hendak pergi, tiba-tiba sesuatu jatuh dari saku seragamnya. Sebuah kotak berwarna keunguan jatuh dan suaranya terdengar cukup jelas di koridor tersebut. Ia terdiam sejenak dan menatap kotak itu dengan tatapan kaku. Dengan wajah yang memanas karena malu, ia membungkukkan badan dan mencoba mengambil benda tersebut. Namun, Luo Yibei dengan cepat mengambilnya terlebih dahulu.
"Berikan padaku!" kata Fang Chixia. Ia mengangkat tangannya dan mencoba meraih benda tersebut, namun Luo Yibei mengangkat benda tersebut semakin tinggi dan menjauhkannya dari jangkauannya.
Luo Yibei membaca kata 'Durex' yang terpampang di kotak tersebut dan menyipitkan matanya, kemudian beralih untuk menatap Fang Chixia. "Kamu selalu membawa benda ini bersamamu?" tanyanya.
"Tidak," jawab Fang Chixia. Di satu sisi, ia ingin menjelaskannya kepada Luo Yibei, tetapi di sisi lain, sepertinya ia tidak perlu menjelaskan hal seperti itu. "Berikan padaku!!" katanya sambil terus mengangkat tangannya untuk meraih kotak itu.
Namun, Luo Yibei dengan cepat meraih pergelangan tangannya. Ia memandang Luo Yibei sejenak, lalu berusaha melepaskan tangannya. "Kalau tidak, lalu untuk apa?" tanyanya. Ia memegang tangan Fang Chixia dengan erat, menarik wanita itu ke tubuhnya, dan menatapnya dengan tatapan dingin. Ia tidak akan melepaskan masalah ini begitu saja.