An'an menyebutkan nama demi nama sambil menunjukkan foto-foto beberapa orang yang ia kenal dari galeri ponselnya. Ia terus memberikan testimoni positif karena ia tak sabar menunggu pernikahan Fang Chixia. Ia rekomendasi demi rekomendasi untuk Fang Chixia dengan sangat antusias. Namun, beberapa saat kemudian ia berkata, "Tapi, sepertinya mereka tidak memiliki latar belakang yang sangat tinggi."
Fang Chixia terdiam lalu meringis. An'an, apakah kamu biro jodoh yang dikirim oleh monyet? batinnya. Meskipun ia hanyalah seorang mahasiswi miskin di kampusnya, sebenarnya keluarganya masih memiliki latar belakang yang sangat baik di kota C. Tak lama setelah An'an masih sibuk berbicara, ia tiba-tiba berdiri. "Baiklah, An'an. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan masalah ini. Aku mau pergi untuk menggantikan temanku kerja paruh waktu dulu," katanya, lalu mengambil tas selempangnya dan berjalan menuju pintu.
"Baiklah! Hati-hati di jalan! Berhati-hatilah jika ada orang jahat!" seru An'an sambil tersenyum.
Fang Chixia berhenti sejenak. Tak bisakah dia tidak menyebutkan itu? batinnya saat melihat An'an yang melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum. "Aku pergi dulu," katanya sambil balas melambaikan tangan, lalu berbalik dan pergi meninggalkan apartemen.
Hari ini Fang Chixia pergi untuk menggantikan temannya yang bekerja paruh waktu di klub. Temannya sedang ada urusan dan tidak bisa datang untuk bekerja sehingga meminta bantuan Fang Chixia. Ia sendiri sebenarnya tidak suka berada di klub karena ada banyak hal yang tidak disukainya di sana, seperti banyaknya wanita yang berpakaian tidak senonoh. Namun, setelah pihak mereka memberikan tawaran bayaran dua kali lipat, ia akhirnya bersedia. Siapa yang menolak jika uang sudah berbicara? Apalagi, selama ini ia hanya bisa mengandalkan pemasukan yang pas-pasan untuk biaya kuliah dan bertahan hidup.
Tempat kerja paruh waktu Fang Chixia bernama Kota Kekaisaran. Sesuai namanya, klub ini dikenal sebagai klub paling mewah di kota C. Setelah sampai, ia segera mengganti baju dengan seragam kerja dan pergi ke meja anggur. Namun, bosnya tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Jangan pergi dulu, Chixia. Antarkan ini ke ruang VIP 3," kata bosnya. Pria itu memberikan kotak berwarna ungu ke telapak tangan Fang Chixia lalu pergi meninggalkannya.
Fang Chixia melihat kata 'Durex' di kotak itu dan berpikir, Kenapa tidak ada yang memberitahuku jika pelayan juga harus mengantarkan barang-barang seperti ini? Sebenarnya, ia sangat tidak ingin membawa barang-barang seperti ini. Namun, karena ia harus bekerja dengan profesional, ia pun membawa barang itu bersamanya.
Fang Chixia baru saja melangkah meninggalkan tempatnya saat seseorang berjalan mendekat dan menepuknya. Empat mata pun saling bertatapan. Fang Rong sangat terkejut melihat Fang Chixia berada di tempat seperti ini, sementara Fang Chixia tidak bereaksi apa-apa dan segera berbalik untuk berlari ke arah yang berlawanan. Ia menatap Fang Chixia yang pergi tanpa ekspresi, lalu berjalan mengikuti gadis itu dengan wajah dingin.
Fang Chixia terus berlari dengan cepat sambil mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya. Saat ia akan melangkah ke sudut lain, ia menabrak seseorang secara tidak sengaja dan ketika ia mengangkat kepala untuk melihat orang tersebut, ia terkejut. Tubuhnya sudah berada di lengan orang itu dan ia segera mendorong orang itu.